c

Selamat

Senin, 17 November 2025

EKONOMI

01 Juni 2024

09:57 WIB

BI: Asing Aktif Beli Portofolio RI Rp4,75 T Pekan Ini

Bank Indonesia (BI) melaporkan, investor asing lanjut beli instrumen investasi lokal sebesar Rp4,75 triliun pada 27-30 Mei 2024.

Penulis: Khairul Kahfi

<p>BI: Asing Aktif Beli Portofolio RI Rp4,75 T Pekan Ini</p>
<p>BI: Asing Aktif Beli Portofolio RI Rp4,75 T Pekan Ini</p>

Ilustrasi cadangan devisa. Shutterstock/dok

JAKARTA -  Bank Indonesia (BI) melaporkan, investor asing lanjut beli instrumen investasi lokal sebesar Rp4,75 triliun pada 27-30 Mei 2024. Capaian ini lanjut positif setelah di dua pekan lalu modal investasi asing melonjak sebesar Rp22,06 triliun.

Masih belum berubah, asing juga terpantau memborong SRBI di pekan ini. Untuk pasar saham, kondisinya masih belum jauh berbeda dengan dua pekan lalu, dengan asing yang masih dominan melepas kepemilikan aset portofolionya.

“Nonresiden di pasar keuangan domestik tercatat beli neto Rp4,75 triliun; terdiri dari beli neto Rp3,31 triliun di pasar SBN, beli neto Rp6,19 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) dan jual neto Rp4,75 triliun di pasar saham,” jelas Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan resmi yang diterima, Jakarta, Jumat (31/5).

Baca Juga: Uang Beredar April 2024 Tumbuh 6,9% Jadi Rp8.928 T

BI mencatat, sepanjang tahun berjalan mengacu data setelmen hingga 30 Mei 2024 (year-to-date/ytd), asing tercatat beli neto sebesar Rp42,72 triliun di pasar portofolio RI. Di mana nonresiden menorehkan jual neto Rp34,72 triliun di pasar SBN, jual neto Rp4,26 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp86,07 triliun di SRBI.

“(Sementara itu), premi credit default swap/CDS Indonesia lima tahun per 30 Mei 2024 sebesar 71,77 basis poin (bps), naik terbatas dibandingkan 24 Mei 2024 sebesar 71,44 bps,” sebutnya.

Kemudian, yield SBN 10 tahun bergerak turun ke level 6,90% pada Jumat pagi (31/5), setelah sehari sebelumnya telah mengalami kenaikan ke level 6,95%. 

Per akhir Kamis (30/5), hasil pantauan BI, Indeks Dolar DXY terpantau menguat ke level 104,72 poin terhadap pergerakan enam mata uang negara utama lainnya, yakni Euro Eropa, Yen Jepang, Poundsterling Britania Raya, Dolar Kanada, Krona Swedia, dan Franc Swiss.

Hasilnya, Erwin menuturkan, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terpantau menguat tipis Rp5 jelang libur akhir pekan ini. Rupiah pada level (bid) Rp16.255 per dolar AS pada akhir Kamis (30/5) dan dibuka level (bid) Rp16.250 pada Jumat pagi (31/5).

Meski secara umum terapresiasi, rupiah cenderung melemah di atas Rp16 ribu per dolar AS dan belum berada pada level yang diekspektasikan Gubernur BI ke level Rp15.900 per dolar AS.

Baca Juga: Rupiah Bisa Tembus Rp16.350 Pada Juni, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

Selanjutnya, Erwin juga menginformasikan, bahwa imbal hasil atau yield surat utang negara yang dikeluarkan pemerintah AS (US Treasury Note/UST) dengan tenor 10 tahun juga terpantau mengalami kenaikan per kamis (30/5). “Yield US Treasury Note 10 tahun turun ke level 4,546%,” paparnya.

Ke depan, bank sentral akan terus menjalin koordinasi dengan semua pemangku kepentingan untuk menjaga stabilitas makroekonomi Indonesia. Hal ini dilakukan untuk menjaga ketahanan ekonomi eksternal RI yang tengah berlangsung saat kini.

“Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait, serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia,” ungkapnya



KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar