23 Oktober 2025
15:27 WIB
BI: Tumbuh 8,0%, Uang Beredar M2 Pada September Capai Rp9.771 T
Menurut catatan BI, pertumbuhan uang beredar M2 pada September 2025 dipengaruhi oleh aktiva luar negeri bersih, penyaluran kredit, dan tagihan bersih kepada pemerintah pusat.
Penulis: Fin Harini
Ilustrasi uang beredar. Seorang peternak melakukan transaksi jual beli kambing dengan pembali di pasar penanggalan Jawa (Pasaran Pon), Pasar Hewan Pon Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Senin (10/6/2024). Antara Foto/ Aji Styawan
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada September 2025 tumbuh tinggi, yakni 8,0% secara tahunan (year on year/yoy) mencapai Rp9.771,3 triliun.
"Pertumbuhan M2 pada September 2025 sebesar 8,0% (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan Agustus 2025 sebesar 7,6% (yoy) sehingga tercatat Rp9.771,3 triliun," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso, dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (23/10).
Ia menerangkan, pertumbuhan M2 didorong oleh pertumbuhan uang beredar sempit (M1) sebesar 10,7% (yoy) dan uang kuasi sebesar 6,2% (yoy).
Perkembangan M2 pada September 2025 dipengaruhi oleh aktiva luar negeri bersih, penyaluran kredit, dan tagihan bersih kepada pemerintah pusat.
Baca Juga: Tumbuh 5,9%, Uang Beredar M2 Capai Rp9.232,8 Triliun Di Januari 2025
Aktiva luar negeri bersih pada September 2025 tumbuh sebesar 12,6% (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 10,7% (yoy) sehingga tercatat sebesar Rp2.085,3 triliun.
Sementara, penyaluran kredit pada September 2025 tumbuh 7,2% (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan kredit pada bulan sebelumnya sebesar 7,0% (yoy).
Menurut Ramdan, penyaluran kredit adalah kredit yang diberikan hanya dalam bentuk pinjaman (loans), dan tidak termasuk instrumen keuangan yang dipersamakan dengan pinjaman, seperti surat berharga (debt securities), tagihan akseptasi (banker's acceptances), dan tagihan repo.
Selain itu, kredit yang diberikan tidak termasuk kredit yang diberikan oleh kantor bank umum yang berkedudukan di luar negeri, dan kredit yang disalurkan kepada pemerintah pusat dan bukan penduduk.
Baca Juga: Uang Beredar Selama Ramadan Tumbuh 6,1% Jadi Rp9.436,4 T
Tagihan bersih kepada pemerintah pusat tumbuh sebesar 6,5% (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada Agustus 2025 sebesar 5,0% (yoy).
Bank Indonesia juga mencatat uang primer (M0) adjusted pada September 2025 tumbuh sebesar 18,6% (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 7,3% (yoy), sehingga tercatat sebesar Rp2.152,4 triliun.
Perkembangan ini dipengaruhi oleh pertumbuhan giro bank umum di Bank Indonesia adjusted sebesar 37,0 % (yoy) dan uang kartal yang diedarkan sebesar 13,5 % (yoy).
Berdasarkan faktor yang memengaruhinya, pertumbuhan M0 adjusted telah mempertimbangkan dampak pemberian insentif likuiditas (pengendalian moneter adjusted).