04 Maret 2025
20:25 WIB
Bertumbuh 6,04%, OJK Catat Sektor PVML Januari 2025 Sentuh Rp504,3 T
Piutang pembiayaan perusahaan pembiayaan sektor PVML mengalami pertumbuhan di awal tahun ini sebesar 6,04% (yoy) menjadi Rp504,33 triliun.
Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Khairul Kahfi
Ilustrasi pendanaan modal ventura. Sumber: Shutterstock/Panchenko Vladimir
JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, piutang pembiayaan oleh perusahaan pembiayaan sektor Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) mengalami pertumbuhan di awal tahun ini.
Kepala Eksekutif Pengawas PVML OJK Agusman mengatakan, total piutang pembiayaan PVML oleh perusahaan pembiayaan per Januari 2025 tercatat sebesar Rp504,33 triliun.
"Piutang pembiayaan, perusahaan pembiayaan tumbuh sebesar 6,04% year-on-year (yoy) pada Januari 2025. Di Desember 2024 yang lalu tercatat 6,92% year-on-year menjadi Rp504,33 triliun," kata dia dalam konferensi pers, Selasa (4/3).
Agusman juga mencatat adanya peningkatan rasio pembiayaan macet (Non-Performing Financing/NPF), yang tercatat sebesar 2,96% pada Januari 2025, sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan Desember 2024 yang tercatat sebesar 2,70%.
Rasio NPF net juga mengalami peningkatan, mencapai 0,93% pada Januari 2025, dibandingkan dengan 0,75% pada Desember 2024.
Baca Juga: OJK Temukan 229 Iklan Keuangan Melanggar Aturan, Dominasi Sektor PVML
Selain itu, rasio gearing perusahaan pembiayaan, yang menunjukkan kapasitas untuk mengelola pembiayaan, turun menjadi 2,21 kali pada Januari 2025. Capaian ini sedikit lebih rendah dibandingkan dengan Desember 2024 yang tercatat sebesar 2,31 kali.
Meskipun demikian, Agusman mengatakan jika rasio tersebut masih berada jauh di bawah batas maksimum yang ditetapkan yaitu sebesar 10 kali.
Selanjutnya, Agusman mencatatkan, sektor modal ventura alami kontraksi sebesar 3,58% (yoy) pada Januari 2025,. Capaian ini membaik ketimbang Desember 2024 yang kontraksi lebih dalam, yakni 8,65% (yoy).
Lalu, nilai pembiayaan modal ventura tercatat sebesar Rp15,81 triliun pada Januari 2025, atau sedikit lebih rendah dibandingkan dengan Rp15,84 triliun pada Desember 2024.
Sementara itu, sektor fintech peer-to-peer (P2P) lending menunjukkan performa yang baik. Outstanding pembiayaan pada Januari 2025 tumbuh sebesar 29,94% (yoy), sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan Desember 2024 yang tercatat sebesar 29,14% (yoy).
Nilai outstanding pembiayaan fintech P2P lending tercatat sebesar Rp78,50 triliun. Risiko kredit macet atau Tingkat Wanprestasi Pembiayaan (TWP) 90 juga terjaga di angka 2,52% pada Januari 2025, cenderung membaik dibandingkan dengan Desember 2024 yang tercatat 2,60%.
Di sektor pembiayaan Buy Now, Pay Later (BNPL) tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 41,9% (yoy) pada Januari 2025. Capaian ini lebih tinggi dibandingkan dengan Desember 2024 yang tercatat tumbuh 37,6% (yoy).
Pembiayaan BNPL tercatat sebesar Rp7,12 triliun. Adapun rasio NPF gross BNPL mengalami sedikit peningkatan mencapai 3,37%, atau lebih tinggi dibandingkan dengan 2,99% pada Desember 2024.