c

Selamat

Rabu, 5 November 2025

EKONOMI

13 Oktober 2025

15:57 WIB

Beri Dampak Langsung, Program Padat Karya Tetap Berjalan Tahun 2026

Program padat karya tak hanya menghasilkan output berupa infrastruktur fisik, namun juga memberikan manfaat langsung kepada masyarakat yang terlibat.

Penulis: Fin Harini

<p id="isPasted">Beri Dampak Langsung, Program Padat Karya Tetap Berjalan Tahun 2026</p>
<p id="isPasted">Beri Dampak Langsung, Program Padat Karya Tetap Berjalan Tahun 2026</p>

Peserta program padat karya menyelesaikan pekerjaan normalisasi saluran drainase di Warunggunung, Lebak, Banten, Jumat (19/3/2021). Antara Foto/Muhammad Bagus Khoirunas

JAKARTA - Wakil Menteri Pekerjaan Umum (Wamen PU) Diana Kusumastuti mengatakan program padat karya tetap berjalan pada tahun 2026. Program ini tak hanya menghasilkan output berupa infrastruktur fisik, namun juga memberikan manfaat langsung pada masyarakat yang terlibat.

"Kalau untuk padat karya, tahun ini tetap berjalan. Tahun depan, Insya Allah, masih tetap berjalan," ujar Diana di Jakarta, Senin (13/10), dikutip dari Antara.

Menurut dia, program padat karya langsung berdampak pada masyarakat di daerah, lantaran pelaksanaannya melibatkan masyarakat.

"Karena itu merupakan kegiatan yang penting, kalau menurut saya dengan melibatkan masyarakat dan itu nanti bisa mengena langsung kepada masyarakat yang ada di daerah-daerah," katanya.

Sebagai informasi, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air terus melaksanakan Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI) sebagai bagian dari program padat karya tunai. Untuk tahun 2026, Kementerian PU telah menyiapkan rencana perluasan P3TGAI hingga 12.000 lokasi.

Baca Juga: Kementerian PUPR: Anggaran Program Padat Karya Tunai Naik Rp1,1 Triliun

Pembangunan 12 ribu titik P3TGAI sejalan dengan Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2025 yang memberi kewenangan kepada pemerintah pusat untuk ikut merehabilitasi jaringan irigasi provinsi, kabupaten, dan kota yang selama ini belum tersentuh.

Tujuan akhir program ini adalah meningkatkan kesejahteraan petani sekaligus menarik generasi muda kembali mengelola sawah sehingga swasembada pangan bisa tercapai.

Selain Program P3TGAI, program padat karya tunai di Kementerian PU juga mencakup Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS), Sanitasi Berbasis Masyarakat (SANIMAS), hingga Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) pada tahun depan.

Untuk Program PISEW yang ada pada 600 lokasi dan membutuhkan sebanyak 13.200 tenaga kerja, program SANIMAS ada di 1.000 lokasi dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 14.000 tenaga kerja Program PAMSIMAS ada di 470 lokasi sebanyak 7.050 tenaga kerja.

Realisasi 2025
Sedangkan untuk tahun ini, Kementerian PU juga menggencarkan pelaksanaan program padat karya bidang jalan dan jembatan dalam rangka mewujudkan Astacita Presiden Prabowo Subianto.

Pada TA 2025, Kementerian PU mengalokasikan anggaran sebesar Rp1,2 triliun untuk pekerjaan padat karya bidang jalan dan jembatan yang tersebar di 1.059 lokasi.

Menteri PU Dody Hanggodo mengatakan program padat karya merupakan strategi pembangunan yang tidak hanya menghasilkan output fisik, tetapi juga memberikan dampak langsung terhadap ekonomi lokal dan menciptakan lapangan kerja.

Baca Juga: PUPR Targetkan Serap 47.000 Tenaga Kerja dalam Program Padat Karya

Program ini adalah instrumen yang penting untuk memastikan manfaat pembangunan dapat dirasakan secara merata di seluruh lapisan masyarakat.

Berdasarkan data e-Monitoring Kementerian PU per 24 September 2025, progres fisik program telah mencapai 62,1% dengan serapan tenaga kerja 43.628 orang atau setara 2.909.075 Hari Orang Kerja (HOK).

Pekerjaan padat karya bidang jalan meliputi pemeliharaan rutin seperti pembersihan median jalan, pengecatan marka, dan perbaikan ringan dengan progres fisik 63,78% dan menyerap 33.052 tenaga kerja.

Selain itu, pemeliharaan rutin kondisi jalan telah terealisasi 43,96% dengan serapan 244 tenaga kerja, serta pekerjaan penunjangan jalan (holding) dengan progres 62,56% dan menyerap 23 tenaga kerja.

Pada bidang jembatan, pekerjaan pemeliharaan rutin seperti pengecatan rangka jembatan telah mencapai progres 57,9% dengan serapan 9.674 tenaga kerja dari target 12.180 orang.

Tambahan kegiatan padat karya kontraktual juga berjalan dengan progres 33,41%, menyerap 635 tenaga kerja.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar