18 Desember 2024
18:04 WIB
BI: Transaksi Perbankan Digital Tumbuh 40,1% Pada November
Kinerja transaksi ekonomi dan keuangan digital pada November 2024 tetap tumbuh didukung oleh sistem pembayaran yang aman, lancar, dan andal
Penulis: Fitriana Monica Sari
Editor: Khairul Kahfi
Ilustrasi Bank Digital. Shutterstock/dok
JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, transaksi perbankan digital (digital banking) pada November 2024 tercatat 2,04 miliar transaksi. Angka transaksi tersebut tumbuh sebesar 40,1% (yoy).
"Kinerja transaksi ekonomi dan keuangan digital pada November 2024 tetap tumbuh didukung oleh sistem pembayaran yang aman, lancar, dan andal," ungkap Perry dalam Konferensi Pers Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI Desember 2024 di Jakarta, Kamis (18/12).
Dari sisi nilai besar, lanjut dia, transaksi BI-RTGS pada November 2024 meningkat 9,82% (yoy), dengan nominal transaksi sebesar Rp14.969,37 triliun.
Baca Juga: Tutup 2024, BI Pertahankan BI-Rate Di Level 6,00%
Kemudian dari sisi ritel, volume transaksi BI-FAST pada November 2024 tumbuh 69,90% (yoy) mencapai 338,61 juta transaksi. Dengan demikian, BI menilai, akselerasi pembayaran digital terus berlanjut di dalam negeri.
Sementara, volume transaksi Uang Elektronik (UE) tumbuh 33,4% (yoy) mencapai 1,44 miliar transaksi.
Menurut Perry, volume transaksi QRIS terus tumbuh pesat sebesar 186% (yoy) mencapai 689,07 juta transaksi, dengan jumlah pengguna dan merchant masing-masing mencapai 55,02 juta dan 35,1 juta pada November 2024.
Sementara itu, volume transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM/D pada November 2024 turun 10,9% (yoy) menjadi 562,75 juta transaksi.
"Di sisi lain, volume transaksi kartu kredit pada bulan yang sama tumbuh 21,1% (yoy) mencapai 41,15 juta transaksi," urainya.
Sedangkan dari sisi pengelolaan uang Rupiah, jumlah Uang Kartal Yang Diedarkan (UYD) tumbuh 11,9% (yoy) menjadi Rp1.105,8 triliun secara nominal pada akhir November 2024.
Masih dalam kesempatan yang sama, Perry menuturkan, stabilitas sistem pembayaran tetap terjaga, ditopang oleh struktur industri yang sehat dan infrastruktur yang stabil.
Baca Juga: BI: Kredit Perbankan November 2024 Tumbuh Melambat Ke 10,79%
Dari sisi infrastruktur, stabilitas sistem pembayaran tercermin pada penyelenggaraan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (SPBI) yang lancar dan andal serta kecukupan pasokan uang dalam jumlah dan kualitas yang memadai pada November 2024.
"Lalu dari sisi struktur industri, interkoneksi antarpelaku dalam sistem pembayaran terus menguat diikuti oleh ekosistem Ekonomi Keuangan Digital (EKD) yang meluas," jelasnya.
Transaksi pembayaran berbasis Standar Nasional Open API Pembayaran (SNAP) juga meningkat, sejalan dengan perluasan tingkat adopsi.
Perry menambahkan, edukasi dan sosialisasi penggunaan QRIS antarnegara di wilayah destinasi pariwisata juga akan semakin diintensifkan selama periode libur Nataru 2024.
"Bank Indonesia terus menjaga ketersediaan uang Rupiah dalam jumlah yang cukup dengan kualitas yang layak edar di seluruh wilayah NKRI, termasuk pemenuhan kebutuhan masyarakat selama periode Nataru 2024," pungkasnya.