13 November 2025
08:34 WIB
BI Sasar QRIS Bisa Masuk ke India-Arab
Bank Indonesia (BI) terus berupaya memperluas keberadaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di berbagai negara.
Penulis: Fitriana Monica Sari
Ilustrasi seorang pembeli melakukan pembayaran menggunakan QRIS di sebuah warung makan, Jakarta, Minggu (18/8). Validnwes/Hasta Adhistra.
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) terus berupaya memperluas keberadaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di berbagai negara. Hal itu dilakukan guna memudahkan masyarakat Indonesia saat bertransaksi di luar Tanah Air.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan bahwa saat ini QRIS telah bisa digunakan di sejumlah negara, mulai dari Thailand, Malaysia, Singapura, hingga Jepang.
Ke depan, bank sentral akan terus memperluas akses QRIS antarnegara, seperti India, Korea Selatan, hingga negara-negara Arab.
"Kerja sama QRIS antar negara yang kami rintis dengan China, dan kami juga sedang rintis dengan Korea Selatan, disamping Arab dan India," kata Perry dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR, Jakarta, Rabu (12/11).
Baca Juga: Salip Kartu Kredit, Airlangga: Kompetitor Mulai Jengah Dengan QRIS!
Lebih lanjut, Perry menyampaikan, transaksi pembayaran digital yaitu menggunakan QRIS, online banking, maupun mobile banking terus mencatatkan pertumbuhan. Hingga saat ini, tercatat sebanyak 12,9 miliar transaksi, atau tumbuh 38,1%.
Begitu pula dengan penggunaan QRIS yang saat ini tumbuh 147,6% dan penggunanya meningkat secara cepat, khususnya untuk merchant dan UMKM.
Implementasi di Jepang-China
Sebelumnya, Jepang menjadi negara terbaru yang membolehkan penggunaan QRIS. Peluncuran implementasi QRIS Indonesia-Jepang telah dilakukan bertepatan dengan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia.
Pada tahap awal, QRIS dapat digunakan di World Expo 2025 di Osaka (Pavilion Indonesia, official shops, food trucks) dan di sejumlah merchants di Bandara Haneda, dengan cakupan yang akan diperluas secara bertahap di berbagai wilayah Jepang.
Keberhasilan implementasi QRIS Antarnegara Indonesia–Jepang merupakan hasil kolaborasi erat antara Bank Indonesia, Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI), Ministry of Economy, Trade, and Industry (METI) Jepang, Payment Japan Association (PJA), Netstars, serta lembaga keuangan dari kedua negara.
Baca Juga: Proyek Ekspansi QRIS BI: Vietnam, Arab Saudi, India Masuk Radar Next Pipeline
Bersamaan dengan itu, Bank Indonesia dan People's Bank of China (PBoC) juga mulai melakukan uji coba terbatas (sandbox) konektivitas pembayaran QRIS antarnegara Indonesia dan China. Inisiatif ini merupakan tindak lanjut komitmen kedua bank sentral untuk memperkuat konektivitas pembayaran lintas batas.
Dengan begitu, QRIS terus meluas ke berbagai negara di tengah sorotan pemerintah AS yang melayangkan kritik terhadap regulasi sistem pembayaran QRIS dan Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) yang dinilai membatasi para operator sistem pembayaran luar negeri untuk bersaing di Indonesia.