22 Oktober 2024
19:42 WIB
Ditunjuk Jadi Penasihat Prabowo, Ini Hal Yang Akan Dilakukan Eks-Menteri ESDM
Purnomo Yusgianto bakal berkoordinasi dengan Kementerian ESDM terkait kebijakan strategis di sektor energi.
Penulis: Yoseph Krishna
Penasehat Khusus Presiden Urusan Energi Purnomo Yusgiantoro. Sekretariat Presiden/Dok
JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto telah melantik tujuh penasihat khusus pada Kabinet Merah Putih untuk periode 2024-2029 mendatang.
Salah satu yang dilantik, ialah Purnomo Yusgiantoro sebagai Penasihat Khusus Presiden Urusan Energi. Ditemui di Jakarta, Purnomo menerangkan dirinya bakal langsung berkoordinasi dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dalam menjalankan tugasnya.
"Satu, kan kita mesti ada departemen pertambangan dan energi (Kementerian ESDM), jadi kita akan lakukan koordinasi dengan mereka sebagai eksekutornya," jelas Purnomo, Selasa (22/10).
Hal-hal yang perlu dikoordinasikan dengan Kementerian ESDM dijelaskannya mencakup undang-undang ataupun aturan strategis dan taktis yang harus dievaluasi kembali untuk pembangunan sektor energi.
Baca Juga: Ditunjuk Jadi Wamen ESDM, Ini Sepak Terjang Dan Harta Kekayaan Yuliot Tanjung
Pada intinya, kebijakan eksisting yang positif di sektor energi bakal dilanjutkan, serta bakal ada perbaikan pada kebijakan yang memang harus diperbaiki.
"Level operasional juga harus kita lihat kembali. Tapi basic-nya kalau memang ada yang bisa kita teruskan, kita teruskan kebijakan-kebijakan yang lalu. Tapi kalaupun ada yang kita perbaiki, kita perbaiki," ujar dia.
Purnomo sendiri bukanlah orang baru di sektor energi Indonesia Insinyur Perminyakan jebolan Institut Teknologi Bandung itu pernah menjabat sebagai Menteri ESDM pada tiga periode presiden dari tahun 2000-2009.
Selain pernah menjabat sebagai Menteri ESDM, Purnomo Yusgiantoro juga sempat menduduki kursi Menteri Pertahanan periode 2009-2014, Wakil Gubernur Lemhannas, serta Ketua Dewan Komisaris PT Pertamina.
Baca Juga: Wamen Yuliot Pastikan Investasi Tetap Lancar Di Masa Transisi
Kariernya di internasional juga terbilang cukup mentereng, salah satunya menjadi konsultan untuk Bank Dunia dan Bank Pembangunan Asia (ADB) di bidang ekonomi energi dan pembangunan berkelanjutan.
Purnomo pun tercatat pernah menduduki posisi Gubernur, Sekretaris Jendera, serta Presiden dari OPEC atau organisasi negara-negara pengekspor minyak yang berkantor di Wina, Austria.
Selanjutnya, lulusan Colorado School of Mines itu juga pernah mengemban tanggung jawab sebagai Ketua Perkumpulan Menteri Energi se-Asia Tenggara (ASEAN Ministers of Energy Meeting/AMEM).