16 September 2023
10:37 WIB
Penulis: Fitriana Monica Sari
JAKARTA - Direktur Penilaian Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna menyampaikan bahwa sampai dengan 15 September 2023, telah tercatat 66 Perusahaan yang mencatatkan saham di BEI dengan dana dihimpun Rp49,4 triliun.
Pada periode yang sama, terdapat 29 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI.
"Sampai dengan 15 September 2023, telah tercatat 66 Perusahaan yang mencatatkan saham di BEI dengan dana dihimpun Rp49,4 triliun. Hingga saat ini, terdapat 29
perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI," kata Nyoman kepada wartawan, Sabtu (16/9).
Lebih lanjut, Nyoman membeberkan klasifikasi aset perusahaan yang saat ini berada dalam pipeline merujuk pada POJK Nomor 53/POJK.04/2017. Di antaranya, tiga Perusahaan aset skala kecil atau aset di bawah Rp50 miliar, 18 Perusahaan aset skala menengah atau aset antara Rp50 miliar s.d. Rp250 miliar, serta delapan Perusahaan aset skala besar atau aset di atas Rp250 miliar.
Baca Juga: Ditutup Positif, IHSG Sepekan Naik 0,84%
Adapun, dominasi sektor dalam pipeline pencatatan saham BEI berasal dari Consumer Non-Cyclicals sebanyak enam perusahaan atau 30%, Basic Materials sebanyak lima perusahaan atau 25%, Consumer Cyclicals sebanyak tiga perusahaan atau 15%, Infrastructures sebanyak tiga perusahaan atau 15%, dan Technology sebanyak tiga perusahaan atau 15%.
Untuk rincian sektornya antara lain lima Perusahaan dari sektor Basic Materials; tiga Perusahaan dari sektor Consumer Cyclicals; enam Perusahaan dari sektor Consumer Non-Cyclicals.
Kemudian, dua Perusahaan dari sektor Energy; dua Perusahaan dari sektor Healthcare; dua Perusahaan dari sektor Industrials.
Lalu, tiga Perusahaan dari sektor Infrastructures; satu Perusahaan dari sektor Properties & Real Estate; tiga Perusahaan dari sektor Technology; serta dua Perusahaan dari sektor Transportation & Logistic.
Pipeline Obligasi
Sedangkan hingga saat ini, sambung Nyoman, telah diterbitkan 76 emisi dari 50 penerbit EBUS dengan dana yang dihimpun sebesar Rp86,6 Triliun.
Sampai dengan 15 September 2023, terdapat 18 emisi dari 13 penerbit EBUS yang sedang berada dalam pipeline.
Dominasi sektor pipeline obligasi adalah Basic Materials sebanyak tiga perusahaan atau 30%, Financials sebanyak tiga perusahaan atau 30%, Energy sebanyak dua perusahaan atau 20%, serta Industrials sebanyak dua perusahaan atau 20%.
Baca Juga: IHSG Diproyeksi Tembus 7.600 Hingga Akhir Tahun
Rincian klasifikasi sektornya adalah tiga Perusahaan dari sektor Basic Materials; satu Perusahaan dari sektor Consumer Non-Cyclicals; dua Perusahaan dari sektor Energy.
Selanjutnya, tiga Perusahaan dari sektor Financials; satu Perusahaan dari sektor Healthcare; dua Perusahaan dari sektor Industrials; satu Perusahaan dari sektor Properties & Real Estate.
Pipeline Right Issue
Kemudian untuk Right Issue, per tanggal 15 September 2023, telah terdapat 26 perusahaan tercatat yang telah menerbitkan right issue dengan total nilai Rp37,3 triliun.
Selain itu, juga masih terdapat 24 perusahaan tercatat dalam pipeline right issue BEI.
Dominasi sektor pipeline right issue adalah Consumer Cyclicals sebanyak delapan perusahaan atau 38,1%, Financials sebanyak lima perusahaan atau 23,81%, Consumer Non-Cyclicals sebanyak empat perusahaan atau 19,05%, dan Energy sebanyak empat perusahaan atau 19,05%.
Rincian sektornya terdiri dari satu Perusahaan dari sektor Basic Materials; delapan Perusahaan dari sektor Consumer Cyclicals; empat Perusahaan dari sektor Consumer Non-Cyclicals.
Selanjutnya, empat Perusahaan dari sektor Energy; lima Perusahaan dari sektor Financials; satu Perusahaan dari sektor Infrastructures; serta satu Perusahaan dari sektor Transportation & Logistic.