c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

19 April 2023

08:00 WIB

BI Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,1% pada Kuartal II

Dengan adanya momen lebaran, pertumbuhan ekonomi kuartal II/2023 diproyeksi tumbuh 5,1% bahkan lebih.

BI Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,1% pada Kuartal II
BI Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,1% pada Kuartal II
Ilustrasi. Pemandangan gedung perkantoran bertingkat di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, Selasa (20/12/2022) . ValidNewsID/Fikhri Fathoni

JAKARTA – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memproyeksikan ekonomi Indonesia tumbuh 5,1% pada kuartal II/2023 dibanding periode sama tahun sebelumnya (year on year/yoy), setelah perkiraan 5% yoy pada kuartal I/2023.

"Pada kuartal I ekonomi sudah menggeliat, sehingga di triwulan kedua bisa mencapai 5,1% (yoy) atau bahkan lebih sedikit dengan adanya momen Lebaran," ungkap Perry dalam  Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur BI di Jakarta, Selasa (18/4).

Dengan perkiraan tersebut, secara keseluruhan tahun 2023 perekonomian domestik kemungkinan akan tumbuh bias ke atas pada proyeksi BI dalam rentang 4,5% yoy sampai 5,3% yoy atau tepatnya kemungkinan sekitar 5,1% yoy.

Perry menuturkan perkiraan keseluruhan tahun tersebut seiring dengan perekonomian Indonesia yang semakin menggeliat lebih baik berkat konsumsi swasta yang lebih kuat, kinerja ekspor lebih kuat, dan investasi khususnya non-bangunan yang bagus.

Baca Juga: IMF Naikkan Proyeksi Ekonomi, BKF: RI Masih Jadi Brightspot

Konsumsi swasta diperkirakan semakin kuat seiring dengan terus naiknya mobilitas, membaiknya keyakinan konsumen, dan meningkatnya daya beli seiring dengan penurunan inflasi.

Adapun kegiatan investasi tetap berlanjut, terutama investasi non bangunan. Sementara, kinerja ekspor tetap positif.

Hingga Maret 2023, ia menyebutkan ekspor nonmigas Indonesia tumbuh tinggi yang didukung antara lain oleh ekspor batu bara, mesin listrik, dan kendaraan bermotor. Berdasarkan negara tujuan, ekspor non migas ke China, Amerika Serikat (AS), dan Jepang menjadi kontributor utama.

Berdasarkan lapangan usaha, kinerja sektor industri pengolahan, perdagangan, serta informasi dan komunikasi diprakirakan tumbuh kuat.

"Secara spasial, peningkatan konsumsi terjadi di hampir seluruh wilayah dan diikuti kinerja ekspor yang tetap tinggi di wilayah Sulawesi-Maluku-Papua (Sulampua)," kata dia. 

Bagaimana Ekonomi Dunia?
Perry menambahkan, perbaikan ekonomi dunia tetap berlanjut. BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi global tahun 2023 dapat mencapai 2,6%. 

Perkembangan ini didorong dampak positif pembukaan ekonomi China pascapandemi covid-19 khususnya pada sektor jasa sehingga pengaruh rambatannya ke ekonomi global tidak secepat prakiraan sebelumnya.

"Pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) juga diprakirakan lebih baik dipengaruhi kinerja ekonomi yang kuat pada kuartal I/2023," imbuh dia.

Baca Juga: BI: Global Policy Agenda Perlu Dikuatkan untuk Dorong Pemulihan

Lebih lanjut, perbaikan ekonomi global di tengah keketatan pasar tenaga kerja di AS dan Eropa mengakibatkan prospek penurunan inflasi global berjalan lambat dan mendorong berlanjutnya pengetatan kebijakan moneter di negara maju meskipun diperkirakan hampir akan mencapai puncaknya. 

Sementara itu, respons bank sentral AS dan Eropa memitigasi risiko kasus perbankan di AS dan Eropa berdampak pada berkurangnya ketidakpastian pasar keuangan global. 

"Perkembangan tersebut pada gilirannya mendorong aliran masuk modal asing dan penguatan nilai tukar negara berkembang, termasuk Indonesia," kata Perry.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar