c

Selamat

Kamis, 6 November 2025

EKONOMI

15 Agustus 2024

20:56 WIB

BPS Ungkap Ekspor Durian Asal Indonesia Tembus Rp816 Juta

Per Juli 2024, ekspor durian asli Indonesia paling banyak ke negara tetangga, yaitu Malaysia dan Singapura.

Penulis: Aurora K M Simanjuntak

Editor: Fin Harini

<p id="isPasted">BPS Ungkap Ekspor Durian Asal Indonesia Tembus Rp816 Juta</p>
<p id="isPasted">BPS Ungkap Ekspor Durian Asal Indonesia Tembus Rp816 Juta</p>

Petani menunjukkan durian oren hasil panen di Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (18/4/2020). ANTARA FOTO/Febri Angga Palguna/ZK/wsj.

JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai ekspor buah durian Indonesia mencapai US$52.000 atau setara Rp816,8 juta (kurs Rp15.700 per dolar AS) hingga Juli 2024.

Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengungkapkan, Raja Buah asal Indonesia itu paling banyak diekspor ke Singapura dan Malaysia. Namun, dia tidak menyebutkan masing-masing nilai dan volume ekspor durian ke kedua negara tersebut.

"Nilai ekspor durian ada di kategori HS 08106000 ini nilainya US$52.000 dan negara tujuan utama ekspor pada Juli 2024 ini, Singapura dan Malaysia," ujarnya dalam Rilis BPS, Kamis (15/8).

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan sempat menyoroti komoditas durian Indonesia. Dia meyakini durian RI ini potensial untuk diekspor ke mancanegara.

Oleh karena itu, dia berencana meningkatkan ekspor durian, terutama ke China. Dia mengeklaim, potensi nilai ekspor durian RI ke China bisa mencapai US$8 miliar. Ini diungkapkan melalui media sosial Instagram resminya @luhut.pandjaitan.

Baca Juga: Ekspor Durian Sulteng Ke China Raih Rp 600 MIliar

Luhut pun mengungkapkan keinginannya bekerja sama dengan China untuk meningkatkan ekspor durian. Salah satu upayanya, pemerintah RI telah membuat kesepakatan yang melibatkan Beijing Genomics Institute (BGI) untuk melakukan kajian guna memastikan durian berkualitas tinggi untuk diekspor.

"Kami bahas bersama, antara lain rencana ekspor durian (ke) Tiongkok yang nilainya mencapai US$708 miliar," katanya melalui Instagram resminya @luhut.pandjaitan, Selasa (25/6).

Luhut juga menyampaikan, pemerintah Indonesia telah mendirikan perkebunan durian yang luasnya sekitar 100 hektare di kawasan Humbang Hasundutan, Sumatra Utara dan Fakfak, Papua Barat. Ia pun berencana membidik perluasan lahan kebun durian di provinsi lain, termasuk Palu, Sulawesi Tengah.

Ia optimis pohon durian yang tumbuh di beberapa lokasi bisa menghasilkan buah yang diminati China. Kemudian secara keseluruhan, dia pun menekankan komoditas ini tidak boleh dianggap enteng dan bisa digenjot ekspornya.

Tunggu Persetujuan China
Dalam catatan Validnews, Indonesia berencana manfaatkan peluang ekspor durian ke China. Namun pemerintah masih menyiapkan protokol ekspor, yang masih memerlukan persetujuan China.

Direktur Standar Karantina Tumbuhan Badan Karantina Indonesia (Barantin) A M Adnan, mengungkapkan saat ini Indonesia belum bisa melakukan ekspor buah durian segar ke China meskipun memang ada peluang.

"Sampai saat ini durian Indonesia belum dapat diekspor ke China, karena belum adanya kesepakatan ekspor berupa protokol antara Indonesia dan China," ujarnya kepada Validnews, Rabu (10/7).

Baca Juga: KemenKopUKM: Durian Lokal Perlu Dukungan Bersaing di Pasar Global

Sementara untuk komoditas durian beku, Adnan menyampaikan ada 2 aspek yang harus dipenuhi dalam protokol ekspor. Itu mencakup ketertelusuran rantai pasok (supply chain traceability) dan keamanan pangan (food safety).

Adnan menambahkan, durian jenis Montong merupakan favorit warga China, dan jenis ini lah yang akan ditingkatkan ekspornya. Hingga saat ini, ada beberapa jenis durian yang sudah masuk pasar China, tapi masih disusun untuk draft protokol ekspornya dan masih menunggu persetujuan pemerintah China.

Itu antara lain, durian dalam bentuk durian pulp, durian puree (without husk), dan whole durian fruit (with husk). Sementara durian yang dipasarkan di dalam negeri selama ini merupakan durian bentuk utuh atau segar.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar