05 Agustus 2024
14:21 WIB
BPS: Ekonomi Kuartal II Indonesia Tengah Dan Timur Lampaui Nasional
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, pertumbuhan ekonomi di wilayah Indonesia Tengah dan Timur tumbuh tinggi melampaui capaian nasional
Penulis: Khairul Kahfi
Foto udara kepulan asap dari pembakaran nikel di kawasan industri PT Obsidian Stainless Steel (OSS) di Kecamatan Morosi, Konawe, Sulawesi Tenggara, Kamis (25/7/2024). Antara Foto/Jojon
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, pertumbuhan ekonomi di wilayah Indonesia Tengah dan Timur tumbuh tinggi melampaui capaian nasional. Secara spasial, tiga wilayah dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi adalah Maluku dan Papua, Bali dan Nusra, serta Sulawesi.
“Dilihat secara spasial, ekonomi tetap tumbuh di seluruh wilayah. (Adapun) wilayah Bali dan Nusa Tenggara, serta Maluku dan Papua menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang menguat pada triwulan II/2024,” kata Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh Edy Mahmud dalam Konferensi Pers BRS Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kuartal II/2024, Senin (5/8).
Per kuartal II/2024, ekonomi Maluku dan Papua tumbuh 8,45% (yoy), Bali dan Nusra sebesar 6,84% (yoy), serta Sulawesi 6,07% (yoy). Sebagai perbandingan, ekonomi Indonesia mengalami pertumbuhan sebesar 5,05% (yoy) di kuartal yang sama.
Sementara itu, ekonomi Pulau Jawa bertumbuh 4,92% (yoy), Pulau Sumatra 4,48% (yoy), dan Pulau Kalimantan 5,22% (yoy).
“Ekonomi wilayah Kalimantan, Sulawesi Bali dan Nusa Tenggara, serta Maluku dan Papua tumbuh di atas pertumbuhan ekonomi nasional,” urai Edy.
Baca Juga: BPS: Ekonomi Indonesia Kuartal II/2024 Tumbuh 5,05%
BPS mengidentifikasi, pertumbuhan ekonomi di wilayah Maluku dan Papua, serta Sulawesi utamanya didorong oleh industri pengolahan.
Sementara pertumbuhan di wilayah Bali dan Nusa Tenggara didorong oleh pertumbuhan di lapangan usaha pertambangan dan penggalian.
Meski demikian tinggi pertumbuhan ekonomi Indonesia Tengah dan Timur, sumber pertumbuhan ekonomi tanah air di kuartal II masih tetap berasal dari Pulau Jawa dan Sumatra. Ekonomi Jawa menyumbang kepada ekonomi Indonesia sebesar 57,04%, dan Sumatra menyumbang 22,08%.
“Dibandingkan dengan triwulan II/2023, kontribusi (ekonomi) wilayah Jawa terhadap PDB triwulan II/2024 sebesar 57,04%; diikuti oleh wilayah Sumatra yang memberikan kontribusi sebesar 22,08%,” jelasnya.
Secara kewilayahan, pertumbuhan ekonomi di Sumatra dominan berasal dari Provinsi Sumatra Utara sebesar 1,14% yang ditunjang sektor perdagangan; pertanian, kehutanan, dan perikanan; serta konstruksi.
Empat provinsi lain penyumbang ekonomi Sumatra yakni Riau 0,78%; Sumatra Selatan 0,69%; Lampung 0,51%; dan Kep. Riau 0,37%.
Kemudian, pertumbuhan ekonomi di Jawa dominan berasal dari DKI Jakarta sebesar 1,38% yang ditunjang sektor Jasa Keuangan, Perdagangan, dan Konstruksi. Empat provinsi lain penyumbang ekonomi Jawa yakni Jawa Timur 1,26%; Jawa Barat 1,13%; Jawa Tengah 0,74%; dan Banten 0,33%.
Baca Juga: Menkeu Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II Sebesar 5%
Lalu, pertumbuhan ekonomi di Bali-Nusra dominan berasal dari Provinsi Nusa Tenggara Barat sebesar 3,31% yang ditunjang sektor Pertambangan dan Penggalian; Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan; serta Perdagangan. Provinsi lain yang dominan berkontribusi besar di wilayah ini adalah Bali 2,55% dan Nusa Tenggara Timur 0,98%.
Selanjutnya, pertumbuhan ekonomi di Kalimantan dominan berasal dari Provinsi Kalimantan Timur sebesar 3,07% yang ditunjang sektor Pertambangan dan Penggalian; Konstruksi; dan Perdagangan. Empat provinsi lain penyumbang ekonomi Kalimantan yakni Kalbar 0,72%; Kalsel 0,70%; Kalteng 0,42%; dan Kalimantan Utara 0,31%.
Kemudian, pertumbuhan ekonomi di Sulawesi dominan berasal dari Provinsi Sulsel sebesar 2,24% yang ditunjang sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan; Industri Pengolahan; serta perdagangan. Empat provinsi lain penyumbang ekonomi Sulawesi yakni Sulteng 2,20%; Sultra 0,69%; Sulut 0,62%; dan Sulbar 0,18%.
Terakhir, pertumbuhan ekonomi di Maluku-Papua dominan berasal dari Provinsi Papua Barat sebesar 4,13% yang ditunjang sektor Industri Pengolahan; Pertambangan dan Penggalian; dan Administrasi Pemerintahan. Provinsi lain penyumbang ekonomi di wilayah ini yakni Papua 2,40%; Maluku Utara 1,58%; dan Maluku 0,34%.