16 Mei 2025
18:09 WIB
Catat Tanggalnya! Pemerintah Targetkan Kopdes Merah Putih Beroperasi Di 28 Oktober 2025
Proses pembentukan Kopdes Merah Putih dimulai dari Musyawarah Desa Khusus (Musdesus). Proses ini harus selesai paling lambat pada 31 Mei 2025.
Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan didampingi Menteri Koperasi Budi Arie dalam konferensi pers di kantor Kemenko Pangan di Jakarta, Jumat (16/5). ValidNewsID/ Erlinda PW
JAKARTA – Pemerintah Indonesia menargetkan 80.000 Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih akan dapat beroperasi penuh pada 28 Oktober 2025, target ini mundur satu bulan daripada permintaan Presiden Prabowo.
Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, yang juga menjabat sebagai Ketua Satuan Tugas (Satgas) Koperasi Merah Putih menjelaskan, pihaknya telah menegosiasikan hal ini langsung kepada Presiden.
Presiden awalnya meminta target pembentukan koperasi ini selesai dalam dua bulan, namun Satgas meminta tambahan waktu satu bulan untuk memastikan kesiapan koperasi sebelum beroperasi penuh pada peringatan Hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober.
Baca Juga: Menkop Beberkan Mitigasi Risiko Hadapi 8 Tantangan Pembentukan Kopdes Merah Putih
“Presiden minta dua bulan, tapi kami tawar. Bapak kasih bonus lah satu bulan lagi. Kita kan bilang nggak bisa. Tapi kami minta bonus tambah satu bulan, makanya 28 Oktober, nanti akan launching sudah koperasinya. Sudah jadi,” kata Zulhas di kantornya, Jumat (16/5).
Dia menuturkan, proses pembentukan dimulai dengan Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) untuk pembentukan koperasi yang harus selesai paling lambat pada 31 Mei 2025.
“Target pembentukan Musdesus itu harus selesai di 31 Mei. Daftar di Kemenkumham, akta notaris harus selesai 30 Juni. Kemudian pada 12 Juli, bertepatan dengan Hari Koperasi, akan dilakukan peluncuran pembentukan Kopdes Merah Putih,” ujar Zulhas.
Perkuat Ekonomi Desa
Lebih lanjut dalam pemaparannya, Zulhas menekankan pentingnya percepatan pembentukan Kopdes Merah Putih untuk memperkuat ekonomi pedesaan dan menciptakan lapangan kerja baru.
Dengan adanya Kopdes Merah Putih, diharapkan ekonomi desa akan tumbuh pesat dan mampu menyerap lebih banyak tenaga kerja. Ini diharapkan mengurangi urbanisasi pemuda desa yang sering terpaksa merantau ke kota.
“Ini dibentuk agar ekonomi desa itu terbentuk lebih banyak. Kalau desa ekonominya terbangun, akan mengerahkan lebih dari dua juta tenaga kerja, sehingga desa ini akan pemuda-pemuda penuh harapan. Nggak perlu merantau jadi preman, kan?” katanya.
Baca Juga: Tekankan Sertifikasi, Ekonom Beberkan Kunci Keberhasilan Kopdes Merah Putih
Kedua, memotong rantai pasok. Zulhas yakin Kopdes akan memangkas rantai pasok yang selama ini panjang, dari produsen hingga konsumen akhir, sehingga meningkatkan efisiensi dan kesejahteraan petani serta pengusaha kecil.
“Bayangkan, dari produsen, distributor, grosir, apalagi ya, warung kecil, warung besar, waduh, baru sampai desa. Itu akan dipotong rantai pasok yang panjang,” ucapnya.
Ketiga, mengurangi ketergantungan pada rentenir. Dengan adanya koperasi, masyarakat desa tidak lagi bergantung pada pinjaman dari rentenir atau tengkulak, karena koperasi akan menyediakan akses langsung ke perbankan dan produsen.
Keempat akses lebih luas ke pasar dan modal. Zulhas menyebutkan salah satu fungsi Kopdes Merah Putih adalah membuka akses desa ke pusat-pusat keuangan dan BUMN, memperluas peluang ekonomi desa untuk berkembang.
“Jadi ini memberikan akses yang luas terhadap desa. Saya ingin diharapkan nanti desa ini bisa tumbuh ekonominya, kabupaten, provinsi Indonesia bisa menjadi lebih maju,” tandasnya.