31 Oktober 2025
20:26 WIB
Danantara Ungkap Syarat Tender yang Dipilih Garap Proyek Waste to Energy
Danantara mengungkap terdapat puluhan perusahaan yang berminat mengikuti tender Waste to Energy, baik dalam maupun luar negeri yang berasal dari Asia dan Eropa.
Penulis: Siti Nur Arifa
Petugas keamanan melakukan pengawasan lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Putri Cempo saat kunjungan kerja Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq di Solo, Jawa Tengah, Jumat (18/4/2025). AntaraFoto/Maulana Surya
JAKARTA - Managing Director Stakeholder Management and Communications Danantara Rohan Hafas mengungkap, proyek Waste to Energy atau pengolahan sampah menjadi tenaga listrik yang saat ini sudah sampai tahap pembukaan tender dan diminati oleh banyak pihak.
Rohan mengatakan, terdapat puluhan perusahaan dari dalam maupun luar negeri di kawasan Asia hingga Eropa yang memiliki minat untuk ikut terlibat dalam proyek WtE, lantaran memiliki konsep menarik.
“Proses tender, aanwijzing (pertemuan penyelenggara lelang dan peserta tender) dan sebagainya sudah berlangsung. Peminatnya sangat banyak, (dari) luar dan dalam negeri karena konsepnya menarik,” kata Rohan dalam sesi Media Briefing di Wisma Danantara, Jumat (31/10).
Rohan menjelaskan, semua pihak yang mengikuti tender pada dasarnya memiliki visi sama, di mana selain memperhitungkan tingkat return juga menimbang aspek kontribusi sosial. Sementara itu menurut Rohan, Danantara dalam pemilihan tender akan mempertimbangkan penawaran terbaik berdasarkan dua aspek yakni unsur teknologi dan finansial.
Baca Juga: Prabowo Minta Program Waste to Energy Rampung 18 Bulan
“Semua pada dasarnya sama kan, kami mempertimbangkan biaya yang mereka minta sama teknologi, teknologi apa yang mereka pakai. Jadi ada unsur teknis sama unsur finansial, itu standar lah, siapa yang paling bagus itu yang akan dipilih tanpa melihat dia dari mana,” jelas Rohan.
Sebelumnya, CEO Danantara Rosan Roeslani mengungkap pendanaan untuk proyek WtE berasal dari penjualan surat utang atau obligasi Patriot Bonds yang dibeli para konglomerat dengan senilai Rp50 triliun.
Sama seperti Rohan, Rosan juga masih enggan membeberkan secara detail nama-nama perusahaan yang nantinya akan terlibat dalam menggarap proyek ini.
“Bisa saya bilang yang besar-besar sih pada ikut semua ya. Baik dari Jepang, China, Belanda, Jerman, Singapura. Rata-rata mereka pemain besar. Kita terbuka saja untuk prosesnya. Target memang kita sampaikan dalam waktu dua tahun pembangunan harus selesai,” kata Rosan ditemui di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Kamis (16/10).
Teknis Waste to Energy
Terkait latar belakang proyek Waste to Energy, Rohan membeberkan data Bank Dunia yang menyebut bahwa 60% sampah selama ini berakhir di jalanan, selokan, sungai dan laut, sehingga hanya 40% sisanya yang terangkut. Namun di Jakarta misalnya, 40% sampah yang terangkut itu pun hanya berakhir di Bantar Gebang yang menimbulkan ‘gunung’ sampah selama bertahun-tahun.
Melalui proyek WtE, menurut Rohan, nantinya sekitar 10 pabrik pengolahan sampah harus memiliki kapasitas di atas 1.500 ton sampah per hari untuk bisa mencapai skala ekonomis. Sebagai catatan, 10 wilayah yang saat ini akan dilibatkan untuk menjadi kawasan pengolahan sampah menjadi energi terdiri dari Tangerang, Bekasi, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Medan, Bali dan Makassar.
Baca Juga: Teknologi Kelola Sampah Jadi Bahan Bakar Dinilai Tak Tepat Untuk DKI
“Jadi kita akan mulai dengan yang memenuhi kriteria itu di 10 kota besar, yang paling besar pasti (ngiranya) Jakarta, Surabaya. Menariknya yang nomor 2 bukan Surabaya, yang nomor 2 Bali, sampahnya seribu ton per hari,” ungkap Rohan.
Adapun pada wilayah lain yang nantinya belum mencapai kriteria sampah 1.500 ton per hari, maka akan dilakukan penggabungan dengan mengumpulkan sampah di TPA/TPST terdekat.
Terakhir, Rohan mengungkap bahwa pihaknya juga telah mematangkan skema distribusi listrik yang nantinya dihasilkan dari proyek WtE dengan melibatkan LPN.
“Listriknya nanti disalurkan ke PLN, (skema) harganya juga ada per kilowatt berapa dibeli oleh PLN. Jadi semua sama-sama senang,” kata Rohan.