21 Juli 2025
15:18 WIB
Bapanas: Stok Beras Bulog Diperkuat, Target Serapan 4 Juta Ton
Bapanas menambahkan target serapan beras Bulog sebanyak 1 juta ton di tahun ini. Sehingga total penyerapan beras Bulog di 2025 menjadi 4 juta ton.
Penulis: Erlinda Puspita
Editor: Khairul Kahfi
Ilustrasi - Stok beras karung Bantuan Pangan Bulog. Dok Bapanas/NFA
JAKARTA - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengungkapkan, pemerintah akan menambah target penyerapan beras dalam negeri sebanyak 1 juta ton untuk Bulog di tahun ini. Dengan demikian, total cadangan beras Bulog di 2025 ditargetkan naik menjadi 4 juta ton.
Penyerapan ini menurutnya untuk menjaga harga gabah di tingkat petani agar tetap stabil, memperkuat stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) hingga akhir tahun 2025, serta mempercepat perputaran stok beras yang dikelola Perum Bulog.
"Badan Pangan Nasional dalam waktu dekat akan menugaskan Bulog terkait penambahan serapan sampai dengan akhir tahun sebesar 1 juta ton, seperti hasil keputusan Rakortas Kemenko Pangan beberapa waktu lalu," kata Arief dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, dikutip Senin (21/7).
Baca Juga: Pemerintah Gelontorkan 1,3 Juta Ton Beras SPHP, Tekan Harga di Pasar
Menurut Arief, penambahan target serapan gabah setara beras produksi dalam negeri ini untuk memastikan harga gabah petani tetap terjaga di kisaran harga minimal Rp6.500 per kg. Selain itu, juga untuk menjaga stok beras pemerintah tetap dinamis.
Terlebih, pemerintah saat ini sedang mengeluarkan stok beras ke masyarakat lewat penyaluran bantuan pangan dengan volume sekitar 360 ribu ton dan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) beras sebesar 1,3 juta ton.
"Lalu, akan masuk 1 juta ton (tambahan target serapan). Jadi memang diatur demikian supaya turnover stok Bulog bisa terjaga," imbuh Arief.
Per 18 Juli 2025, Bapanas mendata, Bulog telah merealisasikan serapan gabah setara beras sebanyak 2,73 juta ton, atau 91,19% dari target 3 juta ton. Sedangkan stok CBP per 11 Juli 2025, tercatat sebanyak 4,25 juta ton.
Lebih lanjut, BPS memperkirakan, produksi beras dalam negeri untuk Januari-Agustus 2025 mencapai 24,96 juta ton. Jumlah ini naik 3,08 juta ton jika dibandingkan periode yang sama di 2024 yang hanya sekitar 21,88 juta ton.
Sedangkan secara historis, data surplus beras di 2023 tercatat sebanyak 1,33 juta ton, dengan jumlah produksi 23,63 juta ton. Di 2022, surplus sebesar 1,3 juta ton dengan produksi 23,66 juta ton.
Dengan perkiraan produksi beras Januari-Agustus 2025 mencapai 24,96 juta ton, ditambah pasokan impor beras khusus 279,15 ribu ton, maka total ketersediaan beras secara nasional Januari-Agustus 2025 berada di level 25,24 juta ton.
Baca Juga: Tanpa Impor, Stok Beras RI 3,51 Juta Ton Cetak Rekor Tertinggi Dalam 57 Tahun
Adapun, total konsumsi beras Januari-Agustus 2025 mencapai 20,66 juta ton. Sehingga diperkirakan masih ada surplus antara ketersediaan stok dengan konsumsi beras selama Januari-Agustus 2025 sebanyak 4,58 juta ton.
Bulog dan Pengusaha Penggilingan Siap Sukseskan Serapan Beras
Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani menegaskan, pihaknya mendukung kelancaran penyerapan tambahan ini sesuai penugasan pemerintah melalui Badan Pangan Nasional.
“Kami saat ini sedang membangun tim yang melibatkan seluruh stakeholder, termasuk jajaran TNI dan Polri. Selain tambahan serapan 1 juta ton beras, kami juga ditugaskan untuk menyerap jagung sebanyak 1 juta ton,” jelas Rizal.
Tambahan 1 juta ton serapan ini akan melibatkan sinergi seluruh elemen, termasuk mitra penggilingan padi dan instansi lintas sektor.
Kebijakan ini disambut positif oleh pelaku usaha penggilingan padi. Ketua Umum PERPADI Sutarto Alimoeso menyatakan, penambahan serapan akan mendorong penguatan jejaring antara Bulog dan mitra di daerah.
“Kami siap membangun jaringan distribusi yang lebih baik dan solid. Jika seluruh pihak bersinergi, saya yakin target tambahan ini bisa tercapai bersama,” ungkap Sutarto.