c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

EKONOMI

22 April 2025

11:39 WIB

China Ancam Mitra Dagang Nego Tarif Ke AS, Kemendag: Saling Hormat!

Pemerintah memastikan perdagangan internasional Indonesia dengan mitra dagangnya saat ini masih berjalan seperti biasa. Jika ada hambatan, Indonesia lebih memilih penyelesaian secara diplomasi. 

Penulis: Erlinda Puspita

Editor: Khairul Kahfi

<p>China Ancam Mitra Dagang Nego Tarif Ke AS, Kemendag: Saling Hormat!</p>
<p>China Ancam Mitra Dagang Nego Tarif Ke AS, Kemendag: Saling Hormat!</p>

Ilustrasi - Kapal pengirim barang ekspor bersandar di pelabuhan China. Antara/Xinhua

JAKARTA - Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional (Dirjen PPI) Kemendag Djatmiko Bris Witjaksono menegaskan, sampai saat ini pemerintah China tetap menghormati prinsip perdagangan multilateral yang dianut Indonesia. Lantaran Indonesia memegang prinsip yang sama kepada China.

Karena itu, dia menilai, kedua negara saling menghormati hak dan kewajiban masing-masing dalam perdagangan internasional.

"Indonesia dan Tiongkok (China) sama-sama menjunjung tinggi prinsip perdagangan multilateral. Kita saling menghormati hak dan kewajiban kita masing-masing," ujar Djatmiko dalam Media Briefing 'Kebijakan Tarif Amerika Serikat', Jakarta, dikutip Selasa (22/4).

Baca Juga: Maret 2025, Indonesia Masih Hobi Ekspor Produk Nonmigas Ke China Dan AS

Perlu diketahui, China merupakan salah satu mitra dagang terbesar Indonesia. Pada 2024, BPS melaporkan, total ekspor nonmigas Indonesia paling banyak menuju China, Amerika Serikat (AS), dan India dengan total nilai US$106,86 miliar. Nilai ekspor tersebut berkontribusi sebesar 42,94% dari total ekspor nonmigas nasional di tahun yang sama.

Djatmiko menilai, hubungan dagang Indonesia dengan China maupun AS sama-sama penting. Oleh karena itu, respons Indonesia terhadap tarif resiprokal AS melalui negosiasi patut dihormati oleh Pemerintah China. Karena itu, langkah Indonesia bernegosiasi dengan AS setelah dikenai tarif resiprokal bisa dipahami oleh China.

Sejauh ini, Djatmiko mengaku belum bisa memperkirakan potensi apa yang akan terjadi ke depan terhadap perdagangan internasional yang akan Indonesia alami. Namun dia memastikan, apabila terjadi kendala, pemerintah akan memilih penyelesaian melalui forum diplomasi.

"Yang pasti, pemerintah Indonesia akan tetap memastikan kegiatan perdagangan dengan mitra-mitra utama kita tetap berjalan dengan sebaik mungkin. Kalaupun ada isu di lapangan, selalu akan kita selesaikan di forum diplomasi dan negosiasi perdagangan," tegasnya. 

Sebelumnya, mengutip pemberitaan Bloomberg, Pemerintah China memperingatkan pada negara-negara lain yang membuat kesepakatan atau bernegosiasi dengan pemerintah AS, namun di saat yang sama justru mengabaikan dan merugikan China. 

Baca Juga: Kemendag Tetap Optimis Capai Target Ekspor Tumbuh 7,1% Tahun 2025

Pernyataan tersebut datang dari keterangan resmi Kementerian Perdagangan China. Dalam keterangan tersebut tertulis, China dengan tegas menentang pihak mana pun yang mencapai kesepakatan dengan mengorbankan kepentingan China. 

Lebih lanjut, selain memastikan perdagangan Indonesia dengan mitra dagang utama masih sesuai seperti biasa, Djatmiko justru melihat adanya potensi penambahan investasi asing di Indonesia usai pemerintah AS memberikan tarif resiprokal kepada negara-negara mitra dagang mereka.

Meski investasi tersebut belum disampaikan secara kuantitatif. Namun, dia optimistis, akan meningkatnya investasi asing di Indonesia.

"Hasil kalkulasi yang kami peroleh, dengan adanya penerapan tarif resiprok, akan meningkatkan kegiatan investasi asing atau Foreign Direct Investment (FDI) apabila tarif resiprokal maupun new baseline tariff diberlakukan," sebutnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar