c

Selamat

Rabu, 5 November 2025

EKONOMI

22 April 2025

10:05 WIB

BPS: Impor Gandum Dari AS Naik 44,21% Di Januari-Maret 2025

BPS mencatat nilai impor gandum dari Amerika naik 44,21% dibandingkan Januari-Maret 2024, namun impor kapas dan kedelai turun di periode yang sama.

Penulis: Fitriana Monica Sari

<p id="isPasted">BPS: Impor Gandum Dari AS Naik 44,21% Di Januari-Maret 2025</p>
<p id="isPasted">BPS: Impor Gandum Dari AS Naik 44,21% Di Januari-Maret 2025</p>

Gandum, tanaman serealia yang merupakan bahan pangan penting dan kaya nutrisi. Shutterstock/masa44

JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sepanjang periode Januari hingga Maret 2025, Indonesia mengimpor tiga komoditas pertanian dari Amerika Serikat (AS), yakni gandum dan meslin, kapas dan kedelai. Selain produk pertanian, Indonesia juga mengimpor minyak mentah dari AS.

“Kita impor kedelai (asal Amerika Serikat) sepanjang tiga bulan, Januari sampai Maret 2025 sebesar US$271,6 juta, kapas impor sebesar US$23,6 juta, gandum US$45,14 juta,” ungkap Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam Rilis BRS Perkembangan Ekspor-Impor Maret 2025, Jakarta, Senin (21/4).

Pada periode tersebut, nilai impor gandum dan meslin naik 44,21% dibandingkan periode yang sama tahun lalu atau year on year (yoy). Impor gandum dan meslin asal AS sepanjang Januari hingga Maret 2025 mencapai US$45,14 juta dengan volume 165,37 ribu ton.

Baca Juga: Kena Tarif 32%, Indonesia Akan Tingkatkan Impor Dari AS

“Nilai ini meningkat jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$31,30 juta atau 106,27 ribu ton,” imbuhnya.

Sementara itu, nilai impor kedelai sepanjang Januari hingga Maret 2025 tercatat mencapai US$271,6 juta dengan volume 586,44 ribu ton. Nilai ini lebih rendah 21,09% jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$344,20 juta dan volume 609,31 ribu ton.

Kemudian, impor kapas asal AS sepanjang Januari hingga Maret 2025 mencapai US$23,6 juta dan volume 12,13 ribu ton. Nilai ini anjlok 41,81% jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$40,56 juta atau 18,13 ribu ton.

Masih dari data BPS, total nilai impor minyak mentah asal Amerika Serikat sepanjang Januari hingga Maret 2025 sebesar US$138,9 juta.

Kemudian, hasil minyak yang di dalamnya ada bahan baku LPG sepanjang Januari hingga Maret 2025 senilai US$659,4 juta.

"Kita tidak melakukan impor minyak mentah dari Rusia. Untuk hasil minyak kita impor US$405,4 juta," ungkapnya.

Sementara itu, untuk impor gas alam dari Amerika Serikat sepanjang Januari hingga Maret 2025 tidak ada.

"Kita tidak impor gas alam dari Amerika Serikat sepanjang Januari sampai Maret 2025," tegas Amalia.

Baca Juga: BPS Beberkan Riwayat Ekspor RI ke AS 10 Tahun Terakhir

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengenakan tarif impor kepada Indonesia sebesar 32%. Lantaran, AS mengalami defisit perdagangan yang cukup dalam dengan Indonesia.

Kendati demikian, untuk saat ini pemberlakuan tarif ini tengah ditunda hingga 90 hari. Pemerintah Indonesia pun kini sedang melakukan negosiasi dengan pemerintah AS terkait tarif tersebut.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan bahwa pihak AS telah menyepakati bahwa isu kebijakan tarif dan kerja sama bilateral RI-AS akan dibahas dan diselesaikan dalam waktu 60 hari ke depan.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar