c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

26 September 2025

16:09 WIB

Didominasi Pasar Modal, OJK: Market Share Aset Keuangan Syariah 11,47%

Total nilai aset keuangan syariah mencapai Rp2.973 triliun. Sebanyak 61,48% merupakan aset pasar modal syariah.

Penulis: Fitriana Monica Sari

Editor: Fin Harini

<p id="isPasted">Didominasi Pasar Modal, OJK: <em>Market Share</em> Aset Keuangan Syariah 11,47%</p>
<p id="isPasted">Didominasi Pasar Modal, OJK: <em>Market Share</em> Aset Keuangan Syariah 11,47%</p>

Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK Mirza Adityaswara (kiri) dalam acara Ijtima’ Sanawi XXI 2025 Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Jakarta, Jumat (26/9).ValidNewsID/Fitriana Monica Sari

JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan, market share aset keuangan syariah baru mencapai sebesar 11,47% pada Juni 2025, dengan total nilai aset sebesar Rp2.973 triliun.

Aset syariah ini masih didominasi oleh sektor pasar modal. Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK Mirza Adityaswara merinci, dari nilai tersebut, aset pasar modal syariah tercatat mencapai Rp1.828 triliun atau 61,48% dari total nilai aset keuangan syariah.

Kemudian, disusul sektor perbankan syariah yang mencapai Rp967 triliun atau 32,52% dari total aset keuangan syariah, dan aset Industri Keuangan Non Bank (IKNB) syariah senilai Rp177 triliun atau 5,95%.

“Capaian tersebut meningkat dari tahun sebelumnya. Perkembangan yang positif ini menunjukkan bahwa sektor keuangan syariah memiliki peran penting,” kata Mirza saat acara Ijtima’ Sanawi XXI 2025 Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Jakarta, Jumat (26/9).

Lebih lanjut, ia menyampaikan, jika dilihat per sektor, industri keuangan syariah menunjukkan kinerja yang cukup resilient. Salah satunya adalah pada sektor perbankan syariah.

Baca Juga: Ma’ruf Amin: Aset Keuangan Syariah Tumbuh 5,3%

Berdasarkan data statistik perbankan syariah, total aset perbankan syariah yang terdiri dari Aset Bank Umum Syariah, Unit Usaha Syariah (UUS), dan BPR Syariah sebesar Rp967 triliun, tumbuh 7,8% secara tahunan (yoy).

Dana Pihak Ketiga (DPK) berhasil dihimpun sebesar Rp738 triliun atau tumbuh 6,98% (yoy). Hal ini mencerminkan kepercayaan masyarakat yang semakin kuat terhadap layanan keuangan syariah.

Selanjutnya, total pembiayaan syariah tercatat sebesar Rp666 triliun, atau tumbuh 8,4% (yoy).

Di samping itu, Mirza melanjutkan, indikator permodalan, profitabilitas, likuiditas, dan kualitas pembiayaan menunjukkan kinerja yang baik dengan tren positif.

Di bidang pasar modal, aset pasar modal syariah yang terdiri dari sukuk negara, sukuk korporasi, dan reksa dana syariah tumbuh 8,4% (yoy).

Adapun saat ini, market kapitalisasi saham syariah telah mencapai Rp7.578 triliun dengan market share sebesar 62,3%.

Outstanding nilai sukuk negara dan sukuk korporasi saat ini Rp1.772 triliun. Industri reksadana syariah tumbuh stabil, nilainya tercatat sebesar Rp56 triliun.

Industri pasar modal syariah juga didukung oleh industri securities crowdfunding (SCF) yang tumbuh signifikan dan berhasil mendanai UMKM sebesar Rp894 miliar.

"Jadi, securities crowdfunding adalah pendanaan secara digital buat UMKM yang berada di bawah bidang pasar modal," jelas dia.

Perasuransian, PVML, ITSK
Kemudian di bidang perasuransian, penjaminan dan dana pensiun syariah, total aset industri tersebut mencapai Rp59 triliun atau tumbuh 6,2% (yoy).

Secara rinci, aset perasuransian syariah mencapai Rp47,5 triliun, dengan pengelolaan 3,6 juta polis dan portofolio investasi Rp37 triliun.

Pada sektor dana pensiun syariah, total asetnya mencapai Rp4,7 triliun, dengan jumlah peserta sekitar lebih dari 143 ribu. Berikutnya, aset industri penjaminan syariah tumbuh 12% menjadi Rp6,7 triliun.

"Jadi dana pensiun syariah juga masih relatif kecil," terang dia.

Di bidang lembaga pembiayaan, perusahaan modal ventura, lembaga keuangan mikro, dan lembaga keuangan lainnya (PVML), total aset industri mencapai Rp118 triliun, meningkat 12,3%. Adapun jumlah piutang pembiayaan syariah mencapai Rp110 triliun atau meningkat 10,3%.

"Market share di bidang PVML syariah dibandingkan dengan seluruh aset PVML sebesar 11,3%, dibandingkan dengan seluruh aset BVML, yaitu tumbuh selama satu tahun terakhir," ujarnya.

Baca Juga: Tingkat Literasi Masih Rendah, Keuangan Sosial Syariah Belum Optimal

Adapun, pelaku bidang PVML syariah terdiri dari 99 full-pledged dan 33 UUS syariah.

Sedangkan di bidang inovasi teknologi sektor keuangan, aset keuangan digital dan aset kripto, tercatat sejumlah capaian strategis pada tahun 2025.

"Pengembangan tidak hanya difokuskan pada penyelenggaraan inovasi teknologi sektor keuangan konvensional, tetapi juga pada penguatan penyelenggaraan ITSK syariah," katanya.

Berdasarkan Global Islamic Fintech Report, Indonesia berhasil mempertahankan posisi peringkat ketiga dari 82 negara sebagai negara dengan ekosistem fintech syariah terkuat setelah Malaysia dan Arab Saudi. Hal ini mencerminkan daya saing dan potensi besar industri ini.

"Terbentuknya ekosistem fintech syariah yang semakin matang juga mendukung perluasan layanan dan inovasi berbasis prinsip syariah," pungkas Mirza.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar