c

Selamat

Kamis, 6 November 2025

EKONOMI

08 Mei 2023

15:16 WIB

Belanja di Malaysia Kini Bisa Pakai QRIS

Indonesia dan Malaysia resmi mengimplementasikan interkoneksi pembayaran. Kini, belanja di Malaysia bisa menggunakan QRIS, begitupun sebaliknya.

Penulis: Khairul Kahfi

Belanja di Malaysia Kini Bisa Pakai QRIS
Belanja di Malaysia Kini Bisa Pakai QRIS
Ilustrasi. Layanan pembayaran menggunakan fitur QRIS yang disediakan pada pameran INACRAFT 2023 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Kamis (2/3/2023). ValidNewsID/Fikhri Fathoni

JAKARTA – Bank Indonesia (BI) dan Bank Negara Malaysia (BNM) resmi mengimplementasikan interkoneksi pembayaran antara Indonesia dan Malaysia menggunakan kode respon cepat atau QR Code. Peluncuran ini merupakan tindak lanjut dari fase uji coba yang telah sukses dilakukan sejak 27 Januari 2022.

“Setelah melalui (serangkaian) piloting, mulai hari ini QR antar negara Indonesia dan Malaysia implementasi secara full,” ujar Gubernur BI Perry Warjiyo kala meresmikan interkoneksi pembayaran QR Code Indonesia-Malaysia di sela pembukaan FEKDI 2023, Jakarta, Senin (8/5).

Perry melanjutkan, terhubungnya pembayaran QR lintas negara antara Indonesia dan Malaysia merupakan bukti nyata penguatan kerja sama. Dalam kerangka bagian Konektivitas Pembayaran Regional (Regional Payment Connectivity/RPC)

“Untuk mendorong pembayaran lintas negara yang lebih cepat, lebih murah, lebih transparan, dan lebih inklusif, terutama bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM),” sambungnya. 

Pada saat yang sama, interkoneksi ini juga sejalan dengan inisiatif G20 dalam mengembangkan Peta Jalan Penguatan Pembayaran Lintas Batas. 

Sekaligus menjadi sebuah capaian yang signifikan dari Keketuaan Indonesia di ASEAN 2023, serta milestone implementasi Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025.

BI meyakini, kerja sama ini akan memberikan lebih banyak pilihan bagi pengguna layanan transaksi pembayaran lintas batas sembari menjadi kunci untuk meningkatkan efisiensi, mendorong inklusi ekonomi dan keuangan digital di kawasan.

“(Pada gilirannya), mendukung stabilitas makroekonomi dengan mendorong penggunaan mata uang lokal secara lebih luas untuk transaksi bilateral dalam Kerangka Transaksi Mata Uang Lokal,” tekannya.

Dirinya pun menginformasikan, pengimplementasian interkoneksi pembayaran antar negara dengan QR Code tidak akan berhenti sampai di sini. Seperti diketahui hingga kini, Indonesia sudah menggandeng Thailand dan Malaysia dalam menjalankan proyek ini.

“InsyaAllah kita akan kembangkan dengan Indonesia-Singapura, Indonesia-Filipina, dan akan terus kita kembangkan dengan seluruh ASEAN,” sebutnya. 

Baca Juga: BI: Tingkatkan Kewaspadaan Antisipasi Penyalahgunaan QRIS

BI mencatat, hingga Februari 2023, jumlah pedagang/merchant QRIS telah mencapai 24,9 juta dengan total jumlah pengguna QRIS sebanyak 30,87 juta. Pada saat bersamaan, nominal transaksi QRIS tercatat telah menyentuh Rp12,28 triliun, dengan volume transaksi sebesar 121,8 juta.

Sementara itu, Gubernur Bank Negara Malaysia (BNM) Nor Shamsiah Mohd Yunus menyampaikan, peluncuran kesepakatan ini menandai tonggak penting dalam sejarah panjang kolaborasi antara Malaysia dan Indonesia. Secara umum, membuat ASEAN kini menjadi jauh lebih terhubung dari sebelumnya.

“Interkoneksi pembayaran dengan QR antara Indonesia dan Malaysia ini melengkapi interkoneksi pembayaran bilateral yang berkembang di ASEAN, yang akan berkontribusi terhadap ASEAN yang lebih dinamis dan pengembangan kawasan lebih lanjut kawasan sebagai pusat pertumbuhan,” ungkap Gubernur BNM.

