Bulog Targetkan Serap Beras Hasil Musim Tanam I Capai 600 Ribu Ton

KARAWANG - Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi menargetkan pengadaan beras dalam negeri oleh Bulog pada musim panen raya atau musim panen pertama ini mencapai 600 ribu ton setara beras. Jumlah ini diklaim Bayu lebih tinggi dibandingkan tahun 2022, namun sedikit lebih rendah dibanding tahun 2023.

Sementara, total realisasi pengadaan beras dalam negeri per 19 Mei 2024 mencapai 535 ribu ton setara beras, atau 1,050 juta ton setara gabah. Ke depannya, Bayu pun mengaku akan terus melanjutkan penyerapan gabah dan beras dalam negeri.

"Waktu panen (MT I) tinggal 2-4 minggu ke depan, tergantung daerah. Bulog akan terus melakukan pengadaan dan diperkirakan sampai akhir MT I, kita akan mendapatkan lebih dari 600 ribu ton setara beras," ucap Bayu dalam kunjungannya ke Sentra Penggilingan Padi (SPP) Karawang, Senin (20/5).

Baca Juga: Pemerintah: Produksi Beras Awal 2024 Berpotensi Turun 37%

Perlu diketahui, untuk MT I tahun ini berlangsung pada Desember 2023 hingga April 2024. Kemudian untuk MT II diperkirakan mulai berlangsung pada bulan ini.

Adapun total pengadaan beras dalam negeri 535 ribu ton tersebut menurut Bayu, terdiri dari beras komersial dan beras Public Service Obligation (PSO) dengan persentase PSO yang mendominasi, yaitu sekitar 70-75%.

Selanjutnya untuk Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang dikuasai Bulog saat ini terhitung ada sebanyak 1,85 juta ton. Namun, jumlah ini akan mengalami penurunan di pekan ini dan pekan depan, seiring dengan mulai berlangsungnya penyaluran bantuan pangan periode April hingga Juni.

Baca Juga: Ini Alasan Bulog Tak Tetapkan Target Serapan Beras Lokal

Bayu juga menyoroti adanya potensi penurunan produksi padi pada MT II yang akan datang, seperti tahun-tahun sebelumnya. Oleh karena itu, ia pun memperkirakan jika Bulog hanya mampu menyerap di kisaran 300 ribu ton.

"Tahun lalu di semester II, Bulog hanya bisa menyerap sekitar 300 ribu ton. Tahun ini semester dua mudah-mudahan kita paling tidak, bisa menyamai tahun lalu," sebut Bayu.

Optimisme yang disampaikan Bayu tersebut menurutnya diharap bisa terjadi, sejalan dengan gencarnya program pompanisasi yang dilakukan Kementerian Pertanian (Kementan).