24 Juni 2023
11:18 WIB
JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) satu pekan ini mencatatkan perubahan 0,88% atau berada pada posisi 6.639,733 dari level 6.698,547 pada pekan lalu.
"Perubahan sebesar 8,88% terjadi pada rata-rata volume transaksi Bursa selama sepekan, yaitu menjadi 17,070 miliar saham dari 18,733 miliar saham pada pekan sebelumnya," kata Sekretaris Perusahaan BEO Yulianto Aji Sadono dalam keterangan resmi, Jumat (23/6).
Kapitalisasi pasar Bursa mengalami perubahan sebesar 0,84% menjadi Rp9.426,573 triliun dari Rp9.506,685 triliun pada penutupan pekan sebelumnya.
Rata-rata nilai transaksi harian bursa turut mengalami perubahan sebesar 16,38%, menjadi sebesar Rp8,337 triliun dari Rp9,970 triliun pada penutupan pekan lalu.
Baca Juga: Apa Itu IHSG? Yuk Simak Sejarah dan Fungsinya
Rata-rata frekuensi transaksi harian Bursa ditutup berubah 17,27% menjadi 1.102.270 transaksi dari 1.332.322 transaksi pada pekan sebelumnya.
"Investor asing pada hari ini mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp693,61 miliar dan sepanjang tahun 2023 investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp16,015 triliun," kata Yulianto.
BEI juga merangkum, selama periode sepekan dari 19 hingga 23 Juni 2023, terdapat pencatatan 2 saham, 2 sukuk, 1 obligasi, 1 waran, serta 1 Efek Beragun Aset Syariah.
Pada Senin (19/6), Obligasi Berkelanjutan V Pegadaian Tahap III Tahun 2023 dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Pegadaian Tahap III Tahun 2023 yang diterbitkan oleh PT Pegadaian resmi dicatatkan di BEI. Obligasi dicatatkan dengan nilai nominal Rp1.995.000.000.000,00, sedangkan sukuk dicatatkan dengan nilai nominal Rp605.000.000.000,00.
PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menetapkan peringkat untuk Obligasi adalah idAAA (Triple A) dan untuk Sukuk Mudharabah adalah idAAA(sy) (Triple A Syariah). PT Bank Mega Tbk bertindak sebagai wali amanat dalam emisi ini.
Masih pada hari yang sama, diselenggarakan seremoni pencatatan perdana Efek Beragun Aset Syariah Berbentuk Partisipasi Sarana Multigriya Finansial - Bank Syariah Indonesia Nomor 1 Kelas A (EBAS-SP SMF-BRIS01 Kelas A).
Kemudian, diselenggarakan pula seremoni pencatatan perdana saham PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) yang mencatatkan sahamnya pada Papan Pengembangan BEI. VKTR merupakan perusahaan tercatat ke-43 di BEI pada tahun 2023. VKTR bergerak pada sektor Consumer Cyclicals dan subsektor Automobiles & Components. VKTR bergerak pada industri Auto Components dengan subindustri Auto Parts & Equipment.
Pada Rabu (21/6), PT Graha Mitra Asia Tbk (RELF) mencatatkan saham pada Papan Akselerasi BEI. RELF menjadi perusahaan tercatat ke-44 di BEI pada tahun 2023. RELF bergerak pada sektor dan subsektor Properties & Real Estate. Industri RELF adalah Real Estate Management & Development dengan subindustri Real Estate Development & Management. Selain saham, dicatatkan pula waran RELF dengan kode RELF-W.
Baca Juga: JP Morgan Proyeksi IHSG Sentuh 7.500 pada Akhir 2023
PT Mandala Multifinance Tbk menerbitkan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Mandala Multifinance Tahap III Tahun 2023 resmi dicatatkan di BEI pada Kamis (22/6).
Sukuk tersebut dicatatkan dengan nilai Rp500.000.000.000,00. Hasil pemeringkatan PEFINDO untuk Sukuk ini adalah idA(sy) (Single A Syariah) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk bertindak selaku wali amanat dalam emisi ini.
Adapun total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2023 adalah 39 emisi dari 30 emiten senilai Rp44,85 triliun.
Maka total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI sampai saat ini berjumlah 519 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp445,22 triliun dan US$47,5 juta, diterbitkan oleh 127 emiten.
Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 191 seri dengan nilai nominal Rp5.536,74 triliun dan US$486,11 juta. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 9 emisi senilai Rp3,47 triliun.