c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

13 Maret 2024

19:55 WIB

Bocoran Hasil SNLIK 2023, Ada Kenaikan Literasi dan Inklusi Keuangan

OJK memberikan bocoran hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) pada tahun 2023, termasuk syariah.

Penulis: Fitriana Monica Sari

Editor: Fin Harini

Bocoran Hasil SNLIK 2023, Ada Kenaikan Literasi dan Inklusi Keuangan
Bocoran Hasil SNLIK 2023, Ada Kenaikan Literasi dan Inklusi Keuangan
Ilustrasi. Booth Lembaga Keuangan Syariah dalam acara Economic Festival (ISEF) 2022 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, Rabu (5/10/2022). ValidnewsID/Fikhri Fathoni

JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan bocoran hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) pada tahun 2023, termasuk syariah. Hasilnya, telah terjadi peningkatan dari tahun sebelumnya, yakni tahun 2022.

"Untuk survei di tahun 2023, telah terjadi peningkatan yang cukup baik. Dan tentu saja ini merupakan hasil kerja kita semua," kata Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi dalam Pembukaan Gebyar Ramadan Keuangan Syariah 2024, Rabu (13/3). 

Kendati demikian, perempuan yang akrab disapa Kiki ini mengungkapkan, tingkat inklusi keuangan masih jauh daripada yang diharapkan.

"Pada waktunya nanti OJK akan mengumumkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan 2023 yang dilakukan oleh OJK bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS)," imbuhnya.

Dalam hasil SLINK 2023, kata Kiki, juga akan tertera indeks literasi dan inklusi keuangan syariah. Hasilnya pun turut mengalami peningkatan.

Baca Juga: Kemenko Perekonomian: Gap Literasi dan Inklusi Keuangan Masih Tinggi

"Untuk indeks literasi keuangan syariah alhamdulillah telah tercapai peningkatan yang sangat baik dan ini tentunya merupakan hasil dan juga kerja keras serta upaya kolaboratif Bapak/Ibu semua sebagai pemangku kepentingan yang terus membangun kesadaran masyarakat tentang keuangan syariah," jelas dia.

Berdasarkan hasil SNLIK tahun 2022, indeks literasi dan inklusi keuangan syariah masih relatif lebih rendah daripada indeks literasi dan inklusi secara nasional. 

Untuk indeks literasi keuangan syariah tercatat baru sebesar 9,14%, sedangkan indeks inklusi keuangan syariah sebesar 12,12%. 

"Ini masih jauh tentunya dibandingkan indeks literasi dan inklusi keuangan nasional sebesar 49,68% dan juga 85,10%," ungkap Kiki. 

Hasil SNLIK 2022 sendiri meningkat dibandingkan dengan tahun 2019, saat indeks inklusi keuangan sebesar 76,19% dan indeks literasi keuangan 38,03%.

Sementara itu, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menargetkan di tahun 2024 inklusi keuangan bisa mencapai 90%. Artinya, masih kurang 4,9% untuk mencapai target tersebut.

Berbagai Program
Untuk itu, selain terus mengimplementasi berbagai program dalam meningkatkan indeks literasi dan inklusi syariah tersebut, OJK senantiasa menjalin sinergi kolaborasi dan juga kerja sama dengan berbagai pihak, baik pemerintah, Bank Indonesia (BI), dan pemangku kepentingan lainnya. Hal itu dilakukan untuk mengakselerasi peningkatan indeks literasi dan juga inklusi keuangan syariah.

"Dengan harapan hal ini akan mendorong akselerasi agar nantinya secara bersama-sama kita mampu wujudkan Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah dunia," ujar Kiki.

Kiki melanjutkan, OJK juga telah mempersiapkan empat strategi arah dan prioritas program literasi dan inklusi keuangan syariah berdasarkan Peta Jalan Bidang Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan OJK atau PEPK Tahun 2023 – 2027.

Baca Juga: BI: Ada Tiga Fokus Tingkatkan Pangsa Keuangan Syariah

Keempat strategi tersebut, yaitu akselerasi dan kolaborasi program edukasi keuangan syariah; pengembangan model inklusi dan juga akses keuangan syariah; penguatan infrastruktur literasi dan inklusi keuangan syariah; dan dukungan serta aliansi strategis dan juga inklusi keuangan syariah dengan Kementerian/lembaga dan stakeholder lainnya.

Selain gerak syariah, sambungnya, OJK secara khusus memiliki flagship program, literasi dan juga inklusi keuangan syariah antara lain "Si Cantik" atau Sahabat Ibu Cakap Literasi Keuangan Syariah.

"Ini satu favorit saya karena sebagai ibu-ibu juga tentu saya sangat mendukung dan juga saya sangat senang dengan keberadaan Si Cantik ini yang telah mengedukasi dan juga memberdayakan para ibu-ibu penggiat keuangan syariah di Indonesia," ungkap Kiki.

Selain itu, juga ada program SAKINAH, Santri Cakap Keuangan Syariah. Menurutnya, OJK telah melakukan roadshow ke berbagai pesantren di seluruh Indonesia terkait SAKINAH.

Program ini disebut sejalan dengan program Ekosistem Pesantren Inklusif Keuangan Syariah (EPIKS), Indonesia Syariah Financial Olimpiade (ISFO), dan juga Syariah Financial Fair (SYAFIF).


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar