08 Agustus 2025
16:40 WIB
BI: Gaji Masyarakat Untuk Konsumsi-Cicilan Juli Naik, Tabungan Turun
BI mengidentifikasi, gaji masyarakat untuk konsumsi dan cicilan bergerak naik pada Juli 2025. Namun pada saat yang sama, simpanan tabungan gaji masyarakat justru menurun.
Penulis: Fitriana Monica Sari
Ilustrasi pegawai sedang menunjukan tabungannya di mobile banking. ValidNewsID/Dieky
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) melaporkan, kondisi keuangan masyarakat untuk konsumsi bergerak naik pada Juli 2025. Hal ini terlihat dari besaran rasio konsumsi masyarakat terhadap gaji di bulan ini yang bergerak naik 30 basis poin (bps) dibandingkan kondisi pada Juni 2025.
Senada, kondisi keuangan masyarakat untuk cicilan pinjaman juga bergerak naik pada Juli 2025. Hal ini terlihat dari besaran rasio cicilan pinjaman masyarakat terhadap gaji di bulan ini yang bergerak naik 10 bps dibandingkan kondisi pada Juni 2025.
“Pada Juli 2025, rata-rata proporsi pendapatan konsumen untuk konsumsi (average propensity to consume ratio) tercatat sebesar 75,4%, lebih tinggi dibandingkan dengan proporsi pada bulan sebelumnya, yaitu sebesar 75,1%,” sebut BI dalam Survei Konsumen Juli 2025, Jakarta, Jumat (8/8).
Baca Juga: BI: Gaji Masyarakat Untuk Konsumsi Dan Cicilan Maret 2025 Naik, Tabungan Turun
Sementara itu, proporsi pendapatan konsumen yang disimpan (saving to income ratio) sebesar 13,7%, lebih rendah dibandingkan dengan proporsi pada bulan sebelumnya sebesar 14,1%.
Lebih lanjut, proporsi pembayaran cicilan/utang (debt to income ratio) pada Juli 2025 relatif stabil sebesar 10,9%.
Berdasarkan kelompok pengeluaran, porsi konsumsi Juli 2025 terhadap pendapatan masyarakat terpantau bergerak cenderung naik pada semua kelompok pengeluaran.
Hanya responden dengan tingkat pengeluaran gaji sekitar Rp2,1-3 juta/bulan yang mengalami penurunan, adapun tingkat pengeluaran sisanya mengalami kenaikan cukup tinggi.
Sementara itu, porsi cicilan terhadap pendapatan terindikasi menurun di sejumlah tingkat pengeluaran ketimbang Juni 2025. Kendati, masyarakat dengan pengeluaran gaji sekitar Rp2,1-3 juta per bulan mengalami kenaikan porsi cicilan.
Adapun, porsi tabungan terhadap pendapatan terindikasi bergerak naik hampir di semua level pendapatan bulanan. Hanya saja responden dengan tingkat pengeluaran gaji sekitar Rp1-2 juta/bulan dan Rp3,1-4 juta/bulan yang mengalami penurunan.
Rinciannya, dibanding Juni 2025, konsumen tingkat pendapatan Rp1-2 juta/bulan pada Juli 2025, rata-rata proporsi konsumsi dari pendapatannya sebesar 78,4% (naik 240 bps); lalu proporsi pembayaran cicilan/utang 8% (turun 190 bps); dan proporsi untuk disimpan sebagai tabungan 13,6% (turun 50 bps).
Kemudian, konsumen berpendapatan Rp2,1-3 juta/bulan, rata-rata proporsi konsumsi dari pendapatannya sebesar 75,9% (turun 80 bps); lalu proporsi pembayaran cicilan/utang 10,5% (naik 30 bps); dan proporsi untuk disimpan sebagai tabungan 13,6% (naik 50 bps).
Lalu, konsumen pendapatan Rp3,1-4 juta/bulan, rata-rata proporsi konsumsi dari pendapatannya sebesar 75,3% (naik 180 bps); lalu proporsi pembayaran cicilan/utang 10,9% (turun 90 bps); dan proporsi untuk disimpan sebagai tabungan berkisar 13,7% (turun 100 bps).
Baca Juga: BI: Rasio Konsumsi Dan Tabungan Gaji Masyarakat Di Januari 2025 Turun, Cicilan Naik
Selanjutnya, konsumen pendapatan Rp4,1-5 juta/bulan, rata-rata proporsi konsumsi dari pendapatannya sebesar 74,4% (naik 50 bps); lalu proporsi pembayaran cicilan/utang 11,7% (turun 70 bps); dan proporsi untuk disimpan sebagai tabungan 13,9% (naik 20 bps).
Terakhir, konsumen pendapatan di atas Rp5 juta/bulan, rata-rata proporsi konsumsi dari pendapatannya sebesar 70,8% (naik 10 bps); lalu proporsi pembayaran cicilan/utang 13,4% (turun 40 bps); dan proporsi untuk disimpan sebagai tabungan 15,8% (naik 20 bps).
"Proporsi konsumsi terhadap pendapatan terindikasi meningkat pada sebagian besar kelompok pengeluaran, terutama Rp1-2 juta (78,4%). Sementara itu, porsi pendapatan yang ditabung mengalami penurunan terutama pada kelompok pengeluaran Rp3,1-4 juta menjadi sebesar 13,7%," tutupnya.