c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

10 Juni 2025

16:21 WIB

Bantah Kabar Beredar, Bahlil: Raja Ampat Masih Hijau!

Menteri ESDM meminta masyarakat agar tidak termakan hoaks kerusakan Geopark Raja Ampat yang gambarnya tersebar di sosial media.

Penulis: Yoseph Krishna

<p id="isPasted">Bantah Kabar Beredar, Bahlil: Raja Ampat Masih Hijau!</p>
<p id="isPasted">Bantah Kabar Beredar, Bahlil: Raja Ampat Masih Hijau!</p>

Tangkapan Layar. Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menunjukkan kondisi Pulau Piaynemo yang masih baik-baik saja dan tidak ada kerusakan alam seperti yang ramai diperbincangkan di sosial media. Sumber: YouTube Sekretariat Presiden

JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia meminta agar seluruh masyarakat berhati-hati dalam mencerna informasi seputar kondisi lingkungan di Raja Ampat, Papua Barat Daya.

Pada sesi konferensi pers di Istana Negara, Bahlil menunjukkan gambar bentang alam di Geopark Raja Ampat, termasuk Pulau Piaynemo yang ramai dibicarakan di sosial media akhir-akhir ini.

Dalam presentasi itu, terlihat Pulau Piaynemo dan sejumlah kawasan di Geopark Raja Ampat yang masih asri dan tidak ada kerukan tambang di dalamnya.

"Jadi mohon kepada saudara-saudara saya sebangsa setanah air dalam menyikapi berbagai informasi, tolong kita kita juga harus hati-hati, kita harus bijak, bisa membedakan mana yang sesungguhnya, mana yang tidak benar," kata Bahlil, Selasa (10/6).

Baca Juga: Keputusan Prabowo, Pemerintah Cabut Empat Izin Tambang Di Raja Ampat

Diakui Bahlil, ada empat perusahaan yang mengantongi izin untuk menggarap tambang nikel yang statusnya berada di dalam kawasan Geopark Raja Ampat. Tetapi, keempat perusahaan hingga saat ini masih belum melakukan produksi.

Sementara satu anak usaha PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM), yakni PT Gag Nikel, mengantongi izin Kontrak Karya (KK) di Pulau Gag yang notabene berada di luar Geopark Raja Ampat.

"Nah ini Pulau Gag. Jadi, yang dibilang terumbu karangnya, lautnya sudah tercemar. Mohon maaf, ini bisa dilihat sendiri," sebut dia sambil menunjukkan video pantauan udara di Pulau Gag.

Dijelaskan Menteri Bahlil, PT Gag Nikel memiliki izin atas wilayah tambang dengan luas sekitar 13.000 hektare. Sedangkan kawasan yang sudah dibuka oleh perusahaan pelat merah tersebut baru sekitar 260 ha.

"Dari 260 ha, sudah reklamasi 130 ha lebih dan sudah dikembalikan ke negara itu kurang lebih sekitar 54 ha," ungkap Menteri Bahlil.

Baca Juga: DPR: Pencabutan 4 IUP Bentuk Komitmen RI Jaga Kelestarian Raja Ampat

Upaya reklamasi yang dijalankan oleh PT Gag Nikel, sambungnya, jadi bentuk keseriusan perusahaan dalam menjalankan komitmen yang tertuang dalam dokumen AMDAL.

"Ini adalah proses untuk bagaimana melakukan AMDAL yang baik. Jadi, sangat mohon maaf tidak objektif kalau ada gambar lain yang kurang pas," jabarnya.

Eks-Ketua Umum HIPMI itu menggarisbawahi letak Pulau Gag berada di luar Geopark Raja Ampat atau sekitar 42 km dari Pulau Piaynemo.

"Pulau Gag ke sini (Piaynemo) kurang lebih sekitar 42 km dan dia itu justru lebih dekat ke Maluku Utara, dan bukan jadi bagian kawasan geopark," tandas Menteri Bahlil Lahadalia.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar