c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

EKONOMI

11 November 2025

17:11 WIB

BPJPH: Indonesia Terlambat Kembangkan Produk Halal

Kepala BPJPH Ahmad Haikal Hasan mengatakan  sejumlah negara di dunia sudah memulai industri produk halal sejak sekitar 20 atau 30 tahun lalu. 

Penulis: Ahmad Farhan Faris

<p id="isPasted">BPJPH: Indonesia Terlambat Kembangkan Produk Halal</p>
<p id="isPasted">BPJPH: Indonesia Terlambat Kembangkan Produk Halal</p>

Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Ahmad Haikal Hasan di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta pada Selasa (11/11). Validnews/Ahmad Farhan Faris

JAKARTA - Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), Ahmad Haikal Hasan mengatakan Indonesia sejujurnya terlambat dalam pengembangan industri produk halal. Menurut dia, sejumlah negara di dunia sudah memulai industri produk halal sejak sekitar 20 atau 30 tahun lalu.

“Indonesia sebenar-benarnya terlambat dalam halal. Tapi, tidak ada kata terlambat selamanya. Maka lebih baik kita mulai daripada terlambat sama sekali,” kata Haikal di Kantor Kementerian Perindustrian pada Selasa (11/11).

Kata dia, sejumlah negara dunia telah melihat produk halal sebagai new environment dan menjadi sebuah industri yang mengedepankan kepuasan pelanggan. Selain itu, ia menyebut halal telah bermetamorfosa menjadi sebuah gaya hidup, peradapan modern dan mencerminkan kesejahteraan.

“Sekarang kita mesti bermetamorfosa juga, bawalah halal kepada high class. Kita masih ribut soal surga negara, kayak panitia aja. Bukan saya menafikan ajaran agama, tapi halal itu sebuah industri daya saing. Betapa mereka mengatakan halal itu elite food, healthy food,” jelas dia.

Baca Juga: Menperin: Ke Depan Industri Halal Jadi Motor Pertumbuhan Ekonomi Baru

Memang, Haikal mengatakan Indonesia memiliki standar mutu yang dikenal ISO. Untuk itu, ia optimistis ke depannya Indonesia akan melahirkan halal international standard organization atau HISO. Karena, ia ingin Indonesia dijadikan sebagai pusat halal bagi dunia.

I prepare for that, saya sedang siapkan itu. Jadikanlah halal sebuah lifestyle, halal sebagai entry barrier, sebagai protect. The end, akhirnya halal Indonesia harus menjadi untuk masyarakat dunia. Mohon doanya kita akan wujudkan halal di Indonesia sebagai halal pusatnya halal dunia,” imbuhnya.

Senada, Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita mengakui bahwa Indonesia memang agak terlambat dalam membina ekonomi halal, dan industri halal dalam konteks Kementerian Perindustrian.

“Berdasarkan survei dari State of the Global Islamic Economy Tahun 2024-2025, secara umum Indonesia menempati peringkat ketiga dalam ekosistem industri halal setelah Malaysia dan Saudi Arabia, diikuti oleh UAE peringkat 4 dan Bahrain peringkat 5. Kita bicara soal ekosistem,” ungkapnya.

Tetapi, Agus mengungkapkan ada data yang menggembirakan walaupun Indonesia di posisi ketiga dalam pengembangan atau kesiapan ekosistem halal. Yakni, adanya kenaikan skor paling tinggi sekitar 19,8 poin. “Ini pasti ada peran dari BPJPH naik paling tinggi 19,8 poin,” ucapnya.

Baca Juga: Terjalnya Jalan Mencapai Puncak Predikat Eksportir Pangan Halal Dunia

Sementara, lanjut dia, Malaysia yang masih di ranking pertama terhadap penciptaan ekosistem halal mengalami penurunan poin minus 28,1 poin. “Jadi kita naik 19,8 hampir 20 poin, mereka turun hampir 30 poin. Jadi walaupun terlambat kita bisa melihat berdasarkan data statistik cukup menggembirakan,” ujarnya.

Oleh karena itu, Agus menekankan Kementerian Perindustrian sangat optimis dan bersemangat untuk terus meningkatkan kinerja industri halal nasional, terlebih mengingat potensi pasar produk halal global dan nasional yang tumbuh semakin besar.

“Kami di Kemenperin sangat setuju dengan apa yang disampaikan oleh Kepala Badan (BPJPH Haikal Hasan) bahwa mengurus produk-produk halal bukan urusan surga negara, bukan. Tapi ini adalah urusan ekonomi, potensi ekonomi yang ingin kita rebut. Kita ingin menjadikan Indonesia sebagai kekuatan produk-produk halal dunia,” tegas dia.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar