22 Juni 2024
15:45 WIB
BEI: 35 Perusahaan di Pipeline IPO, Dominasi Consumer Non-Cyclicals
Dominasi sektor pipeline saham adalah Consumer Non-Cyclicals 33,3%, Industrials 12,1%, Technology 12,1%, Consumer Cyclicals 9,1%, Healthcare 9,1%.
Penulis: Fitriana Monica Sari
Editor: Fin Harini
Pekerja melintas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin, (12/6/2023). ValidNewsID/Fikhri Fathoni
JAKARTA - Direktur Penilaian Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna menyampaikan sampai dengan 21 Juni 2024, telah tercatat 25 perusahaan yang mencatatkan saham di BEI dengan dana dihimpun Rp3,95 triliun.
"Sampai dengan 21 Juni 2024, telah tercatat 25 perusahaan yang mencatatkan saham di BEI dengan dana dihimpun Rp3,95 triliun. Hingga saat ini, terdapat 35 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI," kata Nyoman kepada media, Sabtu (22/6).
Lebih lanjut, Nyoman membeberkan klasifikasi aset perusahaan yang saat ini berada dalam pipeline IPO, merujuk pada POJK Nomor 53/POJK.04/2017. Di antaranya, enam perusahaan aset skala kecil atau aset di bawah Rp50 miliar, 21 perusahaan aset skala menengah atau aset antara Rp50 miliar s.d. Rp250 miliar, serta delapan perusahaan aset skala besar atau aset di atas Rp250 miliar.
Dominasi sektor pipeline IPO adalah Consumer Non-Cyclicals 33,3%, Industrials 12,1%, Technology 12,1%, Consumer Cyclicals 9,1%, Healthcare 9,1%.
Kemudian, Basic Materials 6,1%, Energy 6,1%, Properties & Real Estate 6,1%, serta Transportation & Logistic 6,1%.
Untuk rincian sektornya, antara lain dua perusahaan dari sektor Basic Materials; tiga perusahaan dari sektor Consumer Cyclicals; 11 perusahaan dari sektor Consumer Non-Cyclicals.
Kemudian, dua perusahaan dari sektor Energy; satu perusahaan dari sektor Financials; tiga perusahaan dari sektor Healthcare; empat perusahaan dari sektor Industrials; satu perusahaan dari sektor Infrastructures.
Lalu, dua perusahaan dari sektor Properties & Real Estate; empat perusahaan dari sektor Technology; serta dua perusahaan dari sektor Transportation & Logistic.
Baca Juga: BEI Targetkan 1.000 Emiten pada 2024
Pipeline Obligasi
Sedangkan hingga saat ini, sambung Nyoman, telah diterbitkan 47 emisi dari 31 penerbit EBUS dengan dana yang dihimpun sebesar Rp50,3 triliun.
Sampai dengan 21 Juni 2024, terdapat 46 emisi dari 34 penerbit EBUS yang sedang berada dalam pipeline.
Dominasi sektor pipeline obligasi adalah Financials 47,1%; Infrastructures 17,6%; Basic Materials 8,8%, Consumer Cyclicals 8,8%; Consumer Non Cyclicals 5,9%; Industrials 5,9%; Energy 2,9%; serta Technology 2,9%.
Rincian klasifikasi sektornya, yaitu tiga perusahaan dari sektor Basic Materials; tiga perusahaan dari sektor Consumer Cyclicals; dua perusahaan dari sektor Consumer Non-Cyclicals; satu perusahaan dari sektor Energy.
Selanjutnya, 16 perusahaan dari sektor Financials; dua perusahaan dari sektor Industrials; enam perusahaan dari sektor Infrastructures; serta satu perusahaan dari sektor Technology.
Baca Juga: PwC: Prinsip ESG Harus Masuk ke Dalam Tujuan IPO Perusahaan Sejak Awal
Pipeline Right Issue
Kemudian per tanggal 21 Juni 2024, telah terdapat 10 perusahaan tercatat yang telah menerbitkan right issue dengan total nilai Rp30,71 triliun.
Selain itu, lanjut Nyoman, masih terdapat 24 perusahaan tercatat dalam pipeline right issue BEI.
Dominasi sektor pipeline right issue adalah Consumer Cyclicals 33,3%, Financials 20,8%, Consumer Non-Cyclicals 16,7%, Energy 16,7%, Basic Materials 4,2%, Infrastructures 4,2%, dan Transportation & Logistic 4,2%.
Untuk rincian sektor lebih lengkapnya, yaitu satu perusahaan dari sektor Basic Materials; delapan perusahaan dari sektor Consumer Cyclicals; empat perusahaan dari sektor Consumer Non-Cyclicals.
Berikutnya, empat perusahaan dari sektor Energy; lima perusahaan dari sektor Financials; satu perusahaan dari sektor Infrastructures; serta satu perusahaan dari sektor Transportation & Logistic.