16 Oktober 2025
09:39 WIB
BI Beri Insentif Likuiditas Khusus UMKM Hingga Agustus Rp77 T
Bank Indonesia (BI) mengatakan insentif likuiditas makro prudensial sektor UMKM hingga Agustus 2025 telah mencapai Rp77 triliun.
DGS BI Destry Damayanti (kedua kanan) bersama Kepala KPwBI Sulteng Irfan Sukarna (kanan), Gubernur Sulteng Anwar Hafid (kiri) dan anggota Komisi XI DPR Muhidin M Sa'id (kedua kiri) membuka gelar KKST 2025 di Palu, Rabu (15/10). Antara/Moh Ridwan
PALU - Bank Indonesia (BI) mengatakan insentif likuiditas makro prudensial sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) hingga Agustus 2025 telah mencapai Rp77 triliun.
"Bank Indonesia menjadi katalisator dalam mendorong pertumbuhan sektor UMKM dalam negeri supaya mereka semakin maju dan mandiri," kata Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti saat menghadiri gelar Karya Kreatif Sulawesi Tengah (KKST) 2025 di Palu, Rabu (15/10), melansir Antara.
Ia mengemukakan, kebijakan itu dilakukan guna meningkatkan likuiditas bank dan memudahkan akses UMKM terhadap pembiayaan.
Fokus kebijakan, katanya, diarahkan pada sektor-sektor prioritas dan UMKM menjadi salah sektor utama mendapat dukungan. Insentif itu memungkinkan bank menyalurkan lebih banyak kredit kepada sasaran prioritas supaya dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional.
"Insentif likuiditas makro prudensial pada usaha mikro telah disalurkan sebanyak Rp21 triliun. Secara keseluruhan insentif kami berikan kepada sektor-sektor strategis lainnya sudah mencapai Rp384 triliun," ujarnya.
Baca Juga: BI: Insentif KLM Bank Sampai Awal Agustus Capai Rp384 T
Dari kebijakan ini, BI berharap, menjadi gerakan yang makin memperkuat ketahanan UMKM dalam menjalankan usaha, sehingga mereka semakin tumbuh.
Pihaknya juga memperkuat dan mempermudah sistem pembayaran menggunakan QRIS saat bertransaksi belanja. Sistem itu telah diterapkan kepada UMKM dan sektor strategis lainnya.
"Dalam setahun penggunaan QRIS di Sulawesi Tengah (Sulteng) tumbuh 101,8% dan tercatat 20,9 juta transaksi. Saat ini ada sekitar 352 ribu pengguna aktif, secara nasional sekitar 60 juta pengguna aktif QRIS," kata dia.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Sulteng Irfan Sukarna mengemukakan, gelar Karya Kreatif Sulawesi Tengah salah satu upaya memberdayakan UMKM di daerah tersebut, supaya bisa naik kelas dan tangguh menghadapi berbagai tantangan bisnis maupun ekonomi.
Kegiatan itu berfokus pada pemberdayaan melalui pameran, pelatihan, dan perluasan akses pembiayaan kredit bagi pelaku usaha.
"KKST diikuti 31 pelaku UMKM dari berbagai kabupaten/kota di Sulteng, menampilkan beragam produk kreatif hasil karya pelaku usaha binaan BI sebagai representasi dari 172 UMKM binaan KPwBI," kata dia.
KKST dilaksanakan selama lima hari, 15-19 Oktober 2025, dengan tema diusung 'Mendorong komoditas unggulan UMKM tangguh, berdaya saing, dan mendunia'.