c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

EKONOMI

08 September 2025

16:13 WIB

Banyak Keok, Airlangga Keluhkan Dominasi 4 E-Commerce Besar

Menko Airlangga menyoroti dominasi 3-4 platform yang mendominasi e-commerce di tanah air. Banyak platform e-commerce yang makin tertinggal dalam peta persaingan, yang diperparah akibat AI.

Penulis: Erlinda Puspita

Editor: Khairul Kahfi

<div dir="auto" id="isPasted">Banyak Keok, Airlangga Keluhkan Dominasi 4 <em>E-Commerce</em> Besar</div>
<div dir="auto" id="isPasted">Banyak Keok, Airlangga Keluhkan Dominasi 4 <em>E-Commerce</em> Besar</div>
Mendag Budi Santoso, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Ketua Umum idEA Hilmi Adrianto dalam konferensi pers Kick Off Road to Harbolnas 2025 di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (8/9). ValidNewsID/Erlinda PW 

JAKARTA - Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengeluhkan fenomena aglomerasi platform e-commerce RI yang saat ini didominasi oleh empat platform besar. 

Padahal, di awal maraknya kanal penjualan daring di Indonesia, pemerintah berharap momen tersebut bisa menjadi kesempatan platform lainnya yang masih berkapasitas medium untuk ikut berkembang.

"Ini juga menjadi catatan bahwa platform e-commerce yang dulu kami harap bahwa bisa berlaku untuk medium skill platform, tapi sekarang sudah teraglomerasi menjadi 3-4 platform," ucap Airlangga dalam Kick Off Road to Harbolnas 2025 di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (8/9).

Baca Juga: idEA Optimis Transaksi Harbolnas 2025 Naik 10% Jadi Rp34,32 T

Karena aglomerasi tersebut, Airlangga pun menilai, platform e-commerce lainnya makin tertinggal dalam peta persaingan. Kondisi ini diperparah setelah perkembangan Artificial Intelligence (AI).

"Jadi Pak Menteri Perdagangan (Mendag), mungkin perlu dilihat karena platform-platform lain sepertinya semakin kehilangan kemampuan untuk bersaing. Terutama dalam era AI, algoritma daripada platform di luar empat besar itu sepertinya tertinggal," tuturnya.

Perlu diketahui, aglomerasi memiliki arti sebagai suatu pengelompokkan atau pemusatan beberapa elemen seperti perusahaan, orang, atau partikel ke dalam satu tempat atau wilayah yang saling terkait secara fungsional.

Meskipun Airlangga tidak menyebut platform e-commerce apa saja yang mendominasi saat ini, berdasarkan pantauan Validnews terhadap kondisi di lapangan, beberapa platform e-commerce yang masih bertahan sampai sekarang antara lain Shopee, Blibli, Tokopedia, dan Lazada.

Airlangga juga menyebut, saat ini e-commerce memerlukan modal yang sangat besar (capital insentive) untuk bisa menjalankan bisnis.

Baca Juga: Fenomena Rojali Dan Dikotomi Belanja Online Vs.Offline

Namun, ia memastikan, kondisi perekonomian nasional Indonesia saat ini masih mumpuni bagi pengusaha untuk menjalankan usaha, didukung sisi fundamental ekonomi dan inflasi RI yang masih terkendali meski menghadapi ketidakpastian yang tinggi di tingkat global dan domestik.

"Kita lihat PMI (Manufaktur) meningkat di 51,1, ini sesuai dengan survei ekonomi BPS kemarin mengenai peningkatan kontribusi di sektor manufaktur. Inflasi juga masih terkendali di 2,31%, indeks (keyakinan) konsumen masih di atas 100%, dan investasi relatif masih baik di kuartal II," urai Airlangga.

Sementara itu, Mendag Budi Santoso ikut menanggapi bahwa e-commerce tidak mungkin berdiri sendiri dan memerlukan ekosistem UMKM yang berkualitas. Oleh karena itu, dia mendorong agar pelaku UMKM bisa turut meningkatkan kualitas.

"Semua bisa berjalan kalau dari sisi UMKM ekosistemnya, produknya, semua bagus berkualitas. Karena itu juga menjadi diminati oleh konsumen. Nah e-commerce kan menjadi bagian dari ekosistem, jadi kita sama-sama memberdayakan ekosistem yang ada," kata Budi.



KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar