17 Juni 2025
20:09 WIB
Ditunjuk Jadi Komisaris Utama Pupuk Indonesia, Wamentan Sudaryono Buka Suara
Wakil Menteri Pertanian Sudaryono saat ini menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pupuk Indonesia. Jabatan barunya tersebut diklaim untuk meningkatkan kinerja perusahaan.
Penulis: Erlinda Puspita
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono. Antara/HO-Humas Kementan.
JAKARTA - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengaku dirinya saat ini telah ditugaskan menjadi Komisaris Utama PT Pupuk Indonesia. Penunjukkan dirinya tersebut dilakukan dalam rapat umum pemegang Saham (RUPS) yang digelar pada Senin (16/6) lalu. Bersamaan dengan jabatan barunya tersebut, ia pun mengungkapkan telah melepas jabatannya sebagai Ketua Dewan Pengawas Perum Bulog.
“Kita kan namanya birokrat, dan namanya teknorat itu sebagai Wakil Menteri itu mengikuti arahan pimpinan, kemudian saya dipindahkan menjadi Komisaris Utama di Pupuk Indonesia,” ujar Sudaryono saat ditemui di Kantor Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta, Selasa (17/6).
Baca Juga: Pupuk Indonesia Jamin Stok Aman, Distribusi Berhenti Pada Libur Lebaran
Ia mengungkapkan sempat ditunjuk sebagai Ketua Dewan Pengawas Bulog. Kala itu, Sudaryono bertugas mendorong kinerja Bulog agar bisa optimal menyerap beras dalam negeri. Hal tersebut menurutnya telah berhasil, dengan capaian Bulog mampu menyerap gabah hingga 4 juta ton, yang jika dikonversi ke beras menjadi sekitar 2,5 juta ton.
Sudaryono membantah kepindahannya saat ini menjadi Komisaris Utama PT Pupuk Indonesia karena BUMN tersebut tengah bermasalah. Ia menegaskan, di posisi baru ini, ia ditugasi untuk meningkatkan penjualan perusahaan.
Hal ini mengingat PT Pupuk Indonesia juga memiliki pupuk komersil sebagai bisnis perusahaan, selain memproduksi pupuk bersubsidi.
“Pupuk Indonesia kan punya pabrik, nggak hanya melayani pupuk subsidi. Dia punya pupuk komersil juga. Bagaimana produknya kita tingkatkan, kualitas kita perbaiki, sehingga komersil penjualan bisnis juga bagus. Nggak ada yang sophisticated lah targetnya,” tuturnya.
Baca Juga: Pupuk Indonesia Bantah Dugaan Manipulasi Laporan Keuangan
Dilansir dari Antara, hingga 9 Juni 2025, Pupuk Indonesia telah menyalurkan pupuk bersubsidi sebanyak 3,24 juta ton. Rinciannya pupuk Urea sebesar 1,55 juta ton, pupuk NPK 1,57 juta ton, pupuk NPK formula khusus 25.500 ton, dan pupuk organik 98.600 ton.
Sementara itu, stok pupuk secara nasional disebutkan tersedia sebanyak 2 juta ton. Terdiri dari pupuk subsidi sebanyak 1,37 juta ton dan pupuk non-subsidi sebanyak 680.800 ton.