c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

26 Agustus 2023

09:22 WIB

Dolar AS Tampil Perkasa Usai Pidato Ketua The Fed

Ketua The Fed Jerome Powell dalam simposium ekonomi tahunan di Jackson Hole, Wyoming, Jumat (25/8), menyebut meski telah turun dari puncaknya, inflasi masih terlalu tinggi.

Editor: Fin Harini

Dolar AS Tampil Perkasa Usai Pidato Ketua The Fed
Dolar AS Tampil Perkasa Usai Pidato Ketua The Fed
Pekerja penukaran uang asing menunjukan mata uang dolar Amerika Serikat di Dolarindo Money Changer, Melawai, Jakarta, Kamis (8/6/2023). ValidNewsID/Fikhri Fathoni

NEW YORK - Dolar AS menguat terhadap mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Jumat atau Sabtu pagi WIB (26/8), setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell memberi isyarat bahwa bank sentral mungkin perlu menaikkan suku bunga lebih lanjut untuk memastikan inflasi terkendali.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,09% menjadi 104,0776 setelah pernyataan Powell.

Dilansir dari Antara, Powell dalam simposium ekonomi tahunan di Jackson Hole, Wyoming, Jumat (25/8), menyebut meski telah turun dari puncaknya, inflasi masih terlalu tinggi.

Baca Juga: Menunggu Pidato Ketua The Fed, BTC Berpotensi Terjun Lebih Rendah

“Kami siap untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut jika diperlukan, dan bermaksud untuk mempertahankan kebijakan pada tingkat yang ketat sampai kami yakin bahwa inflasi bergerak turun secara berkelanjutan menuju target kami,” paparnya.

Para ahli mempunyai interpretasi tersendiri terhadap pidato Powell.

Pada Juni, The Fed untuk sementara menghentikan perjuangannya melawan inflasi karena kekhawatiran atas dampak tekanan perbankan terhadap pemberian pinjaman. Ada kemungkinan bahwa bank sentral akan memilih untuk berhenti sejenak lagi pada September, karena menunggu data tambahan di tengah ketidakpastian.

“Kami berpendapat bahwa The Fed lebih cenderung mengambil pendekatan menunggu dan melihat data, dan mencoba memahami lebih banyak tentang mengapa pasar tenaga kerja tetap kuat, terlepas dari pengalaman inflasi yang kami alami dan suku bunga yang lebih tinggi dalam perekonomian,” kata Sinead Colton Grant, kepala solusi investor BNY Mellon.

Baca Juga: Fed: Kenaikan Suku Bunga Lebih Lanjut Diperlukan Untuk Tekan Inflasi

Setelah pidato Powell, saham-saham memantul antara keuntungan dan kerugian sebelum bergerak lebih kuat ke wilayah positif. Imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor dua tahun naik 3,8 basis poin menjadi 5,054%, sementara imbal hasil obligasi pemerintah bertenor 10 tahun sedikit berubah pada 4,239%.

Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi US$1,0808 dari US$1,0809 pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi US$1,2596 dari US$1,2607.

Dolar AS dibeli 146,3690 yen Jepang, lebih tinggi dari 145,8610 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,8838 franc Swiss dari 0,8845 franc Swiss, dan meningkat menjadi 1,3591 dolar Kanada dari 1,3575 dolar Kanada. Dolar AS menguat menjadi 11,0306 krona Swedia dari 10,9889 krona Swedia.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar