c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

EKONOMI

09 Januari 2025

17:16 WIB

Beri Bocoran IPO BUMN, BEI: Lagi Proses

BEI membocorkan kabar adanya pencatatan saham perdana (initial public offering/IPO) perusahaan BUMN di BEI.

Penulis: Fitriana Monica Sari

Editor: Fin Harini

<p id="isPasted">Beri Bocoran IPO BUMN, BEI: Lagi Proses</p>
<p id="isPasted">Beri Bocoran IPO BUMN, BEI: Lagi Proses</p>

Pegawai beraktivitas di main hall Bursa Efek Indonesia, Sudirman, Jakarta, Rabu (1/3/2023). ValidNewsID/Fikhri Fathoni

JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) membocorkan kabar adanya pencatatan saham perdana (initial public offering/IPO) perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Bursa Efek Indonesia (BEI).

“Lagi proses ya," kata Direktur Penilaian dan Pengembangan BEI I Gede Nyoman Yetna singkat kepada media di Jakarta, Kamis (9/1).

Sayangnya, Nyoman belum dapat berkomentar lebih lanjut mengenai hal tersebut.

Pasalnya, otoritas BEI tidak dapat mengungkapkan informasi lebih lanjut tentang perusahaan-perusahaan yang tengah dalam proses penawaran umum perdana saham melalui IPO.

Sebelumnya, Nyoman menyampaikan, sampai dengan 3 Januari 2025, terdapat 22 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI.

Lebih lanjut, Nyoman membeberkan klasifikasi aset perusahaan yang saat ini berada dalam pipeline merujuk pada POJK Nomor 53/POJK.04/2017. Di antaranya, satu perusahaan aset skala kecil atau aset di bawah Rp50 miliar, dua perusahaan aset skala menengah atau aset antara Rp50 miliar sampai dengan Rp250 miliar, serta 19 perusahaan aset skala besar atau aset di atas Rp250 miliar.  

Baca Juga: BEI Dorong BUMN Bisa IPO di Era Pemerintahan Baru

Dominasi sektor pipeline saham adalah Consumer Non-Cyclicals 22,7%, Basic Materials 13,6%, Energy 13,6%, Healthcare 13,6%, Industrials 13,6%, Financials 9,1%, Properties & Real Estate 9,1%, dan Consumer Cyclicals 4,5%.

Untuk rincian sektornya, antara lain tiga perusahaan dari sektor Basic Materials; satu perusahaan dari sektor Consumer Cyclicals; lima perusahaan dari sektor Consumer Non-Cyclicals; tiga perusahaan dari sektor Energy.

Kemudian, dua perusahaan dari sektor Financials; tiga perusahaan dari sektor Healthcare; tiga perusahaan dari sektor Industrials; serta dua perusahaan dari sektor Properties & Real Estate.

Mengawali tahun 2025 atau pada Januari 2025 ini, tiga perusahaan seperti PT Asuransi Digital Bersama Tbk (YOII), PT Kentanix Supra International Tbk (KSIX), dan PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) telah resmi melantai di bursa pada Rabu (8/1).

Kemudian disusul pada Kamis (9/1), PT Raja Roti Cemerlang Tbk (BRRC) dan PT Hero Global Investment Tbk (HGII) yang juga melantai di bursa.

IPO BUMN di Era Prabowo
Secara terpisah, kepada media di press room BEI, Jakarta, Kamis (17/10), Direktur Utama BEI Iman Rachman menyampaikannya harapannya agar ada lebih banyak BUMN dan anak usahanya melantai di Bursa melalui IPO pada kabinet pemerintahan baru Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Pasalnya, hingga saat ini, total baru ada sebanyak 37 perusahaan BUMN dan anak usaha BUMN yang melantai di Bursa. Rinciannya, terdapat sebanyak 14 perusahaan BUMN dan 23 anak usaha BUMN.

Ia menambahkan, perusahaan pelat merah yang terdaftar di pasar saham tersebut menunjukkan hasil yang positif.

Baca Juga: Go Public, Kinerja BUMN Kian Benderang

Salah satu contohnya adalah lima BUMN yang cukup besar yang telah melantai di Bursa yakni Bank Mandiri, BNI, Telkom, Semen Gresik, dan Bank BSI.

Di sisi lain, dirinya menyayangkan perusahaan BUMN besar seperti anak usaha Pertamina belum seluruhnya melantai di Bursa. Begitu pula dengan PLN.

Ke depan, Iman berharap di bawah pemerintahan baru Presiden Terpilih Prabowo Subianto, program IPO BUMN dapat terus berlanjut.

Ia pun juga berharap agar Menteri dan Wakil Menteri BUMN yang akan menjabat, dapat mendukung keberlanjutan program-program ini.

Sehingga, akan semakin banyak perusahaan BUMN, terutama dengan ukuran besar, yang bisa masuk ke pasar modal dan turut berkontribusi pada pengembangan ekonomi nasional.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar