c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

26 September 2023

20:14 WIB

BRI Ikut Serta Dalam Transaksi Perdagangan Perdana Bursa Karbon

Selama ini, BRI telah melakukan pembiayaan berkelanjutan yang terdiri dari pembiayaan kepada UMKM dan sektor hijau.

Penulis: Fitriana Monica Sari

BRI Ikut Serta Dalam Transaksi Perdagangan Perdana Bursa Karbon
BRI Ikut Serta Dalam Transaksi Perdagangan Perdana Bursa Karbon
Direktur Kepatuhan BRI A. Solichin Lutfiyanto. Dok. BRI

JAKARTA - Bursa Karbon Indonesia di Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi diluncurkan oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pada Selasa (26/9). Dalam peresmian ini, PT Bank Rakyat Indonesia atau BRI secara pro-aktif berpartisipasi dalam mensukseskan perdagangan karbon perdana.

Perdagangan karbon ini merupakan bentuk kontribusi nyata Indonesia dalam melawan krisis perubahan iklim.

Hal tersebut sejalan dengan komitmen Pemerintah untuk mengurangi emisi karbon sebesar 31,89% dengan usaha sendiri, dan sebesar 43,20% dengan bantuan internasional sebagaimana dinyatakan melalui Enhanced Nationally Determined Contribution (ENDC) pada tanggal 23 September 2022.

Rencananya, hasil perdagangan karbon melalui mekanisme bursa karbon ini akan diinvestasikan kembali oleh Pemerintah untuk proyek-proyek pengurangan emisi demi tercapainya target Pemerintah yang telah ditetapkan.

Baca Juga: Resmikan Bursa Karbon, Jokowi Optimis RI Jadi Poros Karbon Dunia

Direktur Kepatuhan BRI A. Solichin Lutfiyanto mengungkapkan, Perseroan ingin menjadi role model bagi seluruh stakeholders dalam penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) di Indonesia.

“Krisis perubahan iklim yang saat ini kita alami bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan tanggung jawab kita semua. Oleh karena itu, partisipasi BRI pada perdagangan karbon perdana hari ini merupakan bentuk komitmen serta kontribusi kami dalam menangkal dampak perubahan iklim tersebut," ujar Solichin dalam keterangan resmi, Selasa (26/9).

Selain itu, lanjut dia, BRI telah memonitor emisi karbon perusahaan sejak tahun 2020. 

“Dalam pengelolaan emisi karbon, BRI mengadopsi global standard SBTi (Science-Based Target Initiatives), yaitu dengan mengimplementasikan inisiatif yang secara langsung dapat menurunkan emisi, seperti pengadaan kendaraan listrik, pemasangan solar panel, penggunaan teknologi lain yang rendah emisi, serta melakukan dukungan secara finansial dan non-finansial yang dibutuhkan nasabah sehingga transisi ekonomi dapat dilakukan," tambahnya.

Menurut Solichin, selama ini, BRI telah melakukan pembiayaan berkelanjutan yang terdiri dari pembiayaan kepada UMKM dan sektor hijau.

Khusus untuk kredit kepada sektor hijau, bank pelat merah ini telah menyalurkan pembiayaan senilai Rp79,4 triliun pada akhir Kuartal II/2023.

Sementara itu, dari sisi pendanaan, BRI telah menerbitkan Green Bond 2022 senilai Rp5 triliun, dan Sustainability Bond 2019 senilai US$500 juta.

Baca Juga: Perdana, IDXCarbon Catat Perdagangan Karbon 459.953 Ton Unit Karbon

Dari sisi operasional, BRI telah mulai bertransisi menggunakan kendaraan listrik. Berdasarkan data per Agustus 2023, jumlahnya telah mencapai 97 mobil listrik, dan 90 motor listrik sebagai kendaraan operasional kantor.

BRI juga telah memiliki SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) di Lingkungan Kantor Pusat BRI.

Selain itu, sebanyak 31 unit kerja BRI telah menggunakan panel surya sebagai alternatif penggunaan listrik.

“Berbagai aksi nyata yang dilakukan oleh BRI diharapkan dapat mendukung terciptanya bisnis yang berkelanjutan dan dapat berkontribusi terhadap pencapaian tujuan BRI menjadi role model dalam penerapan Sustainable Banking terdepan di Indonesia,” pungkas Solichin.

Bank Jadi Pembeli Unit Karbon
Perbankan menjadi dominan pembeli Unit Karbon pada perdagangan perdana IDXCarbon. Perbankan yang berperan sebagai pembeli Unit Karbon pada perdagangan perdana IDXCarbon, di antaranya PT Bank Central Asia Tbk (BCA), PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank DBS Indonesia, dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Selain bank, ada pula perusahaan lain, yaitu PT BNI Sekuritas, PT BRI Danareksa Sekuritas yang merupakan bagian dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI), PT CarbonX Bumi Harmoni.

Kemudian, PT MMS Group Indonesia, PT Multi Optimal Riset dan Edukasi, PT Pamapersada Nusantara, PT Pelita Air Service, PT Pertamina Hulu Energi, dan PT Pertamina Patra Niaga.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar