21 Oktober 2024
14:33 WIB
Ditunjuk Jadi Wamen ESDM, Ini Sepak Terjang Dan Harta Kekayaan Yuliot Tanjung
Wamen ESDM pilihan Prabowo Subianto bukan orang baru bagi Bahlil Lahadalia.
Penulis: Yoseph Krishna
Yuliot Tanjung setelah dilantik Wakil Menteri Investasi/BKPM di Istana Negara, Jakarta, Kamis (18/7/2024). Antara/Yashinta Difa
JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto telah menunjuk Yuliot Tanjung sebagai Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mendampingi Bahlil Lahadalia yang kembali didapuk menjadi pemimpin di Kementerian ESDM. Pengumuman Yuliot sebagai Wamen ESDM dilakukan oleh Prabowo di Istana Negara pada Minggu (20/10) malam.
Yuliot sendiri bukanlah nama baru, utamanya bagi Bahlil Lahadalia. Dirinya diketahui pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Investasi/Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Pria yang lahir di Padang Panjang, 6 Oktober 61 tahun silam itu merupakan Sarjana Produksi Ternak Universitas Andalas dan Magister Manajemen Sekolah Tinggi Manajemen PPM.
Karier Yuliot di BKPM sejatinya telah dimulai pada tahun 1988 lalu. Mengutip laman Kementerian Investasi/BKPM, Yuliot sempat menjabat sebagai Kepala Kantor Perwakilan BKPM di Taiwan, Kepala Biro Perencanaan dan Informasi, Direktur Promosi Dalam Negeri, Direktur Pengendalian Pelaksanaan Wilayah II, hingga Direktur Deregulasi.
Baca Juga: Wamen Yuliot Pastikan Investasi Tetap Lancar Di Masa Transisi
Setelah menjabat sebagai Deputi Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal per Oktober 2020-September 2023, Yuliot mendapat mandat untuk menjadi Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal Ahli Utama Kementerian Investasi/BKPM hingga Juni 2024.
Selanjutnya pada 18 Juli 2024, Presiden ke-7 Joko Widodo melantik Yuliot Tanjung sebagai Wakil Menteri Investasi/Wakil Kepala BKPM mendampingi Bahlil Lahadalia yang kala itu menjabat sebagai Menteri Investasi/Kepala BKPM.
Beberapa waktu lalu, Yuliot diketahui menyambangi kediaman Presiden Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan dengan didampingi Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran Todo Tua Pasaribu.
Pada kesempatan itu, dirinya mengaku dapat arahan dari Prabowo Subianto untuk memangkas regulasi yang berkaitan dengan kemudahan berbisnis atau investasi di Indonesia. Penyederhanaan tersebut dijelaskannya bisa mendongkrak eskalasi kegiatan ekonomi dan hilirisasi yang diinginkan oleh Prabowo Subianto.
"Selama ini untuk pelaksanaan kegiatan berusaha masih cukup panjang prosesnya, minta disederhanakan. Dengan penyederhanaan, kita akan meningkatkan eskalasi kegiatan ekonomi, termasuk hilirisasi," ujarnya seperti diwartakan Antara, Kamis (17/10).
Baca Juga: Apindo Nilai Penunjukkan 3 Wamen Baru Bisa Jaga Optimisme Investor
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang disampaikannya kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) per Agustus 2024 lalu, Yuliot tercatat memiliki total harta kekayaan sekitar Rp12,01 miliar.
Jumlah itu terdiri dari tanah dan bangunan senilai Rp8,27 miliar, alat transportasi dan mesin Rp1,18 miliar, surat berharga Rp1 miliar, kas dan setara kas Rp1,26 miliar, harta bergerak lainnya Rp595 juta, serta hutang senilai Rp300 juta.
Untuk harta kekayaan terbanyak, yakni tanah dan bangunan, tersebar antara lain di Bogor, Padang Panjang, Jakarta Selatan, hingga Bekasi. Sementara untuk aset tanah yang dimiliki Yuliot berada di Padang Pariaman, Bogor, serta Jakarta Barat.
Kemudian, harta kekayaan Yuliot dari kategori alat transportasi dan mesin terdiri dari Tranlong Tractor Roda 4 yang ia beli pada tahun 2019 senilai Rp80 juta, mobil Honda HRV tahun 2021 Rp280 juta, Toyota Fortuner Rp595 juta, serta Toyota Raize senilai Rp230 juta.