c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

02 September 2024

18:51 WIB

BEI-Infovesta Rilis Indeks IDX-Infovesta Multi-Factor 28

Ada beberapa tahapan seleksi awal penentuan konstituen indeks IDX-Infovesta Multi-Factor 28 yang dilakukan. Apa saja?

Penulis: Fitriana Monica Sari

<p>BEI-Infovesta Rilis Indeks IDX-Infovesta Multi-Factor 28</p>
<p>BEI-Infovesta Rilis Indeks IDX-Infovesta Multi-Factor 28</p>

Peluncuran Indeks IDX-Infovesta Multi-Factor di Mainhall Bursa Efek Indonesia, Senin (2/9). Validnews/Fitriana Monica Sari

JAKARTA - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dan PT Infovesta Utama meluncurkan indeks baru yang dinamakan "IDX-Infovesta Multi-Factor 28" pada Senin (2/9) di Main Hall BEI.

"Ini adalah indeks baru yang diluncurkan oleh BEI bersama-sama dengan Infovesta. Indeks ini adalah indeks baru yang unik karena pembobotannya lebih heavy kepada fundamentalnya. Nah, tentu dari BEI kami menyambut baik peluncuran ini dan kami harapkan indeks ini nanti bisa segera digunakan oleh para manajer investasi sebagai alternatif acuan untuk produk-produk dari produk investasi pasif di pasar modal kita," kata Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik di Jakarta, Senin (2/9).

Dia menjelaskan, indeks ini mengukur kinerja harga dari 28 saham yang relatif memiliki profitabilitas tinggi, valuasi harga dan volatilitas rendah dengan likuiditas transaksi serta kinerja keuangan yang baik. 

Didasari oleh tren pertumbuhan asset under management (AUM) produk investasi pasif, indeks ini diluncurkan karena meningkatnya penggunaan indeks BEI sebagai underlying produk tersebut.

Baca Juga: Bursa Sepekan: IHSG Cetak Rekor Baru dan Naik 0,57%

IDX-Infovesta Multi-Factor 28 menggunakan pendekatan fundamental weighting dalam penentuan bobot setiap saham. 

Berbeda dengan metode kapitalisasi pasar, fundamental weighting menghitung bobot saham berdasarkan ukuran fundamental perusahaan, seperti pendapatan, laba, arus kas, dan lain-lain. 

Pendekatan ini bertujuan untuk memberikan gambaran yang lebih representatif mengenai potensi investasi dengan mempertimbangkan kekuatan fundamental perusahaan yang mendasarinya.

Adapun, tahapan seleksi awal penentuan konstituen indeks IDX-Infovesta Multi-Factor 28 dilakukan dengan pertama, memilih saham Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang telah tercatat di BEI selama minimal lima tahun.

Kedua, lanjut dia, memilih saham dengan nilai transaksi harian lebih dari Rp500 juta selama enam bulan terakhir. Ketiga, memilih saham yang memiliki nilai market capitalization free float minimal Rp1 triliun.

Keempat, memilih saham yang harga sahamnya tidak pernah menyentuh Rp50 selama lima tahun terakhir. Kelima, memilih saham yang tidak masuk dalam Notasi Khusus atau Efek dalam Pemantauan Khusus selama enam bulan terakhir.

Baca Juga: OJK Dukung Sanksi Tegas Pada Oknum Gratifikasi IPO di BEI

Jeffrey menuturkan, dari sejumlah saham yang lolos dalam seleksi awal, kemudian dipilih 80 saham dengan nilai market capitalization free float paling besar. 

Dari 80 saham tersebut, kemudian dipilih 28 saham calon konstituen indeks dengan peringkat tertinggi berdasarkan faktor quality, value dan low volatility.

Penghitungan indeks IDX-Infovesta Multi-Factor 28 dilakukan menggunakan metode capped adjusted market capitalization weighted dan menerapkan pembatasan bobot tiap saham (cap) paling tinggi sebesar 15% yang disesuaikan pada saat evaluasi. 

"Indeks ini telah dihitung sejak hari dasarnya pada 3 September 2018 dengan nilai awal 100," imbuhnya.

Evaluasi
Masih dalam kesempatan yang sama, Jeffrey mengatakan, evaluasi berkala atas indeks IDX-Infovesta Multi-Factor 28 terdiri dari Evaluasi Mayor dan Evaluasi Minor. 

Evaluasi Mayor yang bertujuan untuk melakukan pemilihan dan pembobotan ulang atas konstituen indeks, dilakukan pada akhir Februari dan Agustus. 

Sedangkan, Evaluasi Minor yang bertujuan untuk melakukan pembatasan ulang atas bobot saham, dilakukan pada akhir Mei dan November. 

Hasil evaluasi indeks akan berlaku efektif di Hari Bursa pertama pada bulan berikutnya.

Dengan diluncurkannya indeks IDX-Infovesta Multi-Factor 28, kata Jeffrey, diharapkan dapat menjadi acuan bagi penciptaan produk investasi berbasis indeks, seperti reksa dana indeks maupun Exchange Trade Fund (ETF) indeks. 

Sehingga pada akhirnya, hal ini dapat memudahkan investor berinvestasi pada saham-saham dengan profitabilitas tinggi, valuasi harga dan volatilitas rendah dengan likuiditas transaksi serta kinerja keuangan yang baik. 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar