c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

17 Desember 2024

09:36 WIB

Dibuka di Zona Merah, IHSG Selasa Melemah Terbatas di 7.200-7.270

IHSG hari ini (17/12) diprediksi melemah terbatas di kisaran 7.200-7.270.

Penulis: Fitriana Monica Sari

Editor: Fin Harini

<p id="isPasted">Dibuka di Zona Merah, IHSG Selasa Melemah Terbatas di 7.200-7.270</p>
<p id="isPasted">Dibuka di Zona Merah, IHSG Selasa Melemah Terbatas di 7.200-7.270</p>

Pegawai melintas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Global (IHSG) di Gedung Bursa Efek, Jakarta, Kamis (28/3/2024). ValidNewsID/Darryl Ramadhan

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip dari RTI, dibuka di level 7.258,63 pada perdagangan Selasa (17/12).

IHSG dari awal dibuka di zona merah. Hingga pada pukul 09.24 WIB, IHSG melemah sebesar 28,66 poin atau 0,39% menjadi ke level 7.229,96.

Senada dengan hal tersebut, Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih memproyeksikan IHSG pada hari ini akan melemah terbatas.

"IHSG hari ini (17/12) diprediksi melemah terbatas di range 7.200-7.270," kata Ratih dalam kajian resmi, Selasa (17/12).

Sebelumnya, pada perdagangan Senin (16/12), IHSG ditutup turun 0,90% atau 66,15 poin ke level 7.258.

Ratih menyebut terdapat beragam sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini. Antara lain dari dalam negeri, IHSG lanjutkan koreksi dalam tiga hari beruntun. Investor asing outflow dengan jual bersih di pasar ekuitas domestik senilai Rp621,66 miliar.

Jika diakumulasi sejak awal tahun (ytd), IHSG terkoreksi 0,19%, sekaligus menjadi indeks dengan performa paling rendah di wilayah ASEAN.

Posisi rupiah menjadi pemberat laju IHSG, rupiah JISDOR tertahan di atas level Rp16.019 per dolar AS pada Senin (16/12).

Baca Juga: IHSG Awal Pekan, Senin (16/12) Diproyeksi Melemah di 7.250-7.340

Di sisi lain, pada Konferensi Pers “Paket Stimulus Ekonomi untuk Kesejahteraan” pada Senin, 16 Desember 2024, pemerintah meresmikan pemberian insentif hingga kenaikan tarif pajak. Tarif PPN pada Januari 2025 akan naik menjadi 12% sesuai dengan Undang-Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP). Namun, pengecualian kenaikan PPN dilakukan pada kebutuhan pokok.

Sementara, pemerintah memperpanjangan insentif di sektor properti berupa PPN DTP 100% untuk harga properti maksimal Rp5 miliar dengan Dasar Pengenaan Pajak (DPP) Rp2 miliar pada Januari-Juni 2024 dan PPN DTP 50% pada Juli-Desember 2024.

Dari mancanegara, bursa Wall Street bergerak bervariasi menjelang pemangkasan suku bunga The Fed. Proyeksi pemangkasan suku bunga sebesar 25 bps masih tinggi, namun pelaku pasar khawatir penurunan suku bunga yang lebih konservatif ke depan menimbang kebijakan tarif Presiden Trump.

Dari Asia, pertumbuhan penjualan ritel tahunan di China pada November 2024 tumbuh 3%, setelah pada bulan sebelumnya tumbuh 4,8%. Lemahnya daya beli juga tercermin dari landainya inflasi tahunan dan deflasi yang terjadi secara bulanan pada November 2024.

Bergerak Konsolidasi
Secara terpisah, Mirae Asset Sekuritas Indonesia memperkirakan IHSG pada Selasa akan bergerak konsolidasi.

"Pada perdagangan Selasa (17/12), IHSG diperkirakan bergerak konsolidasi, dengan rentang perdagangan di level 7.215 hingga 7.300. Support di level 7.150," tulis Tim Riset, Selasa (17/12).

Nilai tukar rupiah akhirnya sulit untuk dipertahankan untuk tetap berada di bawah level Rp16.000 karena faktor global yang lebih dominan. Kemarin, rupiah ditutup persis pada level Rp16.000.

Tingginya surplus neraca perdagangan Indonesia pada bulan November yang mencapai US$4,4 miliar, jauh di atas konsensus yang memperkirakan surplus US$2,3 miliar, belum bisa menahan rupiah dari tekanan sentimen global.

Baca Juga: Senin (16/12), IHSG Berpotensi Bergerak Melemah

Terakhir, rupiah ditutup di atas level Rp16.000 adalah pada tanggal 7 Agustus lalu. Indeks USD (DXY) telah berada di atas level 107 sejak hari Jumat lalu.

Salah satu pemicu kenaikan DXY adalah pelemahan yen Jepang, yang kemarin masih berlanjut karena ekspektasi bahwa BoJ tidak akan menaikkan suku bunga pada rapat moneter pekan ini.

Sementara itu, Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) Christine Lagarde memberi sinyal penurunan lanjutan suku bunga jika inflasi EU terus turun menuju ke target 2%. Inflasi EU bulan lalu tercatat sebesar 2,3% dan pekan lalu menurunkan suku bunga untuk ke-4 kalinya tahun ini.

“Ekspektasi dari kedua bank sentral negara maju tersebut berdampak kepada DXY yang tetap tinggi dan kami belum melihat adanya perkembangan global yang berpotensi memicu pelemahan DXY,” tutup Mirae Asset Sekuritas Indonesia.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar