c

Selamat

Rabu, 5 November 2025

EKONOMI

11 Oktober 2025

15:47 WIB

Borong Saham-SBN, BI: Modal Asing Balik Rp6,43 T Pekan Ini

BI melaporkan investor asing mulai mengoleksi lagi instrumen investasi RI sebesar Rp6,43 triliun pada pekan ini. Adapun aliran modal masuk asing pekan ini didukung oleh pembelian saham dan SBN.

<p>Borong Saham-SBN, BI: Modal Asing Balik Rp6,43 T Pekan Ini</p>
<p>Borong Saham-SBN, BI: Modal Asing Balik Rp6,43 T Pekan Ini</p>

Pelajar memeriksa keaslian uang kertas saat kegiatan literasi keuangan. Antara Foto/Fikri Yusuf

JAKARTA - Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Ramdan Denny Prakoso melaporkan, investor asing terpantau mulai mengoleksi lagi instrumen investasi di Indonesia sebesar Rp6,43 triliun pada pekan kedua Oktober 2025.

Kondisi terebut cenderung membaik dibanding beberapa pekan sebelumnya yang cukup deras keluar, dan mencapai Rp9,76 triliun di pekan lalu. Adapun aliran modal masuk pekan ini didukung oleh pembelian saham dan SBN.

“Berdasarkan data transaksi 6-9 Oktober 2025, nonresiden tercatat beli neto sebesar Rp6,43 triliun, terdiri dari beli neto sebesar Rp2,48 triliun di pasar saham dan Rp5,14 triliun di pasar SBN, serta jual neto sebesar Rp1,19 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI),” ungkap Ramdan dalam keterangan resmi, Jakarta, dikutip Sabtu (11/10).

Baca Juga: BI: Modal Asing Pekan Ini Kabur Rp9,76 T, Rupiah Tertekan ke Rp16.610

Selain itu, BI mencatat, berdasarkan data setelmen sepanjang tahun berjalan hingga 9 Oktober 2025, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp53,45 triliun di pasar saham dan Rp132 triliun di SRBI, serta beli neto sebesar Rp26,46 triliun di pasar SBN.

“Premi CDS Indonesia 5 tahun per 9 Oktober 2025 sebesar 78,37 bps, naik dibanding dengan 3 Oktober 2025 sebesar 77,22 bps,” tambah Ramdan.

Sementara itu, imbal hasil atau yield Surat Berharga Negara (SBN) 10 tahun turun ke level 6,07% pada Jumat (10/10) pagi, setelah pada Kamis (9/10) juga sudah menurun ke level 6,10%.

Per akhir Kamis (9/10), hasil pantauan BI, indeks dolar AS (DXY) terpantau menguat ke level 99,54 poin terhadap pergerakan enam mata uang negara utama lainnya, yakni euro Eropa, yen Jepang, poundsterling Britania Raya, dolar Kanada, krona Swedia, dan franc Swiss.

Baca Juga: Rupiah Terus Merosot ke Rp16.700, Begini Respons Bos BI

Akibatnya, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terpantau melemah jelang libur akhir pekan ini. Detailnya, rupiah berada pada level bid Rp16.540 per dolar AS pada akhir Kamis (9/10), dan dibuka pada level bid Rp16.560 per dolar AS pada Jumat (10/10).

Selanjutnya, Ramdan juga menginformasikan, yield surat utang negara yang dikeluarkan pemerintah AS (US Treasury Note/UST) dengan tenor 10 tahun terpantau naik per Kamis (9/10).

“Yield UST (US Treasury) Note 10 tahun naik ke 4,138%,” ungkapnya.

Dia menuturkan, bank sentral akan terus menjalin koordinasi dengan semua pemangku kepentingan untuk menjaga stabilitas makroekonomi Indonesia ke depan.

"Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait, serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia," pungkas Ramdan.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar