c

Selamat

Rabu, 5 November 2025

EKONOMI

13 September 2024

19:50 WIB

BI Nilai Kinerja Eksyar Indonesia Jalani Tren Positif

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti menilai, perkembangan ekonomi syariah atau eksyar di Indonesia terus menunjukkan tren positif.

Penulis: Khairul Kahfi

<p>BI Nilai Kinerja Eksyar Indonesia Jalani Tren Positif</p>
<p>BI Nilai Kinerja Eksyar Indonesia Jalani Tren Positif</p>

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti dalam Opening Ceremony FESyar Jawa 2024 yang dipantau daring, Jakarta, Jumat (13/9). Dok. BI

JAKARTA - Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti menilai, perkembangan ekonomi syariah atau eksyar di Indonesia terus menunjukkan tren positif. Ditandai dengan berbagai indikator menunjukkan perkembangan eksyar di Indonesia yang terus membaik. 

Misalnya, kinerja pembiayaan perbankan syariah pada Juli 2024 telah mencapai Rp597,89 triliun atau tumbuh 11,92% (yoy). Capaian nominal tersebut lebih tinggi dibandingkan tahun 2023 yang tercatat Rp569,37 triliun. 

“Di tataran global, eksyar Indonesia berdasarkan laporan dari SGIE Report saat ini berada pada peringkat ke-3, di bawah Malaysia dan Arab Saudi, atau meningkat 1 peringkat dibanding tahun sebelumnya,” ucapnya dalam Opening Ceremony FESyar Jawa 2024 yang dipantau daring, Jakarta, Jumat (13/9).

Menurutnya, pertumbuhan eksyar yang positif bisa terjadi karena ditopang oleh model bisnis yang solid, inklusif, dan berkelanjutan. Dia juga tak heran, eksyar juga memiliki keunggulan yaitu berdaya tahan di tengah krisis dibanding ekonomi syariah.

Destry menyebut, digitalisasi merupakan kunci untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Untuk itu, Bank Indonesia bersama mitra strategis bersinergi mengakselerasi ekonomi dan keuangan syariah di wilayah Jawa melalui tiga inovasi berbasis digital. 

“(Akselerasi digital eksyar) ini difokuskan pada perluasan literasi, pengembangan keuangan mikro, dan instrumen sosial ekonomi pemberdayaan umat,” urainya. 

Baca Juga: BI: Pengembangan Eksyar Optimal Jaga Daya Tahan Ekonomi Dunia

Pertama, digitalisasi literasi keuangan inklusif dan syariah dengan mengoptimalkan kolaborasi kanal komunikasi Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) dengan Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Provinsi untuk mendorong literasi eksyar kepada masyarakat luas.

Kedua, digitalisasi ekosistem halal end-to-end melalui pembentukan halal center, pengembangan database UMKM halal se-Jawa, dan fasilitasi onboarding  pembiayaan UMKM bekerjasama dengan Baitul Maal Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (BM-KNEKS).

“Ketiga, digitalisasi dan optimalisasi Zakat, Infaq, Shodaqah dan Wakaf (Ziswaf) melalui kerja sama platform Satu Waqaf Indonesia (SWI) khusus Jawa,” tuturnya. 

Menyikapi perkembangan ini, Deputi Gubernur Senior mendorong perlunya memacu eksyar melalui sinergi erat dengan KNEKS dan berbagai stakeholders. BI senantiasa berperan sebagai Akselerator, Inisiator, dan Regulator (AIR) dalam pengembangan eksyar di tanah air.

Mencermati tantangan ke depan, akselerasi eksyar perlu didukung dengan perluasan akses pembiayaan, literasi keuangan, dan penguatan multiplier effect eksyar sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru. 

“Optimalisasi digitalisasi sebagai kunci pertumbuhan ekonomi yang inklusif diharapkan mendorong tiga inovasi digital Fesyar Jawa dapat direplikasi untuk memperkuat pertumbuhan eksyar di seluruh wilayah Indonesia,” ungkapnya.

Sejalan dengan itu, Pj Gubernur Provinsi Jawa Timur Adhy Karyono menyampaikan, kemajuan eksyar di Jawa Timur ditandai dengan berbagai capaian diantaranya pendirian Kawasan Industri Halal (KIH) di Sidoarjo, yang merupakan kawasan industri halal pertama dan terbesar di Indonesia.

Baca Juga: BI: Fesyen Syari Dukung Proses Pengembangan Ekonomi Syariah Indonesia

KIH ini ditujukan untuk membangun ekosistem industri halal di Jawa Timur turut mendukung penguatan ekonomi Jawa Timur dan nasional. Dari sisi penyaluran pembiayaan perbankan syariah di Jawa Timur juga tercatat tinggi, yakni tumbuh sebesar 12,44% (yoy) pada Juli 2024, atau lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan kredit umum di Jawa Timur yang sebesar 4,74% (yoy). 

“Pemerintah Provinsi Jawa Timur bersinergi dengan berbagai stakeholder terus mendorong pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Jawa Timur di berbagai bidang,” ujar Adhy. 

Pemberdayaan ekonomi pesantren dan UMKM, khususnya di bidang makanan-minuman, akomodasi, dan fashion, merupakan salah satu hal utama yang menjadi perhatian. Sekaligus mendorong muslim friendly tourism dan memperkuat kualitas destinasi wisata Wali Songo. 

“Upaya-upaya tersebut mengantarkan Jawa Timur mendapatkan penghargaan Universitas Brawijaya (UB) Halal Award kategori Pemerintah Daerah Produk Halal pada Brawijaya Halal Summit 2024, serta 8 penghargaan dari 10 kategori dalam Anugerah Adinata Syariah 2024,” bebernya.

FESyar Jawa 2024 merupakan bagian dari rangkaian acara menuju Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke-11 yang akan diselenggarakan pada 30 Oktober-3 November 2024 di Jakarta. 

Kegiatan FESyar Jawa 2024 meliputi Sharia Economic Forum Seminar & Talkshow yang mengulas topik-topik hangat seputar eksyar seperti pengembangan ekosistem produk halal, perberdayaan UMKM syariah, dan optimalisasi dana ZISWAF di era digital.

Gelaran ini juga diintegrasikan dengan Sharia Fair yang menampilkan UMKM syariah unggulan, business matching, dan lomba menarik yang berlokasi di pelataran Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya. 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar