c

Selamat

Senin, 10 November 2025

EKONOMI

27 Mei 2024

16:40 WIB

Bos Freeport Pastikan Smelter Beroperasi Juni 2024

Proyek smelter PTFI di Gresik tengah memasuki fase commisioning.

Penulis: Yoseph Krishna

<p>Bos Freeport Pastikan Smelter Beroperasi Juni 2024</p>
<p>Bos Freeport Pastikan Smelter Beroperasi Juni 2024</p>

Presdir PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas memastikan smelter perusahaan di kawasan JIIPE, Gresik, siap beroperasi Juni 2024. Dok. PTFI

GRESIK - Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas telah mengunjungi proyek smelter PTFI di Kawasan JIIPE, Gresik, Jawa Timur guna memastikan fasilitas pemurnian mineral itu bisa beroperasi pada Juni 2024 mendatang.

Lewat keterangan tertulisnya, Tony menyebut saat ini pihaknya tengah memasuki fase commisioning, yakni tahapan pengujian, percobaan, dan trial guna memastikan peralatan dan sistem yang didesain sudah sesuai untuk dioperasikan.

"Kami tengah proses commisioning, yaitu pengujian, percobaan, trial, untuk memastikan peralatan dan sistem yang didesain sudah sesuai sebagai upaya menyelesaikan proyek smelter secara substansial. Diharapkan Juni sudah beroperasi," ujar dia dari Gresik, Senin (27/5).

Smelter kedua PTFI yang dibangun sejak Oktober 2021 itu dirancang untuk memurnikan konsentrat tembaga dengan kapasitas peleburan konsentrat tembaga sebesar 1,7 ton per tahun. Dengan demikian, smelter PTFI di Gresik menjadi tempat pemurnian tembaga dengna desain terbesar di dunia.

Baca Juga: PGN Pasok 9,49 BBTUD Gas Bumi Ke Freeport

Ditambah lagi, smelter tersebut turut dilengkapi unit pemurnian logam mulia, oksigen, asam sulfat, desalinasi, serta unit effluent and waste water treatment plant.

"Dengan begitu, bisa mendukung pemanfaatan maksimal bahan baku, produk samping, maupun limbah supaya mencapai high efficiency smelting and refining process," kata Tony Wenas.

Dirinya menegaskan proyek smelter di Gresik, Jawa Timur itu jadi komitmen PTFI dalam rangka meningkatkan nilai tambah mineral serta mendukung kebijakan hilirisasi industri yang digaungkan pemerintah.

Saat ini, konsentrat hasil produksi Freeport ditujukan untuk pasar ekspor sebesar 60%, sementara 40% sisanya dimurnikan di dalam negeri menjadi katoda tembaga lewat PT Smelting di Gresik.

Baca Juga: Jokowi Pastikan Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Freeport

Namun demikian, lumpur anoda hasil pemurnian oleh PT Smelting ia sebut punya kandungan emas dan perak, serta masih diekspor hingga saat ini.

"Nantinya jika smelter kedua ini beroperasi, pemurnian lumpur anoda 100% akan dilakukan di dalam negeri," sebutnya.

Lebih lanjut, Tony Wenas tak menampik banyak tantangan dalam merampungkan proyek smelter tembaga yang notabene memiliki desain terbesar di dunia. Meski begitu, tim proyek, kontraktor, serta sub kontraktor bisa menghadapi tantangan itu dan melakukan pekerjaan dengan baik.

"Begitu juga dukungan dari pemerintah pusat dan pemda kepada PTFI supaya bisa menyelesaikan proyek ini tepat waktu," pungkas Tony.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar