27 Agustus 2024
08:07 WIB
Ditantang Benahi Tambang Ilegal, Bahlil: Jangan Ragukan Nyali Saya
Menteri ESDM ajak Komisi VII DPR gelar forum khusus secara tertutup guna membahas strategi menumpas tambang ilegal.
Penulis: Yoseph Krishna
Editor: Fin Harini
Foto udara kerusakan Lanskap Bukit Bulan akibat aktivitas pertambangan emas ilegal di Desa Lubuk Bedorong, Limun, Sarolangun, Jambi, Kamis (18/11/2021). ANTARAFOTO/Wahdi Septiawan
JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan dirinya tak takut untuk membenahi masalah pertambangan ilegal hingga benar-benar tuntas.
"Saya juru gas, jadi jangan ragukan nyali saya. Saya dari Papua ke sini lewat darat, laut, udara. Tidak ada lagi yang kita pikirkan, hambatan mana lagi yang kita lalui," tegas dia di hadapan Komisi VII DPR, Senin (26/8).
Bahlil pun mengajak Komisi VII DPR untuk menggelar forum khusus secara tertutup dalam bentuk Focus Group Discussion (FGD) soal pembenahan illegal mining. Pasalnya, dia tidak ingin strategi pembenahan tambang ilegal diketahui oleh siapapun.
Dirinya berkomitmen untuk membongkar seluk beluk pertambangan ilegal di hadapan Komisi VII DPR, dengan catatan harus dalam forum yang tertutup.
Baca Juga: Mahfud MD Ungkap Banyak Tambang Ilegal Dibeking Aparat dan Pejabat
"Ini saya akan bicara pada forum khusus, bukan pada persidangan. Kita akan buat FGD yang tidak diketahui oleh orang lain, tertutup. Saya bongkar saja tidak apa-apa, saya mantan pengusaha jadi agak sedikit tahu," jabar Bahlil.
Di lain sisi, pembenahan illegal mining dijelaskannya harus diikuti kesadaran kolektif antarpemangku kepentingan, mulai dari pemerintah, DPR, hingga aparat penegak hukum supaya persoalannya bisa benar-benar teratasi.
"Saya sepakat ini jadi konsensus dan keinginan bersama. Kalau mau perubahan terhadap negara dan illegal mining ini sampai ayam tumbuh gigi pun tidak akan selesai kalau tidak menjadi kesadaran kolektif," kata dia.
Pernyataan itu dia tegaskan setelah mendapat tantangan dari Komisi VII DPR. Anggota Komisi VII DPR Willy Midel Yoseph berharap Bahlil Lahadalia mampu membereskan persoalan tambang ilegal setelah dilantik menjadi Menteri ESDM beberapa waktu lalu untuk menggantikan Arifin Tasrif.
Dari tahun ke tahun, dia mengatakan tambang ilegal selalu menjadi pekerjaan rumah buat pemerintah. Masalah itu, menjadi gambaran seolah-olah negara selalu kalah dengan para penambang ilegal di banyak daerah.
"Ini catatan saya untuk memberikan PR untuk bapak dan teman-teman Kementerian ESDM, dan kami dari Komisi VII DPR support karena kerugian negara besar. Di samping materi, kita lihat juga ada kerusakan lingkungan," imbuh Willy.
Baca Juga: Pemberantasan Tambang Ilegal Era Jokowi Mandek
Politisi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu pun menantang Menteri Bahlil untuk merampungkan persoalan tambang ilegal selama dua bulan ke depan masa baktinya sebagai orang nomor satu di Kementerian ESDM.
"Itu salah satu tugas yang menurut kami cukup berat, bagaimana kepemimpinan bapak mengurangi illegal mining yang tersebar di seluruh Nusantara ini, tak terkecuali di Kalimantan Tengah di dapil kami," kata dia.
Di sisi lain, Willy optimis sepak terjang Bahlil Lahadalia di dunia bisnis dan perpolitikan mampu untuk setidaknya menekan jumlah angka pertambangan ilegal dalam dua bulan ke depan.
"Kami yakin pengalaman bapak panjang dari organisasi, sampai BKPM, jadi Menteri Investasi, lalu sekarang menterinya (ESDM). Saya yakin konsep bapak sudah siap menghadapi illegal mining ini," pungkas Willy Midel Yoseph.