18 Oktober 2023
17:38 WIB
Penulis: Fitriana Monica Sari
Editor: Fin Harini
JAKARTA - Dewan Asuransi Indonesia (DAI) menyebutkan tingkat pemahaman masyarakat terhadap asuransi tercatat masih rendah. Jika dibandingkan dengan sektor perbankan, literasi dan inklusi asuransi sangat timpang.
"Literasi dan inklusi pada sektor asuransi masih perlu ditingkatkan untuk mengimbangi level Lembaga Jasa Keuangan (LJK) yang lain," kata Ketua DAI Rudy Kamdani dalam konferensi pers Hari Asuransi 2023 di Jakarta, Rabu (18/10).
Mengacu kepada literasi dan inklusi pada hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) yang dilakukan OJK pada tahun 2022, literasi pada sektor perasuransian berada pada level 31,72% dan inklusi pada level 16,63%.
Sementara itu, pada periode yang sama, literasi sektor perbankan telah mencapai 49,93% dan inklusi pada level 74,03%. Artinya, terdapat selisih atau gap yang cukup besar.
Oleh karena itu, Rudy menilai pencapaian ini masih sangat perlu ditingkatkan untuk mengimbangi perbankan.
"Hal ini menjadi tantangan tersendiri untuk terus meningkatkan inklusi di industri perasuransian," imbuhnya.
Baca Juga: Hal Penting Yang Harus Diperhatikan Dari Asuransi Kesehatan
Dalam rangka mendukung hal tersebut, Panitia Hari Asuransi 2023 menyelenggarakan serangkaian kegiatan literasi dan inklusi kepada masyarakat luas dengan berbagai acara, baik sosialisasi maupun promosi dari masing-masing perusahaan asuransi, institusi terkait dan juga kerja sama dengan asosiasi perasuransian di Indonesia. Harapannya, masyarakat mengetahui asuransi lebih jauh lagi.
"Insan perasuransian sangat menyadari pentingnya untuk melakukan literasi. Untuk itu, pelaksanaan kegiatan literasi kami lakukan dengan dengan berbagai cara, baik itu melalui literasi di berbagai daerah, mengadakan konferensi pers untuk menggaungkan perayaan hari asuransi dan kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan melalui media cetak, online dan media sosial lainnya," terang Rudy.
Tahun ini, DAI memperingati Hari Asuransi yang ke-17 tahun. DAI menunjuk Asosiasi Penilai Kerugian Asuransi Indonesia (APKAI) sebagai Ketua Pelaksana Hari Asuransi 2023 berkolaborasi dengan asosiasi-asosiasi di bawah naungan DAI.
Ketua Umum APKAI Dikarioso menyampaikan bahwa literasi asuransi kepada masyarakat harus didukung dan ditingkatkan oleh seluruh pelaku industri perasuransian, termasuk APKAI.
"Sebagai bagian dalam industri perasuransian, APKAI akan berperan aktif dalam literasi asuransi kepada masyarakat agar memahami hak dan kewajiban dalam berasuransi, sehingga masyarakat sadar akan manfaat berasuransi," ujar Dikarioso.
Baca Juga: Insurtech Dongkrak Industri Asuransi
Kinerja Industri Asuransi
Menilik kinerja industri asuransi secara agregat, pendapatan premi menunjukkan peningkatan pada periode Agustus 2023 dibandingkan bulan yang sama di tahun sebelumnya.
Tercatat, pendapatan premi asuransi meningkat menjadi Rp360,6 triliun pada Agustus 2023, dari Rp351,2 triliun pada Agustus 2022.
Di pihak lain, RBC industri asuransi masih memenuhi batas ketentuan RBC minimal, yaitu 120%. Permodalan industri asuransi jiwa dan asuransi umum juga masih terjaga, dengan rata-rata RBC masing-masing mencapai 489,93% dan 311,54%.
Berdasarkan Statistik OJK, jumlah klaim per Agustus 2023 meningkat menjadi Rp280,5 triliun dibandingkan Rp251,01 triliun pada bulan Agustus 2022.