c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

11 Januari 2025

15:00 WIB

Bursa Sepekan: IHSG Turun 1,05% Jadi 7.088,86 Poin

IHSG pekan ini menurun sebesar 1,05% menjadi berada pada level 7.088,866 poin, atau lebih rendah daripada pekan lalu yang bertengger di 7.164,429 poin.

Penulis: Fitriana Monica Sari

Editor: Khairul Kahfi

<p dir="ltr" id="isPasted">Bursa Sepekan: IHSG Turun 1,05% Jadi 7.088,86 Poin</p>
<p dir="ltr" id="isPasted">Bursa Sepekan: IHSG Turun 1,05% Jadi 7.088,86 Poin</p>

Pegawai melintas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Global (IHSG) di Gedung Bursa Efek, Jakarta, Kamis (28/3/2024). ValidNewsID/Darryl Ramadhan

JAKARTA - Data perdagangan saham Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 6-10 Januari 2025 atau sepekan terakhir bergerak melemah.

"Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan ini mengalami perubahan atau penurunan sebesar 1,05% menjadi berada pada level 7.088,866 (poin), (turun) dari 7.164,429 (poin) pada pekan lalu," kata Sekretaris Perusahaan PT BEI Kautsar Primadi Nurahmad dalam siaran pers, Jakarta, Sabtu (11/1).

Pelemahan turut terjadi pada kapitalisasi pasar bursa, yaitu sebesar 0,34% dalam sepekan terakhir, dari Rp12.445 triliun menjadi Rp12.403 triliun.

Penurunan pun dialami oleh rata-rata nilai transaksi harian bursa yang melemah sebesar 10,45% sepekan terakhir, dari Rp9,74 triliun menjadi Rp8,72 triliun.

Baca Juga: Ambruk Lagi, Pekan Ini Asing Lepas Instrumen Investasi RI Rp1,08 T

Kemudian, rata-rata volume transaksi harian bursa melemah sebesar 17,37% sepekan terakhir, dari 21,38 miliar lembar saham menjadi 17,66 miliar lembar saham. 

Sementara itu, peningkatan terjadi pada rata-rata frekuensi transaksi harian bursa sebesar 0,89% sepekan terakhir, dari 1,03 juta kali transaksi menjadi 1,04 juta kali transaksi. 

Kautsar menuturkan, investor asing pada Jumat (10/1), mencatatkan nilai jual bersih saham lokal Rp201,56 miliar. Dengan demikian, investor asing telah mencatatkan nilai jual bersih Rp2,94 triliun sepanjang 2025.

Kegiatan Sepekan
Dalam periode 6-10 Januari 2025, terdapat lima saham, tiga obligasi, dua sukuk, dan satu waran yang tercatat di PT Bursa Efek Indonesia (BEI).

Pada Rabu (8/1), perdagangan BEI dibuka oleh PT Asuransi Digital Bersama Tbk (YOII), PT Kentanix Supra International Tbk (KSIX), dan PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU).

YOII yang tercatat di Papan Pengembangan bergerak di sektor Keuangan dengan sub industri Asuransi Umum. YOII menjadi perusahaan pertama yang tercatat di BEI pada 2025 dengan nilai fund-raised sebesar Rp41,21 miliar.

Kemudian, KSIX yang tercatat di Papan Utama bergerak di sektor Properti dan Real Estat dengan sub industri Pengembang dan Operator Real Estat. KSIX menjadi perusahaan kedua yang tercatat di BEI pada 2025 dengan nilai fund-raised sebesar Rp144,95 miliar.

Sementara, RATU yang tercatat di Papan Pengembangan bergerak di sektor Energi dengan sub industri Produksi dan Penyulingan Minyak dan Gas, serta menjadi perusahaan ketiga yang tercatat di BEI pada 2025 dengan nilai fund-raised sebesar Rp624,46 miliar.

Pada hari yang sama, terdapat dua Obligasi dan satu sukuk yang tercatat di BEI. Pertama, Obligasi Berkelanjutan I Pindo Deli Pulp and Paper Mills Tahap I Tahun 2024 oleh PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills. 

