17 Juni 2025
12:25 WIB
Danantara Suntik Rp130 Triliun Untuk Proyek Kementerian PKP
CEO Danantara Rosan Roslani sudah berbicara dengan bank-bank Himbara ditambah Bank Syariah Indonesia dan juga dengan BTN untuk memberikan pendanaan kepada Kementerian PKP.
Editor: Rikando Somba
Ilustrasi calon pembeli berjalan di dekat rumah subsidi untuk program rumah bagi tenaga kesehatan Indonesia di Kendal, Jawa Tengah. Antara Foto/Aprillio Akbar
JAKARTA - Danantara mengucurkan Rp130 triliun untuk proyek perumahan yang dijalankan oleh Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP). Chief Executive Officer (CEO) Danantara Rosan Roeslani meyakini hal ini akan memberikan dampak yang sangat positif tidak hanya kepada perekonomian Indonesia, tetapi juga masyarakat Indonesia.
Rosan mengungkapkan, sudah berbicara dengan bank-bank Himbara ditambah Bank Syariah Indonesia dan juga dengan BTN untuk memberikan pendanaan kepada perumahan yang nanti akan dibangun oleh Kementerian PKP.
"Sampai akhir tahun ini kurang lebih kami sudah hitung mungkin bisa mencapai Rp130 triliun, dan tentunya skemanya sudah kita matangkan dan ini bisa langsung berjalan," ujar Rosan dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa (17/6).
Proyek perumahan ini adalah proyek yang sangat penting sesuai arahan Presiden Prabowo yang harus didukung bersama-sama oleh semua pihak. Danantara sudah berkomunikasi dengan tim Kementerian PKP juga untuk memulai diskusinya.

"Buat perbankan sendiri mereka juga sangat senang, karena mereka punya jaminan juga dari rumah yang akan diberikan pembiayaan. Dan pembiayaannya juga kita akan berikan dengan subsidi bunga yang baik serta prosesnya juga kita segera mulai," kata Rosan.
Sebaliknya, Menteri PKP Maruarar Sirait (Ara) mengapresiasi dukungan penuh Danantara terhadap proyek perumahan untuk masyarakat. Tindak lanjutnya, Ara menugaskan Sekretaris Jenderal Kementerian PKP Didyk Choiroel dan komisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugroho terkait dukungan dari Danantara.
"Saya sudah tugaskan Sekjen Kementerian PKP Didyk Choiroel dan komisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugroho," kata Ara.
Baca juga: Rosan: Danantara Siap Alokasi 20% Modal Untuk Berinvestasi Di Luar Negeri
Rumah Susun Dan TOD
Soal hunian yang akan dibangun, Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) mengarahkan hunian berkonsep transit oriented development atau TOD ke dalam bentuk rumah susun (rusun) di wilayah perkotaan.
"Kami ada konsep TOD, tapi bentuknya rusun. Kalau TOD karena tadi tanah di TOD tentu harganya juga mahal, makanya konsep kami itu pendekatannya adalah rusun," ujar Direktur Jenderal Perumahan Perkotaan Kementerian PKP Sri Haryati, di Jakarta, Senin.
Baca juga: Bank Mandiri-Hermina Dorong Pembiayaan Hunian Bersubsidi Tenaga Kesehatan
Sri mencontohkan, seperti MRT dan PT KAI yang sudah memiliki konsep untuk membangun hunian-hunian yang ada di sekitar transit oriented development.
Menko Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan hunian berkonsep Transit Oriented Development (TOD) penting untuk dikembangkan. Dia memproyeksikan, ke depan sebanyak 70% penduduk Indonesia akan tinggal di kota. Dengan demikian, urbanisasi sesuatu yang tidak bisa dicegah, namun harus diantisipasi segala konsekuensinya. TOD adalah salah satu yang harus disiapkan untuk itu.