Begini Upaya BCA Genjot Kredit UMKM

JAKARTA - Executive Vice President (EVP) Corporate Communication and Social Responsibility PT Bank Central Asia Tbk atau BCA (BBCA) Hera F. Haryn mengatakan pihaknya mendorong penyaluran kredit ke berbagai sektor. Salah satunya adalah sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

"Khusus untuk sektor UMKM, BCA mencermati UMKM memiliki peran besar bagi perekonomian nasional," kata Hera kepada Validnews, Jumat (20/9).

Tercatat, pembiayaan UMKM BCA naik sebesar 10,3% secara tahunan (year on year/YoY) mencapai Rp121 triliun hingga Juni 2024.

Baca Juga: Kredit UMKM Lesu, Ini Respons OJK

Selain itu, lanjut Hera, dukungan BCA pada sektor UMKM juga tecermin pada Rasio Pembiayaan Inklusif Makroprudensial (RPIM) Perseroan yang sebesar 22,2%.

Untuk mendorong kredit UMKM, BCA memberikan suku bunga spesial untuk kredit UMKM berbasis lingkungan sosial dan tatakelola (LST) dan wanita pengusaha.

Selain pembiayaan, Perseroan juga memiliki beragam program untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan UMKM, seperti program Bangga Lokal dan UMKM Fest.

Hera menambahkan, untuk mendorong UMKM naik kelas, berstandar internasional, serta membuka akses pasar internasional, program Bakti BCA juga mendukung penyelenggaraan pelatihan perdagangan ekspor bagi pelaku UMKM terkurasi di berbagai daerah di Indonesia, di antaranya Semarang, Yogyakarta, Bandung, Malang, dan Padang.

Bekerja sama dengan Kemenkop UKM, pada tahun 2023 Bakti BCA mendukung program fasilitasi lebih dari 1.000 sertifikat halal gratis bagi UMKM.

Pada tahun 2024, Bakti BCA kembali menyelenggarakan workshop sertifikat halal gratis dengan target 2.000 peserta UMKM, atau naik dua kali lipat dibandingkan tahun lalu.

Secara keseluruhan, BCA menargetkan pertumbuhan total kredit BCA dapat mencapai 9%-10% pada tahun 2024.

Baca Juga: Credit Scoring Diyakini Kuatkan Dukungan Permodalan UMKM

Asal tahu saja, UMKM memiliki kontribusi sebesar 60% dari Produk Domestik Bruto (PDB) nasional dan menyerap 97% dari tenaga kerja di Indonesia.

Kendati demikian, dalam beberapa waktu terakhir, kinerja kredit perbankan kepada segmen UMKM mengalami penurunan. Bank Indonesia (BI) mencatat total penyaluran kredit kepada UMKM pada Juli 2024 mencapai Rp1.375,5 triliun, atau tumbuh sebesar 5,1% secara tahunan (year-on-year/yoy).

Meski terbilang besar, angka tersebut justru lebih kecil jika dibandingkan pencapaian kredit UMKM pada Juni 2024 yang senilai Rp1.376,6 triliun.