Kedua, Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Pindo Deli Pulp and Paper Mills Tahap I Tahun 2024 oleh PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills. Ketiga, Obligasi Berkelanjutan V Medco Energi Internasional Tahap III Tahun 2025 oleh PT Medco Energi Internasional Tbk.

Obligasi Berkelanjutan I Pindo Deli Pulp and Paper Mills Tahap I Tahun 2024 dicatatkan dengan nilai pokok Rp1,75 triliun dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Pindo Deli Pulp and Paper Mills Tahap I Tahun 2024 dicatatkan dengan nilai pokok Rp1.196.050.000.000 atau Rp1,19 triliun.

Baca Juga: IHSG Berpotensi Sideways Di Tengah Gejolak Pasar Asia

Hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) dan PT Kredit Rating Indonesia untuk Obligasi Berkelanjutan I Pindo Deli Pulp and Paper Mills Tahap I Tahun 2024 adalah idA+ (Single A Plus) dan irAA- (Double A Minus), dan untuk Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Pindo Deli Pulp and Paper Mills Tahap I Tahun 2024 adalah idA+(sy) (Single A Plus Syariah) dan irAA- (Double A Minus) dengan Wali Amanat PT Bank KB Bukopin Tbk. 

Lalu, Obligasi Berkelanjutan V Medco Energi Internasional Tahap III Tahun 2025 mulai dicatatkan di BEI dengan nilai pokok Rp2,5 triliun. Hasil pemeringkatan dari PEFINDO untuk Obligasi Berkelanjutan V Medco Energi Internasional Tahap III Tahun 2025 adalah idAA- (Double A Minus) dengan PT Bank Mega Tbk bertindak sebagai Wali Amanat.

Kemudian, pada Kamis (9/1), pembukaan perdagangan BEI dilakukan oleh Raja Roti Cemerlang Tbk (BRRC) dan PT Hero Global Investment Tbk (HGII) dalam rangka pencatatan perdana saham. 

BRRC yang tercatat di Papan Pengembangan bergerak pada sektor Barang Konsumen Primer dengan sub industri Makanan Olahan. BRRC merupakan perusahaan tercatat keempat yang tercatat di BEI pada 2025 dengan total fund-raised senilai Rp61,21 miliar. 

Selain saham, BRRC juga mencatatkan Warrant I dengan kode BRRC-W dengan exercise price senilai Rp210. HGII yang tercatat di Papan Pengembangan bergerak pada sektor Infrastruktur dengan sub industri Utilitas Listrik. HGII menjadi perusahaan kelima yang tercatat di BEI dengan total fund-raised sebesar 260 miliar.

Di hari yang sama, terdapat satu obligasi dan satu sukuk yang tercatat di BEI, yaitu Obligasi I Indonesian Paradise Property Tahun 2025 oleh PT Indonesian Paradise Property Tbk dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Pos Indonesia Tahap I Tahun 2024 oleh PT Pos Indonesia (Persero). 

Obligasi I Indonesian Paradise Property Tahun 2025 dicatatkan dengan nilai pokok sebesar Rp500 miliar. Obligasi ini mendapat peringkat idAAAcg (Tripe A, Corporate Guarantee) dari PEFINDO dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk bertindak Wali Amanat. 

Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Pos Indonesia Tahap I Tahun 2024 dicatatkan dengan nilai pokok Rp96.475.000.000 atau Rp96,47 miliar. Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Pos Indonesia Tahap I Tahun 2024 mendapat hasil pemeringkatan dari PT Fitch Ratings Indonesia A(idn)(Single A) dengan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk bertindak sebagai Wali Amanat. 

Lalu, pada Jumat (10/1), PT Pos Indonesia (Persero) melakukan seremoni pembukaan perdagangan BEI dalam rangka pencatatan Sukuk tersebut. 

Total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2025 adalah lima emisi dari tiga emiten senilai Rp7 triliun. 

Total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 590 emisi dengan nilai outstanding sebesar Rp476,56 triliun dan US$85,71 juta, yang diterbitkan oleh 134 emiten. 

Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 234 seri dengan nilai nominal Rp6.126,51 triliun dan US$502,10 juta. Selain itu, di BEI telah tercatat sebanyak delapan emisi Efek Beragun Aset (EBA) dengan nilai Rp2,42 triliun.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar