c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

30 September 2023

15:44 WIB

BEI Optimistis IPO Perusahaan Cetak Rekor Sejarah di Oktober

Pencatatan saham perdana atau IPO ke-67 dan 68 dii BEI akan dilaksanakan pada 6 Oktober 2023.

Penulis: Fitriana Monica Sari

Editor: Fin Harini

BEI Optimistis IPO Perusahaan Cetak Rekor Sejarah di Oktober
BEI Optimistis IPO Perusahaan Cetak Rekor Sejarah di Oktober
Pegawai beraktivitas di main hall Bursa Efek Indonesia, Sudirman, Jakarta, Rabu (1/3/2023). ValidNewsID/Fikhri Fathoni

JAKARTA - Direktur Penilaian Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna menyampaikan sampai dengan 29 September 2023, telah tercatat 66 perusahaan yang mencatatkan saham di BEI dengan dana dihimpun Rp49,4 triliun.

Pada periode yang sama, terdapat 28 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI.

"Apabila sesuai rencana, pencatatan perdana untuk Perusahaan Tercatat ke-67 and 68 akan dilaksanakan di 2023, yakni pada 6 Oktober 2023," kata Nyoman kepada awak media, Sabtu (30/9).

Artinya, jumlah tersebut telah melampaui pencapaian jumlah listing perusahaan terbanyak sepanjang sejarah Bursa pada tahun 1990, yaitu 66 perusahaan.

Lebih lanjut, Nyoman membeberkan, berdasarkan klasifikasi aset perusahaan POJK Nomor 53/POJK.04/2017, terdapatdua perusahaan aset skala kecil atau aset di bawah Rp50 miliar yang saat ini berada dalam pipeline. Lalu, ada 17 perusahaan aset skala menengah atau aset antara Rp50 miliar hingga Rp250 miliar, serta sembilan perusahaan aset skala besar atau aset di atas Rp250 miliar. 

Baca Juga: BEI: Sebanyak 26 Perusahaan IPO di Kuartal IV 2023

Adapun, dominasi sektor dalam pipeline pencatatan saham BEI berasal dari Consumer Non-Cyclicals sebanyak lima perusahaan atau 17,86%, Basic Materials sebanyak empat perusahaan atau 14,29%, Energy sebanyak empat perusahaan atau 14,29%.

Kemudian, Technology sebanyak empat perusahaan atau 14,29%, Consumer Cyclicals sebanyak tiga perusahaan atau 10,71%, Infrastructures sebanyak tiga perusahaan atau 10,71%.

Lalu, Industrials sebanyak dua perusahaan atau 7,14% dan Propertie sebanyak satu perusahaan atau 3,57%.

Untuk rincian sektornya, antara lain empat perusahaan dari sektor Basic Materials; tiga perusahaan dari sektor Consumer Cyclicals; lima perusahaan dari sektor Consumer Non-Cyclicals.

Selanjutnya, empat perusahaan dari sektor Energy; satu perusahaan dari sektor Healthcare; dua perusahaan dari sektor Industrials.

Berikutnya, tiga perusahaan dari sektor Infrastructures; satu perusahaan dari sektor Properties & Real Estate; empat perusahaan dari sektor Technology; serta satu perusahaan dari sektor Transportation & Logistic.

Pipeline Obligasi 
Sedangkan hingga saat ini, sambung Nyoman, telah diterbitkan 79 emisi dari 51 penerbit EBUS dengan dana yang dihimpun sebesar Rp89,1 triliun. Sampai dengan 29 September 2023, terdapat 19 emisi dari 14 penerbit EBUS yang sedang berada dalam pipeline.

Dominasi sektor Perusahaan dalam pipeline penerbitan obligasi adalah Basic Materials dan Financials, masing-masing sebanyak tiga perusahaan atau 21,43%. Disusul, Energy, Industrials dan Properties & Real Estate, masing-masing sebanyak dua perusahaan atau 14,29%. Terakhir, Consumer Non Cylic sebanyak satu perusahaan atau 7,14%.

Baca Juga: BEI: Masih Ada 29 Perusahaan Antre IPO

Pipeline Right Issue 
Masih dari data BEI, per tanggal 29 September 2023, telah terdapat 26 perusahaan tercatat yang telah menerbitkan right issue dengan total nilai Rp37,3 triliun. Selain itu, juga masih terdapat 24 perusahaan tercatat dalam pipeline right issue BEI. 

Dominasi sektor pipeline right issue adalah Consumer Cyclicals sebanyak delapan perusahaan atau 33,33%, Financials sebanyak lima perusahaan atau 20,83%, Consumer Non-Cyclicals sebanyak empat perusahaan atau 16,67%, Energy sebanyak empat perusahaan atau 16,67%, dan Basic Materials sebanyak satu perusahaan atau 4,17%.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar