09 Januari 2025
14:13 WIB
BI: Rasio Simpanan Gaji Konsumen Naik, Belanja Turun, Cicilan Stabil Per Desember
Kondisi keuangan masyarakat untuk konsumsi bergerak sedikit menurun pada Desember 2024. Rasio konsumsi masyarakat terhadap gaji di bulan ini turun tipis dibandingkan kondisi di November 2024.
Editor: Khairul Kahfi
Ilustrasi pegawai sedang menunjukan tabungannya di mobile banking. ValidNewsID/Dieky
JAKARTA - Bank Indonesia melaporkan bahwa kondisi keuangan masyarakat untuk konsumsi bergerak sedikit menurun pada Desember 2024. Hal ini terlihat dari besaran rasio konsumsi masyarakat terhadap gaji pada bulan ini yang bergerak turun tipis 30 basis poin (bps) atau 3 persen poin dibandingkan kondisi di November 2024.
“Pada Desember 2024 rata-rata proporsi pendapatan konsumen untuk konsumsi (average propensity to consume ratio) relatif stabil (turun) dibandingkan dengan proporsi pada bulan sebelumnya, yaitu dari 74,4% menjadi 74,1%,” sebut BI dalam Survei Konsumen Desember 2024, Jakarta, Kamis (9/1).
Sementara itu, proporsi pembayaran cicilan/utang dari gaji bulanan (debt to income ratio) pada saat yang sama cenderung stabil dibanding November 2024. Dengan begitu, proporsi pembayaran cicilan/utang bergerak stagnan di level menjadi 10,5%.
Baca Juga: BI: Rasio Simpanan Gaji Konsumen Naik, Belanja Dan Cicilan Stabil Per November
Di sisi lain, proporsi pendapatan konsumen yang disimpan dari gaji bulanan (saving to income ratio) tercatat naik 40 bps atau 4 persen poin pada Desember 2024. Hasilnya, proporsi pendapatan yang disimpan bergerak naik dari 15,1% menjadi 15,5%.
Berdasarkan kelompok pengeluaran, porsi konsumsi Desember 2024 terhadap pendapatan terpantau bergerak variatif pada semua kelompok pengeluaran. Hanya responden dengan tingkat pengeluaran di kisaran Rp1-2 juta/bulan yang mengalami kenaikan, adapun tingkat pengeluaran sisanya mengalami penurunan atau stagnan.
Sementara itu, porsi cicilan terhadap pendapatan terindikasi menurun dalam pada hampir seluruh tingkat pengeluaran. Penurunan cicilan paling besar terjadi terhadap pengeluaran di atas Rp5 juta/bulan, hanya pengeluaran Rp3,1-4 juta/bulan yang cenderung stagnan di level yang sama ketimbang November.
Adapun, porsi tabungan terhadap pendapatan terindikasi bergerak positif naik di semua level pendapatan bulanan. Adapun pendapatan bulanan sebesar Rp4,1-5 juta dan di atas Rp5 juta terpantau mengalami kenaikan simpanan tabungan yang mencolok ketimbang pengeluaran lainnya.
Baca Juga: Makan Tabungan, Akankah Jadi Fenomena Berlanjut?
Rinciannya, dibanding November 2024, konsumen tingkat pendapatan Rp1-2 juta/bulan pada Desember, rata-rata proporsi konsumsi dari pendapatannya sebesar 76,7% (naik 40 bps) ; lalu proporsi pembayaran cicilan/utang 7,4% (turun 50 bps); dan proporsi untuk disimpan sebagai tabungan 15,9% (naik 20 bps).
Kemudian, konsumen berpendapatan Rp2,1-3 juta/bulan, rata-rata proporsi konsumsi dari pendapatannya sebesar 73,8% (turun 30 bps); lalu proporsi pembayaran cicilan/utang 10,5% (turun 20 bps); dan proporsi untuk disimpan sebagai tabungan 15,8% (naik 60 bps).
Lalu, konsumen pendapatan Rp3,1-4 juta/bulan, rata-rata proporsi konsumsi dari pendapatannya sebesar 72,8% (turun 30 bps); lalu proporsi pembayaran cicilan/utang 11,5% atau stabil; dan proporsi untuk disimpan sebagai tabungan berkisar 15,7% (naik 30 bps).
Selanjutnya, konsumen pendapatan Rp4,1-5 juta/bulan, rata-rata proporsi konsumsi dari pendapatannya sebesar 72,6% (turun 50 bps); lalu proporsi pembayaran cicilan/utang 11,7% (turun 60 bps); dan proporsi untuk disimpan sebagai tabungan 15,7% (naik 120 bps).
Terakhir, konsumen pendapatan di atas Rp5 juta/bulan, rata-rata proporsi konsumsi dari pendapatannya sebesar 68,6% atau stabil; lalu proporsi pembayaran cicilan/utang 13,1% (turun 250 bps); dan proporsi untuk disimpan sebagai tabungan 18,3% (naik 250 bps).