25 September 2024
20:07 WIB
Bos MIND ID Ingin Jadikan Pertambangan Tulang Punggung Ekonomi RI
Serapan tenaga kerja lokal hingga kontribusi terhadap penerimaan negara jadi wujud komitmen MIND ID menjadikan pertambangan sebagai tulang punggung ekonomi nasional.
Penulis: Yoseph Krishna
Editor: Fin Harini
Pekerja berjalan di lokasi proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Fase 1 PT Borneo Alumina Indonesia (BAI) yang telah diresmikan Presiden Joko Widodo di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, Selasa (24/9/2024). Antara Foto/Jessica Wuysang
JAKARTA - Holding Perusahaan Tambang Pelat Merah MIND ID terus mendorong proyek-proyek strategis dalam rangka menjadikan sektor pertambangan mineral dan batu bara sebagai tulang punggung perekonomian nasional.
Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso mengungkapkan pihaknya secara konsisten mendongkrak nilai tambah komoditas mineral kelolaan lewat hilirisasi dan industrialisasi.
Hendi menyebut pengembangan sumber daya alam lewat hilirisasi dan industrialisasi telah berdampak positif pada meningkatnya serapan maupun kualitas tenaga kerja sektor pertambangan Indonesia.
"Konsistensi itu mampu menyerap dan meningkatkan kualitas tenaga kerja sekaligus mampu memberikan kontribusi optimal pada penerimaan negara," ucapnya lewat keterangan tertulis, Rabu (25/9).
Baca Juga: Dua Proyek Ini Jadi Senjata MIND ID Tingkatkan Pendapatan
Hingga saat ini, dirinya menerangkan kontribusi tenaga kerja lokal terus membesar pada unit-unit usaha MIND ID, baik dari sisi operasional maupun manajerial.
Sebagai salah satu negara dengan populasi terbesar di dunia, Indonesia disebutnya butuh banyak lapangan kerja yang berkualitas. Hendi menyebut MIND ID punya sederet proyek strategis untuk mengakomodir kebutuhan penyerapan tenaga kerja tersebut.
Dua proyek yang menjadi andalan MIND ID, ialah smelter katoda tembaga di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) Gresik, Jawa Timur, serta Smelter Grade Alumina Refinery di Mempawah, Kalimantan Barat.
Untuk smelter katoda tembaga di KEK JIIPE Gresik, Jawa Timur, merupakan fasilitas pemurnian milik Anggota MIND ID PT Freeport Indonesia (PTFI). Smelter tersebut merupakan pabrik pemurnian konsentrat berteknologi single line terbesar di dunia dan kapasitasnya juga telah diperbesar dari 1 juta ton menjadi 3 juta ton per tahun.
Sedangkan proyek SGAR, menjadi andalan MIND ID guna melengkapi rantai pasok produksi alumunium Indonesia. Dengan begitu, cakupan hilirisasi aluminum bisa semakin diperluas.
Proyek SGAR itu diketahui milik Anggota Group MIND ID, yakni PT Borneo Alumina Indonesia (BAI). Perusahaan tersebut merupakan hasil patungan atau joint venture (JV) antara PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM) serta PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM; kode saham: ANTM).
"Program hilirisasi ini akan terus dilanjutkan. Sektor unggulan kita dari komoditas seperti timah, tembaga, aluminium, nikel, dan lainnya akan terus diperkuat agar mampu seoptimal mungkin memberikan manfaat bagi sebesar-besarnya kemakmuran dan kesejahteraan rakyat," tegas Hendi.
Baca Juga: Ini Harapan Bos MIND ID Pada Dirjen Minerba Yang Baru
Selain mendukung serapan tenaga kerja dari proyek strategis, Hendi menyebut upaya menjadikan sektor pertambangan sebagai tulang punggung perekonomian nasional terlihat dari kontribusi MIND ID terhadap penerimaan negara yang terus meningkat dari sisi pajak, dividen, maupun PNBP.
Peningkatan tersebut ditegaskannya tak lepas dari naiknya produksi pertambangan dan nilai tambah dari produk turunan yang dihasilkan oleh Anggota Holding MIND ID.
"Kami sadar sebagai aset milik negara, kami harus mampu memberikan kontribusi yang optimal bagi perekonomian. Kami pun yakin kekayaan sumber daya alam ini mampu dijadikan kekuatan untuk basis kita mengembangkan ekonomi masa depan," kata dia.
Kinerja MIND ID
Sebagaimana diketahui, MIND ID pada Januari-Juni 2024 berhasil mencatat peningkatan laba bersih sebesar 38% dibanding semester pertama tahun sebelumnya.
Sedangkan untuk total dividen, PNBP dan pajak lainnya, royalti, hingga PPh Badan yang disetor MIND ID kepada negara tercatat meningkat dengan rerata 44,2% per tahun dari 2021 hingga 2023.
Misalnya pada 2021, kontribusi MIND ID kepada negara mencapai Rp32,61 triliun, lalu Rp59,08 triliun tahun 2022, dan terakhir Rp67,79 triliun pada 2023 lalu.
"Kami terus berupaya proaktif agar program hilirisasi ini tidak hanya menguntungkan perusahaan, tetapi juga memberikan dampak positif bagi negara sebagai pemilik Grup MIND ID," tandas Hendi Prio Santoso.