Gubernur Nor meyakini, peluncuran ini juga akan semakin memperbanyak pengguna dari Malaysia dan Indonesia yang akan merasakan manfaat dari pembayaran lintas batas yang lebih, aman, mudah dan efisien.

“Hal ini berpotensi mendorong aktivitas ekonomi, termasuk sektor pariwisata di kedua negara,” ujarnya.

Selain itu, interkoneksi pembayaran juga akan mendukung perluasan pasar bagi sebagian pelaku usaha dan memfasilitasi peningkatan penyelesaian pembayaran menggunakan mata uang lokal, sehingga memberikan dampak keuangan yang positif.

Kerja sama juga akan memperkuat hubungan ekonomi yang erat antara Indonesia dan Malaysia. Pada gilirannya, akan mendukung pemulihan ekonomi pasca-pandemi yang lebih inklusif dan lebih kuat. 

“Pada saat pariwisata internasional mendapatkan momentum, interkoneksi pembayaran diharapkan tidak hanya memberikan kenyamanan yang lebih besar bagi para wisatawan, tetapi juga memberikan manfaat bagi sektor pariwisata dan ritel kedua negara,” jelasnya. 

Peran Berbagai Pihak
BI menjabarkan, interkoneksi pembayaran dengan menggunakan QR Code tersebut melibatkan partisipasi sejumlah lembaga keuangan sebagai issuer maupun acquirer, termasuk lembaga selain bank, yang semakin bertambah. 

Untuk Indonesia, sebanyak 11 perusahaan keuangan bertindak sebagai issuer (penerbit) yaitu Bank Sinarmas, DANA, Bank Permata, Bank CIMB Niaga, Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali, Bank Syariah Indonesia, LinkAja, Bank Central Asia, Ottocash, Bank Mega.  

Dan sekitar 45 perusahaan keuangan bertindak sebagai acquirer (pengakuisisi) yaitu Bank Sinarmas, DANA, Bank Permata, Bank CIMB Niaga, Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali, LinkAja, Bank Central Asia, Ottocash, Bank Mega, Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia, Bank Negara Indonesia, Gopay, OVO, BPD Jawa Barat & Banten, Bank Nationalnobu, Bank Danamon Indonesia, Bank Maybank Indonesia, BPD DIY, BPD Provinsi Jawa Timur, i-Saku, BPD Sumatera Barat.

Kemudian BPD Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, Artha Graha International, Bank DKI, BPD Jambi, BPD NTT, Astrapay, GV e-money, BPD Kaltimtara, DOKU, BPD Kalimantan Barat, BPD NTB Syariah, BPD Papua, Bank Multiartha Sentosa, BPD Lampung, Kaspro, Dipay, Bank Neo Commerce, PACcash, Paprika Multi Media, Bank DBS Indonesia, Virgoku, BPD Jawa Tengah, dan ShopeePay Indonesia. 

Baca Juga: Resmi, QRIS Bisa Digunakan di 5 Negara ASEAN

Sementara itu, untuk Malaysia, sebanyak 5 perusahaan keuangan bertindak sebagai issuer dan sekitar 8 perusahaan keuangan bertindak sebagai acquirer.

Hal ini memungkinkan lebih banyak penduduk Indonesia dan Malaysia untuk melakukan pembayaran ritel di kedua negara. Dengan cara memindai QRIS atau DuitNow QR Code di toko atau pedagang fisik atau online, yang menggunakan layanan dari penyedia jasa pembayaran yang berpartisipasi dalam skema ini. 

Keberhasilan peluncuran kerja sama interkoneksi pembayaran ini merupakan hasil kolaborasi yang erat antar pelaku industri yang difasilitasi oleh BI dan BNM bekerja sama dengan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI).

Termasuk penyelenggara infrastruktur sistem pembayaran yang menjadi anggota ASPI seperti Alto, Artajasa, Jalin and Rintis; lalu Payments Network Malaysia Sdn Bhd (PayNet); dan lembaga keuangan yang berpartisipasi.  

BI dan BNM menyambut partisipasi dari lebih banyak lembaga keuangan untuk semakin memperluas ekosistem pembayaran lintas batas.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar