c

Selamat

Kamis, 6 November 2025

EKONOMI

15 Oktober 2025

12:27 WIB

Bright Spot! IMF Revisi Naik Proyeksi Indonesia 2025-2026 Tumbuh 4,9%    

IMF menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi 2025-2026 naik jadi 4,9%. Menkeu Purbaya meyakini fundamental Indonesia tetap kuat dan kredibilitas kebijakan pemerintah terjaga di mata pelaku pasar global.

Penulis: Siti Nur Arifa

Editor: Khairul Kahfi

<p><em>Bright Spot</em>! IMF Revisi Naik Proyeksi Indonesia 2025-2026 Tumbuh 4,9% &nbsp; &nbsp;</p>
<p><em>Bright Spot</em>! IMF Revisi Naik Proyeksi Indonesia 2025-2026 Tumbuh 4,9% &nbsp; &nbsp;</p>

Ilustrasi - Logo Dana Moneter Internasional (IMF). Antara/Anadolu

JAKARTA - Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) baru saja merevisi naik proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dari sebelumnya 4,8% per Juli menjadi 4,9% dalam laporan World Economic Outlook edisi Oktober 2025. Revisi kenaikan juga terjadi untuk tahun 2026 menjadi 4,9%.

Dalam laporan terbaru kali ini, IMF tidak menjelaskan secara rinci mengenai faktor yang menyebabkan revisi ke atas untuk proyeksi ekonomi Indonesia, namun lembaga tersebut hanya menyorot efek perkembangan tarif sebagai pengaruh utama terhadap pertumbuhan di kawasan ASEAN.

"Bagi sejumlah negara di kawasan ini, terutama di ASEAN, yang termasuk di antara negara-negara yang paling terdampak-perkembangan perkiraan pertumbuhan sebagian besar meniru tingkat tarif efektif," tulis IMF, Jakarta, dikutip Rabu (15/10).

Baca Juga: Kemenkeu Bantah Pertumbuhan Ekonomi RI Oleh World Bank, Cuma 4,8%

Pada saat bersamaan, IMF juga merevisi naik ekonomi global 2025 dari proyeksi 3% pada Juli lalu menjadi 3,2% sementara ini. Namun, IMF tetap memproyeksikan ekonomi global 2026 hanya tumbuh sebesar 3,1%.

IMF menilai, perekonomian global telah menunjukkan ketahanan terhadap guncangan kebijakan perdagangan terjadi dalam skala lebih kecil daripada yang diperkirakan. Meski demikian, level pertumbuhan ekonomi global ini masih lebih rendah bila dibandingkan rata-rata saat masa sebelum pandemi.

Komentar Menkeu Purbaya
Sebelumnya, pada Minggu (13/10), Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa telah melakukan pertemuan daring langsung dengan Managing Director IMF Kristalina Georgieva.

Dalam pertemuan itu, Purbaya menyebut, Kristalina mengapresiasi keberhasilan Pemerintah Indonesia mendorong pertumbuhan ekonomi tinggi di tengah ketidakpastian global, perubahan struktural geopolitik, teknologi dan demografi yang memicu berbagai ketidakpastian.

"IMF memandang Indonesia sebagai 'bright spot' di tengah ketidakpastian global. Reformasi kelembagaan, pembentukan Danantara, hilirisasi SDA, dukungan likuiditas, optimalisasi generasi muda, serta keberhasilan meredam keresahan publik merupakan kunci keberhasilan," tulis Purbaya dalam akun Instagram resmi @MenkeuRI.

Dirinya menambahkan, kebijakan fiskal propertumbuhan dengan tetap menjaga disiplin fiskal menjadi nilai tambah bagi leadership pemerintah. Selain itu, Purbaya menyampaikan, IMF menilai Indonesia tetap resilien dan berpeluang besar mencapai pertumbuhan tinggi.

Baca Juga: IMF Revisi Naik Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI Jadi 4,8%

Pada kesempatan berbeda, Menkeu mengatakan outlook pertumbuhan ekonomi global 2025-2026 mulai membaik meski tendensi geopolitik seperti konflik antara AS dengan China masih terjadi.

“PMI global tetap ekspansif mencerminkan keberlanjutan aktivitas manufaktur termasuk di kawasan Asia. India, Arab Saudi dan Thailand mencatat ekspansi yang solid. Sementara beberapa negara maju mulai melambat,” ujar Purbaya dalam konferensi pers APBN KiTa di Kantor Kementerian Keuangan, Selasa (14/10).

Bendahara negara juga menyebut ekspansi pasar mencerminkan peluang tinggi penurunan suku bunga oleh The Fed, yang diharapkan dapat menjadi katalis positif bagi aliran modal ke emerging market termasuk Indonesia.

Pada saat bersamaan, dirinya menekankan, Indonesia tetap harus waspada menyikapi sentimen global yang rentan terhadap faktor nonekonomi, salah satunya kebijakan fiskal AS yang berdampak pada fluktuasi harga emas.

Meski demikian, Purbaya meyakini fundamental Indonesia tetap kuat dan kredibilitas kebijakan pemerintah terjaga di mata pelaku pasar global.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar