18 September 2025
08:00 WIB
BI Nilai Penurunan Suku Bunga Perbankan Masih Lambat
BI mendorong perbankan untuk menurunkan suku bunga deposito dan kredit lebih cepat untuk meningkatkan penyaluran kredit/pembiayaan.
Penulis: Fitriana Monica Sari
Editor: Fin Harini
Ilustrasi kredit perbankan. Shutterstock/Zivica Kerkez
JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mendorong perbankan untuk menurunkan suku bunga deposito dan kredit lebih cepat. Lantaran, BI menilai penurunan suku bunga perbankan saat ini masih berjalan lambat.
Dengan penurunan suku bunga perbankan yang lebih cepat, diharapkan dapat meningkatkan penyaluran kredit/pembiayaan.
"Bank Indonesia memandang suku bunga deposito dan kredit perbankan perlu segera turun sehingga dapat meningkatkan penyaluran kredit/pembiayaan sebagai bagian upaya bersama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi sejalan dengan Program Asta Cita Pemerintah,” kata Perry dalam konferensi pers secara daring, Rabu (17/9).
Baca Juga: Agresif! BI-Rate September Dipangkas 25 Bps Jadi 4,75%
Rincinya, Perry mengatakan, dibandingkan dengan penurunan BI-Rate sebesar 125 basis poin (bps), suku bunga deposito 1 bulan hanya turun sebesar 16 bps dari 4,81% pada awal 2025 menjadi 4,65% pada Agustus 2025.
Hal ini terutama dipengaruhi oleh pemberian special rate kepada deposan besar yang mencapai 25% dari total dana pihak ketiga (DPK) bank.
“Penurunan suku bunga kredit perbankan bahkan berjalan lebih lambat, yaitu sebesar 7 bps dari 9,20% pada awal 2025 menjadi sebesar 9,13% pada Agustus 2025,” ujarnya.
Sementara itu, di pasar uang, sejalan dengan penurunan BI-Rate sebesar 125 bps sejak September 2024 dan ekspansi likuiditas moneter Bank Indonesia, suku bunga INDONIA terus menurun sebesar 144 bps dari 6,03% pada awal 2025 menjadi 4,59% pada 16 September 2025.
Suku bunga Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) untuk tenor 6, 9, dan 12 bulan juga menurun, masing-masing sebesar 210 bps, 213 bps, dan 219 bps sejak awal 2025 menjadi 5,06%; 5,07%; dan 5,08% pada 12 September 2025.
Selanjutnya, imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN) untuk tenor 2 tahun menurun sebesar 185 bps dari 6,96% pada awal 2025 menjadi 5,11% pada 16 September 2025.
Sedangkan untuk SBN tenor 10 tahun, tercatat menurun sebesar 94 bps dari tingkat tertinggi 7,26% pada pertengahan Januari 2025 menjadi 6,32%.
Baca Juga: Mulai Membaik, Kredit Perbankan Agustus Tumbuh 7,56%
Sebelumnya, BI pada RDG September ini memutuskan untuk memangkas BI-Rate sebesar 25 bps, sehingga menjadi ke level 4,75%.
Suku bunga deposit facility juga diputuskan turun sebesar 50 bps menjadi pada level 3,75%. Sedangkan, suku bunga lending facility diputuskan untuk turun sebesar 25 bps menjadi pada level 5,5%.
Dengan penurunan terbaru ini, maka BI telah menurunkan suku bunga acuan sebanyak enam kali dengan total sebesar 150 bps sejak tahun lalu. Adapun, penurunan terjadi pada September 2024, kemudian pada Januari, Mei, Juli, Agustus, dan September 2025.