c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

EKONOMI

16 Oktober 2025

08:33 WIB

Demi E10, RI Bakal Besar-Besaran Kembangkan Tebu, Singkong, Jagung

Pemerintah akan meningkatkan produktivitas dan penggunaan lahan untuk tebu, singkong, hingga jagung sebagai bahan baku program E10. Targetnya, ketiga komoditas ini bisa swasembada seperti beras.

Penulis: Erlinda Puspita

<p>Demi E10, RI Bakal Besar-Besaran Kembangkan Tebu, Singkong, Jagung</p>
<p>Demi E10, RI Bakal Besar-Besaran Kembangkan Tebu, Singkong, Jagung</p>

Petani menjemur jagung di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Antara/HO-Asosiasi Pangan Jatim

TANGERANG - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menyampaikan, pemerintah akan besar-besaran mengembangkan pertanian komoditas tebu, singkong dan jagung untuk mendukung penerapan kewajiban (mandatory) bioetanol 10% (E10) sebagai bahan bakar minyak berkelanjutan. 

Peningkatan produktivitas dilakukan karena ketiga komoditas bahan baku etanol ini Zulhas akui masih terbatas di dalam negeri. Buat awam, bahan bakar E10 merupakan BBM yang dicampur etanol 10% yang bahan bakunya berasal dari komoditas jagung, tebu, dan singkong.

"Jadi artinya nanti di seluruh Indonesia tidak boleh ada tanah yang nganggur. Karena semua akan bernilai ekonomi, di situlah nanti pemberdayaan, masyarakat kita akan kreatif... Karena bahan bakunya kan singkong, tebu, dan jagung. Jagung kita buat makan aja kurang," katanya dalam Konferensi Pers Pembukaan Trade Expo Indonesia (TEI) ke 40 Tahun 2025, Tangerang, Rabu (15/10).

Baca Juga: BBM Etanol E10 Butuh 1,2 Juta KL! ESDM Andalkan Molases Tebu Lokal

Zulhas berharap, realisasi E10 bisa menggenjot ekonomi nasional utamanya untuk sektor pertanian. Di sisi lain, masifikasi pertanian singkong, tebu dan jagung ini pun diarahkan untuk mengejar ketertinggalan RI di bidang pertanian dengan sejumlah negara.

"Jadi artinya program itu (E10) saudara-saudara, akan menggerakkan ekonomi rakyat itu luar biasa... (Pertanian) kita akan ngejar Tiongkok, ngejar Thailand. Sementara kita ketinggalan, kita akui," sebutnya.

Baca Juga: PTPN Dukung Mandatori E10! Sanggup Suplai Etanol 36.000 KL/Tahun

Lebih lanjut, optimisme tersebut akan tercapai berbekal keberhasilan Indonesia yang mampu mencapai swasembada pada komoditas beras. Zulhas mengklaim, Indonesia sukses memproduksi penuh kebutuhan beras secara mandiri, bahkan stoknya mencapai 3,8 juta ton di sepanjang tahun ini.

Indonesia pun, sambungnya, siap menyuplai kebutuhan beras melalui ekspor kepada negara yang membutuhkan. Dia kembali mengingatkan, capaian swasembada beras berhasil meningkatkan pendapatan para petani.

Baca Juga: BBM Campur Etanol 10%, Menteri LH Bilang Begini

Pada gilirannya, Zulhas menilai, pendapatan petani bisa makin meningkat bila program Makan Bergizi Gratis (MBG) bisa berjalan lancar seiring waktu.

"Jadi satu hektare sekarang, petani punya pendapatan kira-kira Rp70-80 juta satu tahun bersih, kalau dulu kira-kira Rp30-40 juta. Apalagi nanti kalau program makan bergizi (MBG) sudah berjalan (lancar), 82,5 juta (penerima manfaat) itu bisa dipenuhi," ujarnya mencontohkan.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar