27 Mei 2025
18:33 WIB
BEI: Ada Penambahan 38 Ribu Investor Pasar Modal Saat Libur Idulfitri
BEI menargetkan ada 2 juta investor baru pasar modal pada tahun ini. Artinya, masih kurang sekitar 400 ribu investor baru di sisa tujuh bulan mengakhiri tahun 2025.
Penulis: Fitriana Monica Sari
Warga memantau pergerakan saham melalui gawainya di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (18/3/2025). AntaraFoto/Sulthony Hasanuddin
JAKARTA - Direktur Pengembangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Jeffrey Hendrik mengungkapkan ada lebih dari 38 ribu rekening saham yang baru dibuka secara online pada periode libur Idulfitri.
"Kalau kita lihat secara spesifik tanggal 28 Maret sampai dengan tanggal 7 April 2025, pada saat kita libur Idulfitri, pada saat pasar global gonjang-ganjing karena kebijakan tarif dari Amerika, ada lebih dari 38 ribu rekening saham baru dibuka secara online," kata Jeffrey dalam edukasi wartawan BEI bertajuk Investasi di Pasar Modal Indonesia, Selasa (27/5).
Asal tahu saja, jumlah investor pasar modal Indonesia telah melampaui 16 juta Single Investor Identification (SID) pada Selasa (22/4), yaitu tepatnya sebesar 16.021.179 SID.
Jika tilik lebih jauh, investor pasar modal Indonesia terus mengalami tren pertumbuhan. Pada tahun 2023, misalnya, tercatat ada sebanyak 1,85 juta investor baru.
Kemudian pada tahun 2024, jumlah investor baru meningkat menjadi 2,7 juta. Lalu, pada tahun 2025 atau tepatnya sampai dengan minggu ketiga di bulan Mei 2025, sudah ada penambahan sebanyak 1,6 juta investor baru.
BEI menargetkan ada 2 juta investor baru pasar modal pada tahun ini. Artinya, masih kurang sekitar 400 ribu investor baru di sisa tujuh bulan mengakhiri tahun 2025.
Baca Juga: Tahun Ini, Mirae Asset Ramal Investor Ritel Saham RI Bisa Capai 7,5 Juta
BEI terus berupaya menggenjot jumlah investor baru. Salah satu upaya Bursa untuk menambah investor baru adalah melalui kampanye "Aku Investor Saham" yang diluncurkan pada tahun 2023.
Menurut Jeffrey, setidaknya ada dua pesan utama yang ingin disampaikan melalui kampanye tersebut. Pertama, pasar modal itu adalah inklusif. Artinya, semua orang dapat mengakses dan berpatisipasi dalam pasar modal.
Pesan kedua yang ingin disampaikan adalah kebanggaan. Jeffrey menegaskan masyarakat Indonesia yang menjadi investor saham sepatutnya bangga dan berkeyakinan ekonomi Indonesia akan terus tumbuh.
"Tentu itu akan diikuti dengan pertumbuhan pasar modal kita. Dan potensi pertumbuhan pasar modal itu harusnya dinikmati oleh sebanyaknya orang Indonesia," tegas dia.
Tantangan
Kendati demikian, Jeffrey juga mengingatkan di balik jumlah investor pasar modal yang terus meningkat, juga terdapat tantangan yang menyertainya.
Tantangannya adalah keseluruhan investor pasar modal baru tersebut harus mendapatkan literasi pasar modal yang baik.
Lantaran, investor pasar modal datang dari berbagai latar belakang yang berbeda, baik dari segi jenis kelamin, usia, pendidikan, hingga daerah.
Baca Juga: Jumlah Investor Pasar Modal Indonesia Capai 15 Juta SID
"Jutaan investor baru itu harusnya mendapatkan literasi yang baik, karena jutaan investor itu adalah dari berbagai latar belakang, dari berbagai daerah yang tingkat literasi pasar modalnya juga beragam," tutur Jeffrey.
Oleh karena itu, BEI menyadari memiliki tanggung jawab untuk memberikan literasi yang baik kepada para investor pemula.