c

Selamat

Rabu, 5 November 2025

EKONOMI

30 Oktober 2025

13:18 WIB

BRI Patok Target Kredit Tumbuh Capai 9% Hingga Akhir 2025

BBRI menargetkan pertumbuhan kredit dapat berkisar 7-9% hingga akhir 2025. BRI tengah memperkuat fondasi bisnis dengan pendapatan yang kuat, portofolio kredit yang sehat, serta efisiensi pendanaan.

Penulis: Fitriana Monica Sari

<p dir="ltr" id="isPasted">BRI Patok Target Kredit Tumbuh Capai 9% Hingga Akhir 2025</p>
<p dir="ltr" id="isPasted">BRI Patok Target Kredit Tumbuh Capai 9% Hingga Akhir 2025</p>

Ilustrasi - Gedung BRI. Antara/HO-BRI

JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI (BBRI) menargetkan pertumbuhan kredit dapat berada di kisaran 7-9% hingga akhir 2025. Wakil Direktur Utama BRI Agus Noorsanto optimistis kinerja BRI akan tetap sesuai dengan target yang ditetapkan di awal tahun.

“Yang kita harapkan ini (kredit) bisa tetap on the track terhadap target yang sudah kita tetapkan sebelumnya. Jadi, memang kami tetap mengharapkan bahwa kinerja BRI terus positif, dan kita proyeksikan bahwa kinerja positif ini akan terus berlanjut hingga akhir tahun,” ujar Agus dalam paparan kinerja BRI pada kuartal III/2025, Jakarta, Kamis (30/10).

Baca Juga: Masih Under Value, BBRI Pertimbangkan Lanjut Buyback Rp2,5 T

Lebih lanjut, Agus menjelaskan, BRI saat ini tengah memperkuat fondasi bisnis dengan fokus pada pendapatan yang kuat, portofolio kredit yang sehat, serta efisiensi pendanaan.

“Saat ini, CASA kami terus tumbuh, dan terus mengarah ke 70% diharapkan ke depan. Kami optimis juga bisa menjaga pertumbuhan yang berkualitas dan sustain,” katanya.

Hingga September 2025, BRI mencatat penyaluran kredit sebesar Rp1.438,1 triliun, atau tumbuh 6,3% (year-on-year/yoy). Dari jumlah tersebut, segmen UMKM mendominasi dengan nilai Rp1.150,73 triliun, atau 67,65% dari total portofolio kredit.

Dari sisi pendanaan, komposisi dana murah (CASA) BRI telah mencapai 67,6%, atau meningkat 14,1% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Adapun, peningkatan ini ditopang oleh penguatan infrastruktur dan transaksi digital, seperti layanan BRImo, EDC, QRIS, hingga agen BRILink.

BRI Tetap Pada Patokan Awal RKAP
Direktur Utama BRI Hery Gunardi menambahkan, manajemen akan tetap berpegang pada Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) yang telah disampaikan kepada OJK dan pemegang saham di awal tahun. 

“Sebagai manajemen, di sini kita akan stick mengawal RKAP yang sudah kita sepakati, jadi memang harapannya kita akan meet, maksudnya bisa memenuhi harapan tadi pemegang saham dan juga regulator bahwa kita akan deliver numbers yang sudah kita tulis di RKAP kita,” kata Hery.

Baca Juga: Bos BRI Bocorkan Strategi Peningkatan Dana Murah

Ia pun menjelaskan, hingga kuartal III/2025, berbagai indikator menunjukkan sinyal positif terhadap pertumbuhan BRI, baik dari sisi dana masyarakat maupun penyaluran kredit.

“Kami memang gencar untuk mendorong pertumbuhan dana murah, misalnya dengan memperkuat infrastruktur dan engine transaksi banking,” tutur dia.

Dibuktikan dengan volume transaksi BRImo yang meningkat signifikan, dari Rp14 triliun pada Maret 2025 menjadi Rp22 triliun pada pekan ketiga Oktober 2025. Bahkan, sempat menyentuh Rp25 triliun per hari pada periode gajian akhir Oktober.

“Dengan makin banyaknya volume transaksi dan makin banyak nasabah menggunakan infrastruktur transaksi banking BRI, maka dana masyarakat atau pun DPK murahnya juga akan makin banyak,” ujar Hery.

BRI juga terus memperkuat bisnis mikro melalui perbaikan proses bisnis, penerapan manajemen produktivitas, serta restrukturisasi organisasi wilayah untuk meningkatkan kontrol dan efisiensi operasional.

“Harapan ini dengan span of control yang lebih tertata dengan baik, sebetulnya produktivitas akan meningkat dan bisnis akan meningkat,” katanya.

Pada akhirnya, seluruh strategi tersebut ditujukan untuk memenuhi komitmen BRI terhadap pemegang saham, investor, dan regulator. 

“Ujung-ujungnya adalah kita ingin men-deliver apa yang kita janjikan kepada pemegang saham, investor, dan regulator bahwa nanti Desember 2025 kita akan bisa sesuai dengan apa yang sudah kita tulis di lembar RKAP,” terang dia. 

Kualitas Aset Terkendali
Sementara itu, Direktur Manajemen Risiko BRI Mucharom menegaskan, kualitas aset perseroan hingga akhir kuartal III/2025 tetap terkendali.

Baca Juga: KUR BRI Tembus Rp130,2 T; Pertanian Serap 44,83% Pembiayaan

Rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) tercatat 3,08%, dengan tingkat pencadangan (NPL coverage) mencapai 183,1%. Menurutnya, dengan tingkat pencadangan yang sangat memadai, BRI mampu menjaga stabilitas neraca secara berkelanjutan.

“Kondisi ini juga memberikan keyakinan kepada investor, regulator, dan seluruh pemangku kepentingan bahwa BRI memiliki fundamental yang kuat dalam menghadapi dinamika ekonomi dan tantangan pasar ke depan,” jelas Mucharom.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar